Alasan Mengapa UI Bukan Hanya Milik Warga Kampusnya Saja

#IniKampusku UI juga penting buat masyarakat sekitar, terutama Jakarta Selatan dan Depok!

Ketika melihat lambang makara dan jaket kuning, hampir semua orang akan segera teringat pada sebuah kampus yang terletak di Depok; Universitas Indonesia. Kampus kuning penyandang nama negara ini merupakan salah satu kampus tujuan favorit para calon mahasiswa, bersama-sama dengan beberapa perguruan tinggi lain seperti Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung. Mereka yang sudah menjadi mahasiswa di UI akan menyandang nama almamaternya dengan bangga, sekalipun harus melewati berbagai macam kesulitan dan tantangan semasa kuliah.

 

Namun, UI bukan hanya milik mahasiswanya saja. Bukan juga entitas eksklusif yang hanya dimiliki oleh civitas academica di dalamnya. Masyarakat, khususnya warga Kota Jakarta Selatan dan Kota Depok, juga boleh merasa memiliki kepentingan dengan kampus ini. Kampus UI memang merupakan suatu institusi pendidikan, namun ia juga memiliki banyak fungsi lain yang bermanfaat bagi masyarakat.

Hutan kota UI: paru-paru kota, penyerap polusi, dan pengendali erosi.

Alasan Mengapa UI Bukan Hanya Milik Warga Kampusnya SajaHijauku

Dari total luas wilayahnya yang sebesar 312 hektar, Kampus UI masih memiliki sekitar 90 hektar area yang dipelihara sebagai hutan kota. Karena UI terletak di perbatasan antara Kota Depok dan Kota Jakarta Selatan, maka hutan kota di dalamnya juga bersama-sama masuk ke wilayah kedua kota tersebut. Seluas 55,4 hektar berada di kawasan Kota Jakarta Selatan, sedang sisanya termasuk wilayah Kota Depok.

 

Di dalam hutan kota tersebut terdapat kurang lebih 186 jenis pohon dari berbagai wilayah di Indonesia yang tumbuh dengan rapat. Dengan demikian, hutan kota UI mampu mencegah erosi atau pengikisan lapisan tanah yang dapat mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air. Dengan terhindarnya erosi, maka akan terhindar pula banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.

Selain itu, tumbuhan-tumbuhan yang ada juga akan mengikat karbondioksida dan gas pencemar lainnya, sekaligus memproduksi oksigen yang membuat udara menjadi bersih dan segar. Itulah sebabnya, setiap memasuki kawasan Kampus UI, kamu dapat merasakan udara yang sejuk. Bayangkan jika hutan kota UI tidak ada, akan sepanas apa rasanya Depok dan Jakarta Selatan?

Danau UI: kawasan konservasi dan resapan air.

Alasan Mengapa UI Bukan Hanya Milik Warga Kampusnya SajaBenyamin Lakitan

Terdapat enam danau di dalam Kampus UI, antara lain Danau Kenanga, Danau Agathis, Danau Mahoni, Danau Puspa, Danau Ulin, dan Danau Salam. Keenam danau tersebut berisi bermacam biota, antara lain ikan mujair, ikan sepat siam, ikan sapu-sapu, ganggang hijau, serta udang galah. Saat hujan turun, danau-danau tersebut akan menjadi penampung air. Oh iya, triva kecil: inisial keenam danau tersebut jika digabung akan membentuk kata KAMPUS, lho!

Dulu, masyarakat suka memancing dan menjala ikan di danau-danau tersebut. Ikan yang tertangkap akan dibawa pulang, kecuali ikan sapu-sapu yang dilepaskan kembali ke dalam danau. Menemani para pemancing, berdatangan pula para pedagang asongan yang menjajakan jualannya. Sayang sekali, sampah yang dihasilkan tidak dibuang pada tempatnya, melainkan dibuang begitu saja ke tanah atau malah ke dalam danau. Perilaku tidak tertib lingkungan tersebut akhirnya menyebabkan pencemaran danau dan merusak habitat di dalamnya.  Populasi ikan di dalam danau menjadi berkurang, menyisakan banyak ikan sapu-sapu dan hanya sedikit ikan jenis lain. Danau-danau yang sebenarnya berfungsi sebagai penampung air yang mencegah banjir, malahan dipenuhi sampah.

Oleh karena itulah, sekarang terdapat larangan untuk memancing di Danau UI. Pelanggaran terhadap larangan ini akan diberi sanksi yang serius, lho! Mudah-mudahan dengan adanya larangan ini, kita semua akan semakin sadar untuk menjaga lingkungan agar kawasan danau UI tetap lestari, ya.

Kampus UI: milik bersama untuk dijaga dan dinikmati.

Alasan Mengapa UI Bukan Hanya Milik Warga Kampusnya SajaRuntastis

Selain hutan kota dan danau yang memberikan banyak manfaat bagi lingkungan, Kampus UI juga mempunyai berbagai fasilitas yang dapat dinikmati umum. Misalnya, jalur sepeda yang bisa digunakan siapa saja untuk bersepeda maupun joging. Berolahraga di dalam kampus UI sangat menyenangkan, sebab udaranya segar dan tempat yang tersedia sangat luas. Jika sudah capek, kamu bisa duduk-duduk beristirahat di tepi danau, memanjakan mata dengan wisata alam. Jika kamu menyukai buku, kamu dapat menjadi anggota perpustakaan dan meminjam buku-buku yang tersedia di dalamnya. Area perpustakaan UI juga dilengkapi dengan kafe-kafe yang dapat kamu sambangi jika ingin bersantai.

UI dan seluruh warganya tentu saja memiliki tanggung jawab sosial untuk memenuhi tri dharma perguruan tinggi. Bahwa akademisi dan praktisi jebolan UI diharapkan bergerak untuk kepentingan masyarakat, itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Namun disamping itu, memelihara wilayah kampus dengan cara menjaga kebersihan serta mencegah perusakan fasilitas juga merupakan bentuk kerjasama yang nyata antara civitas academica dan masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang baik.

Kerjasama tersebut adalah hal yang wajar. Sebab, bukankah sejak dulu, UI adalah kampus rakyat?

Azka Photo Writer Azka

Tukang khawatir yang suka pura-pura santai lewat tulisan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya