Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
A man holding his face.(Pexels.com/Yan Krukau)

Intinya sih...

  • Menetapkan batas pribadi yang jelas untuk mengontrol respon terhadap lingkungan toksik.
  • Konsistensi dan ketegasan dalam pegang teguh nilai-nilai serta fokus pada solusi daripada drama emosional.
  • Tidak perlu terjebak dalam drama atau emosi berlebihan, tetap tenang dan santai saat menghadapi energi negatif.

Sebagai makhluk sosial, Kamu jelas akan dihadapkan dengan berbagai jenis lingkungan. Tidak selalu positif. Seringkali Kamu juga akan dihadapkan dengan lingkungan toksik yang sangat mungkin menguras tenaga, energi dan kesehatan mental.

Orang mungkin beruntung bisa pergi dari lingkungan toksik. Namun bagaimana jika sebaliknya, Kamu justru harus tetap bertahan disana? Misalnya ketika lingkungan toksik itu ada di tempat kerja dimana kamu masih butuh karir tersebut. Jangan buru - buru putus asa. Coba terapkan lima batasan ini agar ruang hidupmu bisa tetap positif.

1. Jangan ikuti arus, tetapkan batasan yang jelas

Ilustrasi pasangan sedang berdebat.(Pexels.com/Yan Krukau)

Langkah pertama yang harus dimulai yaitu menetapkan batas pribadi yang jelas. Kamu tetap punya kontrol penuh atas respon terhadap lingkungan. Jangan merasa harus menyetujui atau ikut terlibat dalam perilaku negatif hanya demi diterima.

Batasan ini bisa berupa menjaga jarak emosional, membatasi komunikasi, atau menolak permintaan yang tidak sehat. Ingat, diterima bukan berarti harus mengikuti arus. Batasan yang Kamu tetapkan justru bisa melindungimu untuk terlibat terlalu dalam ke dalam pola toksisitas yang merugikan. 

2. Jangan takut dijauhi, yakin pada diri sendiri

Ilustrasi wanita dengan tangan bersilang(Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Batasan yang Kamu terapkan akan memberikan kesan tegas. Sikap ini biasanya akan memberikan efek kurang menyenangkan seperti dijauhi. Itu bukanlah hal buruk. Justru itu menandakan bahwa batasanmu mulai bekerja. 

Jangan takut kehilangan koneksi yang sebenarnya tidak sehat bagi kesejahteraanmu. Bukankah sendiri akan jauh lebih baik daripada bersama tapi dalam tekanan?

3. Tetap kokoh pada pendirian

Pasangan sedang bertengkar di jalan.(Pexels.com/Keira Burton)

Lingkungan toksik sering kali mencoba menggoyahkan prinsip dan keyakinanmu. Di sinilah pentingnya konsistensi dan ketegasan. Pegang teguh nilai-nilai dan keputusanmu, bahkan jika kamu mendapat tekanan. Keteguhan ini akan menunjukkan kepada mereka bahwa Kamu tidak mudah didominasi dan dimanipulasi. 

4. Fokus pada solusi bukan permasalahan

Ilustrasi wanita melihat keatas dan berpikir(Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kunci utama sikap yang penting kamu miliki jika ada di lingkungan toksik adalah fokus pada solusi. Pelaku toksik biasanya akan memberikan serangan bertubi yang sangat mungkin membuat Kamu stress dan terbawa emosi.

Alih - alih meratapi nasib atau mempertanyakan sikap mereka, ambil langkah mundur dengan tetap fokus memikirkan solusi. Cara ini akan membantu kamu tidak mudah didominasi sikap buruk mereka. Sebagai gantinya, kamu bisa mencari aktivitas positif yang bisa mendekatkan ke proses lebih dewasa.  

5. Senantiasa bersikap santai dan tenang

Wanita tersenyum(Pexels.com/Juan Mendez)

Meski kamu bersikap tegas, tidak perlu terjebak dalam drama atau emosi berlebihan. Hadapi situasi dengan kepala dingin. Jangan reaktif terhadap provokasi.  Tameng terbaik justru ada di sikap tenang dan santai kamu ketika menghadapi energi negatif. Membantu tetap fokus pada diri sendiri, mental terjaga dan tidak terseret dalam kekacauan.

Tidak ada salahnya memutuskan tetap bertahan di lingkungan toksik. Meskipun tidak mudah kamu tetap bisa mempertahankan energi positif dengan tetap memberikan batasan yang sehat.

Jangan ragu untuk berkata “Tidak” jika kamu merasa sikap mereka merugikan kamu. Ingat, menjaga diri bukanlah bentuk egoisme, melainkan wujud cinta dan penghargaan terhadap diri sendiri. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team