5 Adab jika Terpaksa Utang, Jangan Mengulur Pengembalian!

Jika telat bayar usahakan beri kabar 

Saat mengalami kendala ekonomi, berutang bisa menjadi solusi. Apalagi jika tak bisa berutang dengan jaminan di badan resmi seperti bank atau pegadaian, meminjam uang pada teman atau saudara bisa dilakukan.

Perlu diingat dalam berutang juga ada adabnya. Agar proses berutang bisa berjalan lancar dan tentunya utang piutang tak menimbulkan perselisihan, adab jika terpaksa utang berikut ini patut diperhatikan!

1. Saat berutang ceritakan kebutuhanmu dan tentukan waktu pembayaran

5 Adab jika Terpaksa Utang, Jangan Mengulur Pengembalian!ilustrasi meminjam uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Masalah perutangan adalah hal yang riskan, bahkan dari utang piutang bisa jadi yang dulunya kawan dekat bisa jadi musuh. Untuk itu ada beberapa orang yang gak mau diutangi.

Tapi tetap tenang, jika kamu memang benar-benar membutuhkan pertolongan soal uang dan tak ada jaminan, pasti ada teman atau saudara yang bersedia menolongmu. Ceritakan masalahmu dan tentunya tentukan kesanggupan waktu pembayaran.

2. Punya uang segera bayar jika belum mampu cicil dulu 

5 Adab jika Terpaksa Utang, Jangan Mengulur Pengembalian!ilustrasi membayar uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Nah, jika sudah ada uang untuk membayar utang jangan ditunda-tunda apalagi uang digunakan untuk memenuhi keinginan yang sifatnya kurang penting seperti liburan. Bagaimanapun juga meskipun utang pada teman dan saudara tak berbunga tetap membayar hutang hukumnya wajib.

Namun jika tak bisa membayar sepenuhnya utang, cicil dulu gak apa-apa atas persetujuan orang yang kamu pinjami, setidaknya kamu punya inisiatif untuk membayar utang. Ingat kepercayaan itu harganya mahal.

3. Jika terpaksa molor segera beri kabar pemberi pinjaman   

5 Adab jika Terpaksa Utang, Jangan Mengulur Pengembalian!ilustrasi ngobrol (pexels.com/fauxels)
dm-player

Memang kita tak pernah mengetahui keadaan kedepannya seperti apa bisa membayar utang secara tepat waktu atau tidak. Jika terpaksa harus menunda pembayaran karena suatu sebab yang jelas lebih penting, kabari bahwa kamu terpaksa molor membayar utang.

Jangan tiba-tiba tak ada kabar atau justru menghilang saat tiba waktu membayar utang. Itu namanya manusia tak bertanggung jawab dan bisa luntur kepercayaan orang lain.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Alami Insecure, Berhutang agar Terlihat Kaya!

4. Jika peminjam terpaksa menagih jangan lebih galak 

5 Adab jika Terpaksa Utang, Jangan Mengulur Pengembalian!ilustrasi marah (pexels.com/RDNE Stock project)

Hal yang kadang bikin kesal orang yang memberi pinjaman, orang yang meminjam itu lupa ingatan atau saat ditagih justru lebih galak. Ngeselin dan tentunya bikin malas seseorang bersangkutan dengan utang piutang, meskipun pada teman atau saudara.

Jadi bersikap sadar diri jika memang belum bisa membayar saat ditagih jelaskan baik-baik. Usaha lebih keras lagi untuk membayar utang jangan membiasakan hidup berpangku tangan.

5. Jika tak bisa membayar dengan uang tawarkan tenagamu 

5 Adab jika Terpaksa Utang, Jangan Mengulur Pengembalian!ilustrasi bekerja (pexels.com/Amina Filkins)

Solusi terakhir saat keadaan benar-benar mepet soal ekonomi, tak sanggup lagi membayar utang. Bisa ditawarkan tenagamu seperti bekerja pada pemberi pinjaman, entah itu bersih-bersih rumah atau kegiatan apa saja yang bisa meringankan beban.

Toh dengan begini akan lebih damai jika hidup selalu ada niat untuk membayar utang. Tentunya tak bikin kapok teman atau saudara yang memberi pinjaman.

Dari kesimpulan di atas, membayar utang hukumnya wajib. Jadi tanamkan dalam diri jika harus terpaksa berhutang, usahakan bayar tepat waktu. Hidup tanpa utang itu tenang tanpa beban pikiran.

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bakal Bikin Kamu Susah Kaya, Senang Berhutang!

Atul Hamdalah Photo Verified Writer Atul Hamdalah

Selalu mencoba bahagia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya