5 Novel Bahasa Indonesia Tersedih dan Menguras Air Mata, Wajib Baca!

Novel yang menggores hati dan jiwa

Siapa yang suka menyakiti diri sendiri dengan membaca kisah sedih? Genre cerita sedih yang menguras emosi ini terkenal dengan sebutan genre angst. Beberapa orang yang menggandrungi genre ini mempunyai tujuan agar emosi dan perasaan yang tertimbun dalam hati bisa keluar dan tercurahkan saat membaca.

Di bawah ini adalah 5 rekomendasi novel berbahasa Indonesia paling sedih dan menguras air mata para pembaca. Bagi kamu para pecinta genre angst, kelima buku ini adalah novel yang wajib dibaca.

1. Tulisan Sastra karya Tenderlova

5 Novel Bahasa Indonesia Tersedih dan Menguras Air Mata, Wajib Baca!kover buku Tulisan Sastra (instagram.com/tenderlova10)

Novel ini mengisahkan tujuh bersaudara keluarga Pak Suyadi yang hangat dan penuh gelak tawa. Tokoh utama dalam novel ini adalah Andhika Sastra Gautama sebagai anak keempat Bapak Suyadi dengan segala sifat lucu dan keunikannya. Tidak hanya menceritakan tentang keluarga, novel ini juga menceritakan konflik percintaan antara Sastra dan Sahara. Mungkin terasa lucu dan menyenangkan untuk setengah buku pertama, tetapi setengah buku berikutnya, jangan lupa siap sedia tisu, ya!

2. Dikta dan Hukum karya Dhia'an Farah

5 Novel Bahasa Indonesia Tersedih dan Menguras Air Mata, Wajib Baca!kover buku Dikta dan Hukum (instagram.com/tokotmindo.books)

Siapa sih yang tak kenal Dikta dan Hukum? Novel ini laris di pasaran dan berhasil diadaptasi menjadi sebuah series yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Berawal dari Alternate Universe yang digandrungi para KPopers di Twitter, kisah dengan tokoh utama Dikta dan Nadhira ini akhirnya makin terkenal karena menyajikan alur kisah yang menggores dan menyakiti hati para pembaca.

3. Tujuh Hari untuk Keshia karya Inggrid Sonya

5 Novel Bahasa Indonesia Tersedih dan Menguras Air Mata, Wajib Baca!kover buku Tujuh Hari untuk Keshia (instagram.com/gramedia_pakuwonsurabaya)
dm-player

Jika Tulisan Sastra menceritakan kekeluargaan yang hangat dan penuh canda tawa, maka Tujuh Hari untuk Keshia ini justru kebalikannya. Novel ini mengisahkan tokoh Keshia dan Sadewa, ayah dari Keshia, yang baru tahu jika ia memiliki seorang anak perempuan dari mantan pacarnya saat SMA. Banyak pembaca yang mengaku menangis setelah membaca novel ini. Hmm, kira-kira kenapa, ya?

Baca Juga: 10 Aktor Indonesia yang Memerankan Karakter Adaptasi Novel Populer

4. Hujan karya Tere Liye

5 Novel Bahasa Indonesia Tersedih dan Menguras Air Mata, Wajib Baca!kover buku Hujan (instagram.com/merakibooks_)

Penggemar buku Tere Liye pasti sudah tahu bagaimana sedihnya buku ini. Novel ini mengisahkan tentang Lail dan Esok yang bertahan hidup setelah bencana besar yang menimpa hampir seluruh muka bumi saat itu. Berawal dari gunung purba yang meletus, gempa, kemudian disusul tsunami besar yang menyapu bumi. Kehilangan keluarga adalah hal pertama yang mereka berdua rasakan. Selain itu persahabatan, sosial, dan percintaan di novel ini sarat akan makna. Saking sedihnya novel ini, kisah Lail dan Esok ini akan membuat bantalmu basah!

5. Laut Bercerita karya Leila S. Chudori

5 Novel Bahasa Indonesia Tersedih dan Menguras Air Mata, Wajib Baca!kover buku Laut Bercerita (instagram.com/leilachudori)

Laut Bercerita karya Bu Leila ini mungkin tidak asing lagi di telinga para pecinta buku. Menceritakan kisah Biru Laut dan teman-temannya yang bersembunyi dari kejaran polisi dan aparat pemerintah yang bengis. Novel ini sangat sedih sebab terinspirasi dari kisah nyata penculikan dan penghilangan secara paksa beberapa rakyat dan mahasiswa pada masa Orde Baru. Tidak lagi menguras air mata, novel ini meninggalkan perasaan kosong bagi para pembaca saking sedihnya.

Itu dia 5 rekomendasi novel paling sedih dan menguras air mata. Sebelum membaca bukunya, jangan lupa untuk menyiapkan tisu, ya. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Suka Misteri? Wajib Banget Baca 5 Novel Misteri Ini! 

Aulia Rahmawati Photo Writer Aulia Rahmawati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya