Bahaya, Ternyata Ini 6 Tanda Kamu Orang yang Suka Menghakimi

"Kamu bilang kamu berubah. Dulu kurus sekarang gajah. Aku bilang semua manusia berubah". Petikan lirik lagu Hivi berjudul Satu-satunya ini seolah memberi tahu kita bahwa kita akan berubah dari waktu ke waktu. Penampilan, sikap bahkan pekerjaan yang kita geluti akan berkembang dari waktu ke waktu. Untuk itu, kita perlu menyesuaikan diri terhadap hal tersebut.

Namun, orang yang punya sikap menghakimi akan menuntut seseorang selalu konsisten dari waktu ke waktu. Memang, pada beberapa aspek kita membutuhkan konsistensi untuk mencapai sebuah tujuan. Tetapi, ada beberapa aspek lain yang akan berubah dan itu tak bisa dihindarkan. Kalau tetap bersikukuh menuntut maka itu akan menyakiti hati orang lain.

Saat temanmu berbuat baik pada seseorang kamu menaruh curiga padanya. Jangan-jangan ada maksud tersembunyi dari kebaikannya. Atau ketika melihat rekan kerjamu mendapatkan penghargaan dirimu tidak percaya dan beranggapan bahwa prestasinya didapat dari cara-cara kurang baik. Nah, kalau pikiran semacam ini masih sering muncul maka dirimu masuk dalam golongan yang suka menghakimi.

Orang yang bersikap menghakimi sulit untuk menghargai hal baik yang diperbuat oleh seseorang. Mereka menganggap bahwa hal tersebut tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan yang sudah dilakukannya selama ini. Mereka pun sering membandingkan pencapaian yang sudah didapatkan dengan apa yang dilakukan oleh orang lain.

Masukan atau kritik yang disampaikan orang lain bisa jadi adalah langkah mereka mencegah seseorang untuk melakukan hal-hal buruk. Tetapi, bagi orang yang bertipikal senang menghakimi hal tersebut dianggap sebagai cara untuk menghambat dirinya melangkah maju. Kesalahpahaman inilah yang membuatnya membenci orang lain dan bersikap kurang respek. 

Sejatinya, orang yang suka menghakimi sangat mengkhawatirkan dirinya sendiri. Mereka kurang percaya diri akan kemampuan yang mereka punya. Fokusnya hanya habis pada kekurangan yang dimiliki.

Alhasil, pola pikir pun juga berpengaruh ketika melihat sikap atau penampilan seseorang. Mereka jadi lebih sering menggali keburukan-keburukan orang lain yang bisa jadi juga dimiliki oleh mereka sendiri.

Selain kurang percaya diri, mereka juga merasa pesimis akan hidup yang mereka jalani. Orang yang senang main hakim sendiri menganggap bahwa hidupnya tak seindah kehidupan orang lain.

Padahal, mereka bisa menciptakan kehidupan sesuai dengan kemampuan dan harapan mereka jika punya niat dan usaha. Namun, karena rasa pesimis lebih dominan maka mereka pun 'melampiaskannya' dengan mencari-cari kesalahan atau keburukan pihak lain.

Sikap menghakimi tentunya bukanlah hal baik bagi dirimu maupun orang lain. Terlebih jika resolusimu di tahun yang baru adalah menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Jadi, biasakan untuk menghargai orang lain dan diri sendiri ya.