Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hambat Kemajuan Hidup, 8 Bentuk Inkonsistensi Keinginan dengan Sikap

Ilustrasi pria melamun (unsplash.com/mattdiosdado)

Gak ada yang salah dari punya banyak keinginan. Gak salah juga bila kamu gak mengiringi keinginanmu dengan tindakan yang selaras. Boleh-boleh saja kamu begitu. Namun jelas, keinginanmu jadi gak bakal terwujud.

Maka kembali padamu. Apakah kamu akan merasa baik-baik saja bila yang menjadi keinginanmu tidak pernah terwujud? Kalau yang gak terwujud cuma satu atau dua, mungkin masih gak masalah.

Akan tetapi jika hampir semua keinginanmu gak pernah menjadi nyata, bisakah kamu hidup dengan tenang? Jika membayangkannya saja sudah membuatmu gelisah, simak nih, bentuk-bentuk inkosistensi yang sebaiknya gak kamu lakukan.

1. Ingin hidup mapan, tetapi malas bekerja

Ilustrasi pria duduk dan menggunakan ponsel (unsplash.com/_faisal_reza_)

Saat masih menganggur pun, dalam mencari pekerjaan kamu seperti antara niat dan gak niat. Apalagi untuk memulai usaha sendiri yang lebih menantang. Kamu lebih suka berpangku tangan di rumah.

Kalaupun saat ini kamu sudah bekerja, semua dilakukan dengan keterpaksaan. Bahkan kamu sering mencari berbagai cara untuk menghindari penugasan. Gak heran bila hasil kerjamu pun gak pernah memuaskan.

2. Ingin pintar, tetapi belajar belum menjadi kebutuhan

Ilustrasi seorang perempuan (unsplash.com/lizfitch)

Sama seperti bekerja hanya karena keterpaksaan, kali ini belajar pun belum menjadi kegiatan yang disukai. Bahkan baru membuka buku, kamu sudah mengantuk. Atau, pura-pura belajar cuma saat ditunggui orangtua.

Setelah orangtua pergi, mulai deh main HP dan buka medsos sampai larut malam. Kalau begini, dari mana kamu akan mendapatkan kepintaran yang diinginkan? Guru akan mengajarimu banyak hal. Namun kamu sendiri harus terus aktif meningkatkan pengetahuan dan kemampuanmu.

3. Ingin bahagia bersama pasangan, tetapi selalu gak bertanggung jawab saat menjalin hubungan

Ilustrasi perpisahan pasangan (unsplash.com/madesolobymariah)

Entah apa yang ada dalam pikiranmu. Tanpa sikap bertanggung jawab pada hubungan yang terjalin, siapa juga yang akan betah menjadi pasanganmu? Kebahagiaan hidup bersama pasangan selamanya hanya akan ada di angan-angan.

Kalaupun hubungan gak cepat bubar, kebersamaan kalian hanya diwarnai luka dan pertengkaran. Dia gak bangga punya pasangan sepertimu. Kamu sendiri bersikap masa bodoh pada dirinya dan komitmen di antara kalian.

4. Ingin kaya, tetapi borosnya minta ampun

Ilustrasi pria trendi (unsplash.com/dm715838)

Orang kaya jelas sangat bisa bersikap boros. Makin kaya makin boros juga ada. Namun apakah ada satu orang saja yang berhasil menjadi kaya dengan bersikap boros? Kaya dulu baru boros atau boros dulu baru kaya?

Yang pertama sebaiknya juga gak dilakukan. Namun yang kedua benar-benar membuat mimpimu menjadi orang kaya makin mustahil. Orang kaya berusaha menumbuhkan pohon uang melalui berbagai investasi. Sedang kamu menghabiskan uang yang dimiliki hanya untuk konsumsi.

5. Ingin meniru kesuksesan orang lain, tetapi malah julid terus

Ilustrasi lirikan seorang perempuan muda (unsplash.com/crystalweed)

Kamu gak bisa bersikap mendua terkait kesuksesan orang lain. Satu sisi menginginkan kesuksesan seperti yang diraih seseorang. Namun di sisi lain kamu malah gak menyukai orangnya.

Padahal, faktor orangnya sangat menentukan teraih atau tidaknya suatu kesuksesan. Jika dia berhasil mencapai kesuksesan, tentu itu karena banyaknya hal hebat yang ada dalam dirinya. Seharusnya kamu mengaguminya dan belajar darinya, bukan julid melulu.

6. Ingin lekas menyelesaikan PR hidup, tetapi santai banget menjalani hari

Ilustrasi orang-orang bersantai (unsplash.com/babikacharava)

Kamu tahu PR dalam hidupmu masih banyak banget. Misalnya, tabungan belum aman, rumah belum ada, asuransi belum punya, target melanjutkan sekolah juga belum tercapai, dan sebagainya.

Sisi bagusnya, kamu sadar daftar PR-mu apa saja. Sisi buruknya, kok kamu malah masih bersantai-santai? Padahal, serius berusaha mengerjakannya satu per satu saja butuh waktu yang gak sebentar untuk bisa mewujudkan semuanya. Bagaimana kalau terlalu santai?

7. Ingin mengubah nasib, tetapi suka banget melewatkan kesempatan dengan berbagai alasan

Ilustrasi seseorang dengan segelas minuman (unsplash.com/paradoxx)

Asal mengambil kesempatan memang gak bijaksana. Kamu bisa membuang terlalu banyak waktu dan energi untuk peluang yang sebenarnya gak sesuai untukmu. Baik berdasarkan kemampuanmu maupun tujuan yang hendak diraih.

Namun jika setiap kesempatan diabaikan, ini sama saja dengan meniadakan jalan untuk perubahan nasibmu. Pilah dan pilih. Apa lagi yang kamu tunggu? Sejauh mencari-cari, tentu ada saja alasan yang bisa dikemukakan untuk gak memanfaatkan peluang yang ada di depan mata.

8. Ingin disegani, tetapi gak bisa jaga sikap dan gak punya prestasi

Ilustrasi seorang pria muda (unsplash.com/jeesantony)

Rasa segan dari orang lain gak bisa kamu dapatkan dengan memintanya. Kamu harus terlebih dahulu menunjukkan bahwa dirimu layak untuk disegani. Dengan begitu, siapa pun akan otomatis gak bersikap sembarangan apalagi meremehkanmu.

Namun jika sikapmu juga sembarangan, gak sopan bahkan sangat kasar, dengan alasan apa orang lain perlu segan padamu? Begitu pula jika kamu cuma pandai bicara tetapi gak punya catatan prestasi yang jelas. Prestasi penting sebagai bukti dari kemampuanmu.

Punya keinginan apa pun asal sikapmu konsisten, kemungkinan untuk terwujudnya selalu ada. Bahkan makin konsisten sikapmu, makin besar peluang terwujudnya. Dan konsistensi sikap adalah bukti keseriusanmu dengan keinginanmu. 

Sikap dengan keinginan gak sejalan berarti kamu gak serius. Merasa tersindir? Jika ya, berubahlah sekarang juga!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Robertus Ari
EditorRobertus Ari
Follow Us