Hilangkan Ragu! Ini 5 Tips agar Berani Berpendapat di Kelas atau Forum

Sebelum menyampaikan pendapat, tentu perlu menyiapkan pendapat terbaik terlebih dahulu. Pahami pertanyaan yang kamu terima, lalu rangkai jawabannya. Pastikan kamu sudah memahaminya dengan baik.

Pendapat yang baik ini akan membuat lebih siap untuk menyampaikannya. Maka dari itu, kamu bisa memikirkan dari segala arah terlebih dahulu sebelum berpendapat. Baru setelah itu kamu sampaikan dengan detail dan meminta pendapat yang lainnya juga untuk melengkapi.

Menciptakan percaya diri adalah kunci paling utama untuk bisa berani menyampaikan pendapat. Kamu bisa memulai dengan meyakini pendapatmu dalam hati. Lalu, tanamkan mindset bahwa setiap orang berhak berpendapat.

Tidak ada pendapat yang salah dan konyol. Pemikiran orang itu beda-beda, jadilah berani untuk menunjukkan perbedaan itu. Syukur, jika bertemu dengan yang satu pemikiran. Namun, jika tidak juga tidak apa-apa, kamu sudah hebat karena berani mencoba.

Suasana hati sangat berpengaruh besar terhadap apa yang kamu sampaikan. Jika suasana hatimu panik, kemungkinan besar kamu tidak maksimal dalam menyampaikan pendapat. Kamu akan cenderung berbelit-belit bahkan bisa saja sampai blank.

Maka dari itu, sebelum berpendapat, bangunlah suasana hati yang tenang. Kuasai dirimu dan emosimu, jangan emosi yang menguasaimu. Jika kamu mampu mengendalikan ini dengan baik maka kamu bisa menyampaikan pendapat dengan lancar.

Jika kamu takut berpendapat karena bingung menjawab, kamu bisa menggunakan teknik PREP. PREP adalah kepanjangan dari point, reason, example, dan point. Kamu bisa menjawab pertanyaan dengan menyampaikan pendapat dengan urutan, yakni jawaban pendek, alasan, contoh, dan kesimpulan. Misalnya ada pertanyaan: “bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media sosial bagi anak di bawah umur?”.

Jawaban pendek: “saya tidak setuju dengan penggunaan media sosial bagi anak di bawah umur”. Alasan: “karena anak di bawah umur masih rentan meniru apa yang ada di media sosial”.

Contoh: “kita ambil contoh bahwa banyak konten yang menunjukkan kekerasan, kata-kata kasar, dan hal-hal yang belum pantas dilihat anak di bawah umur”. Kesimpulan: “tentu hal ini dapat mempengaruhi cara berpikir dan cara berperilaku seorang anak ke arah yang tidak baik”.

Cara yang terakhir ini juga termasuk pada praktikal. Cobalah untuk berani mengacungkan jari setelah tiga detik pertanyaan dibaca. Hal ini bertujuan untuk melawan perasaan takut dan ragu. Selain itu juga bisa melatih kepercayaan dirimu secara lebih tegas.

Terkadang rasa takut perlu dilewati dengan sedikit paksaan. Namun, sebelum itu kamu juga perlu memikirkan jawaban menurutmu tepat terlebih dahulu. Jangan sampai terlalu cepat mengacungkan diri malah membuat jawabanmu tidak ada korelasi dengan pertanyaan.

Di zaman yang sudah tinggi toleransi ini, rasanya sayang jika manusia masih merasa takut dalam menyampaikan pendapatnya. Pahamilah kapan diam yang menguntungkan dan kapan diam yang merugikan. Semoga lima tips tadi bisa membuatmu lebih berani dalam menyampaikan pendapat di kelas atau suatu forum penting ya!