Sarat Makna dan Tradisi, Ini 5 Lagu Daerah Aceh yang Paling Terkenal

Saleum! Mana lagu favoritmu? #LokalIDN

Apa yang dipikirkan masyarakat Indonesia ketika mendengar tentang Aceh adalah Serambi Mekah ala Indonesia. Sebab, Acehlah dulunya menjadi pintu gerbang melakukan ibadah haji dan awal mula masuknya Islam ke wilayah Indonesia.

Bukan hanya memiliki ciri khas dengan kebudayaan dan nilai religiusitas yang tinggi dalam setiap tatanan masyarakatnya, Aceh juga memiliki lagu daerah yang terkenal dan mewakili nilai filosofis kehidupan rakyat Aceh. Apa saja lagunya. Ini dia.

1. Jambo-jambo

https://www.youtube.com/embed/gPhNLg_BcR0

Jika diterjemahkan arti kata jambo adalah pondok sederhana. Lagu yang satu inilah lagu yang paling akrab dengan telinga masyarakat Aceh dan sering dinyanyikan oleh segala usia dan inilah mengapa lagu ini menjadi begitu tenar. Lagu "Jambo-jambo" juga sering dibawakan untuk mengiringi tari-tarian di Aceh.

Untuk makna dari lagu ini, "Jambo-jambo" menceritakan bagaimana suasana desa impian yang asri dengan tanaman padi yang selalu tumbuh dengan suburnya walalupun sedang musim kemarau. Pemandangan lahan dan padi yang menguning serta petani yang membajak sawah ditemani anak-anak yang berlalu-lalang dengan keceriaan itulah gambaran lagu ini.

2. Aneuk Yatim

https://www.youtube.com/embed/b07AgzIQo8Q

Boleh dikatakan bahwa lagu ini lagu yang sangat sedih dan sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga kedamaian. Lagu "Aneuk Yatim" ini mengisahkan seorang anak yatim yang rindu dan bertanya kepada ibunya kemana sosok ayah pergi. Jika masih hidup dimanakah ia tinggal, dan bila sudah wafat dimanakah makamnya.

Lagu ini juga memiliki kenangan yang selalu mengingatkan kepada tragedi Tsunami besar yang terjadi di tahun 2004 yang menyebabkan banyak anak-anak terpaksa hidup dan bertahan tanpa kasih sayang orang tua. Lagu ini juga memberikan kenangan bagaimana sakitnya dampak konflik yang pernah terjadi di Aceh.

Baca Juga: Sudah Mulai Dilupakan, 10 Lagu Daerah Ini Wajib Kamu Dengarkan

3. Tawar Sadenge

dm-player
https://www.youtube.com/embed/Ytc6j6uFCBk

Lagu "Tawar Sedenge" merupakan lagu daerah yang tepatnya berasal dari daerah Tanah Gayo, Kabupaten Aceh Tengah. Lagu ini merupakan lagu wajib dari daerah Gayo dan sering dinyanyikan pada saat diadakannya perayaan hari besar maupun upacara di sekolah.

Isi lagu ini menceritakan tentang  sumber daya alam Gayo yang kaya. Yang paling terkenal adalah kopi Gayo yang punya cita rasa yang unik. Lagu ini juga menggambarkan potensi rempah-rempah yang melimpah di tanah Gayo. Lagu ini juga memberikan pesan supaya warga Gayo setia untuk memelihara berkat yang diberikan kepada mereka.

4. Aceh Lon Sayang

https://www.youtube.com/embed/vhCg3IBLivI

Lagu ini masih menceritakan bagaimana keindahan dan kekayaan alam tanah Aceh. Isi lagunya sendiri berisikan kisah indahnya tanah Aceh dan bagaimana masyarakat Aceh sangat mencintai pemberian Tuhan ini.

Lagu "Aceh Lon Sayang" merupakan lagu daerah yang sangat populer di kalangan masyarakat Aceh, terutama anak mudanya. Makanya lagu ini sudah banyak mengalami aransemen dan lagu ini juga jadi lagu penyambutan wisatawan yang hendak berkunjung.

5. Bungong Jeumpa

https://www.youtube.com/embed/ZfZxIR9vRmk

"Bungong Jeumpa" atau bunga cempaka adalah salah satu paling terkenal dan menjadi lagu kenangan dari Aceh. Itulah mengapa mereka orang Aceh yang mendengar lagu ini pasti langsung melayangkan pikirannya ke tanah Aceh.

Lagu yang sering dibawakan untuk iringan tarian adat ini mengisahkan keindahan tanah Aceh yang bisa dirasakan ketika melihat keindahan bunga cempaka. Untuk informasi, bunga cempaka adalah bunga khas Kesultanan Aceh yang dijadikan ikon kota Aceh.

Nah, itulah lima lagu daerah yang paling terkenal dari Aceh. Semoga menikmati dan tetap lestarikan ya.

Baca Juga: 6 Tradisi Adat Masyarakat Aceh yang Erat Kaitannya dengan Islam

Basri W Pakpahan Photo Verified Writer Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya