Dua Mahasiswa Indonesia Ini Bersinar di Asia Young Designer Summit

Saat malam penghargaan, Chief Executive Officer (CEO) Decorative Paints Nippon Paint Indonesia, Jon Tan, memaparkan bahwa Asia Young Designer Summit 2018/19 mengusung tema "Nurturing Through Mentoring" yang sengaja diambil sebagai konsep keseluruhan rangkaian pelaksanaan acara.

Sebanyak 15 negara, termasuk Indonesia, berkompetisi demi meraih gelar dan mendapatkan beasiswa. Hal ini membuat siapa pun yang terlibat pada kompetisi ini dapat memperoleh banyak pengalaman, menang atau kalah sekalipun. Wadah pembelajaran ini diharapkan memberikan batu loncatan untuk karir mereka di masa depan.

Wakil Indonesia untuk kategori Desain Interior, Silvia Ervina, memilih Lawang Sewu dikarenakan bangunan ini memiliki nilai sejarah tinggi yang sangat menarik. Tapi sayang, sebagian besar masyarakat hanya mengenalnya sebagai bangunan yang memiliki nilai horor. Padahal gedung itu pada awalnya merupakan museum kereta api.

Ia akhirnya membuat desain Gedung Lawang Sewu supaya orang-orang yang datang ke gedung itu mempunyai pengalaman emosional dengan sejarah gedung, dan dapat memahami peristiwa sejarah yang ada di dalamnya. Salut!

Wakil Indonesia untuk kategori Arsitektur, Daniel, menuturkan alasannya memilih Kampung Kenjeran sebagai karya arsitektur yang dibawa dalam kompetisi AYDA. Daniel menjelaskan bahwa pemukiman nelayan perlu dijaga keberadaannya di tengah-tengah perubahan zaman ini.

Perubahan desain dari pemukiman horizontal ke vertikal ini dibuat tanpa menghilangkan vernakularitas gaya hidup kampung nelayan. Tantangannya adalah bagaimana memahami kehidupan di kampung nelayan, sehingga ia melakukan survei secara informal maupun formal. Bahkan, ia sampai meminta izin resmi untuk mengamati kebiasaan hidup di sana agar dapat memberikan solusi melalui desain yang ia buat.

Dengan tujuan utama sebagai platform to nurture future designers, Jon Tan yakin bahwa AYDA dapat membuat dunia menjadi lebih baik melalui inovasi desain dari para generasi muda. Tidak hanya itu, melalui AYDA, telah tercipta komunitas yang memungkinkan hal itu benar-benar terjadi.

Oleh kerena itu, AYDA akan berupaya melibatkan lebih banyak pihak untuk terlibat pada kompetisi ini untuk memberikan manfaat bagi perkembangan industri arsitektur dan desain interior Indonesia di masa depan, serta memberikan dampak positif pada komunitas, masyarakat, dan lingkungan. Baik bersama pemerintah, praktisi, maupun akademisi.

Gimana nih para mahasiswa, siap ikut kompetisi selanjutnya? Nah, buat kamu yang ingin mewakili Indonesia dan meraih kesempatan beasiswa Summer School Program di Harvard Graduate School of Design, yuk langsung saja klik di sini. IDN Times yakin kamu adalah orang yang tepat!