Berapa Rakaat Salat Tarawih? Ini Jawaban Lengkapnya!

- Salat Tarawih 11 Rakaat (8 Rakaat Tarawih + 3 Rakaat Witir)
- Pendapat pertama berdasarkan hadis Bukhari, Rasulullah SAW tidak pernah salat malam lebih dari 11 rakaat, dianjurkan 8 rakaat tarawih ditambah witir.
- Salat Tarawih 23 Rakaat (20 Rakaat Tarawih + 3 Rakaat Witir)
- Pendapat kedua didasarkan pada praktik umat Islam dan sahabat setelahnya, meskipun tidak langsung dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Salat tarawih menjadi ibadah yang selalu dinantikan setiap bulan Ramadan. Namun, masih banyak yang bertanya-tanya perihal jumlah rakaat salat tarawih yang dianjurkan.
Ada yang melaksanakan 11 rakaat, ada juga yang memilih 23 rakaat. Lalu, mana yang lebih tepat? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini!
1. Berapa rakaat salat tarawih?

Jumlah rakaat salat tarawih menjadi salah satu hal yang sering dipertanyakan oleh umat Muslim. Secara umum, terdapat dua pendapat utama mengenai jumlah rakaat dalam salat tarawih, yang keduanya memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam.
- Salat Tarawih 11 Rakaat (8 Rakaat Tarawih + 3 Rakaat Witir)
Pendapat pertama menyatakan bahwa salat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, yang kemudian ditutup dengan salat witir 3 rakaat. Pandangan ini didasarkan pada hadis riwayat Bukhari yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan salat malam lebih dari 11 rakaat, baik di bulan Ramadan maupun di luar Ramadan.
Oleh karena itu, banyak ulama yang menyepakati bahwa jumlah rakaat tarawih yang dianjurkan adalah 8 rakaat, ditambah witir.
- Salat Tarawih 23 Rakaat (20 Rakaat Tarawih + 3 Rakaat Witir)
Pendapat kedua menyatakan bahwa salat tarawih dapat dikerjakan sebanyak 20 rakaat, yang kemudian ditutup dengan salat witir 3 rakaat. Praktik ini banyak dilakukan di berbagai komunitas Muslim, termasuk di masjid-masjid besar di dunia seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Meskipun tidak secara langsung dilakukan oleh Rasulullah SAW, jumlah rakaat ini menjadi kebiasaan yang berkembang di kalangan para sahabat dan ulama setelahnya.
2. Dalil tentang salat tarawih 11 rakaat

Salat tarawih 11 rakaat merupakan salah satu jumlah rakaat yang didasarkan pada praktik Rasulullah SAW dalam melaksanakan salat malam, baik di bulan Ramadan maupun di luar Ramadan. Berikut adalah dalil-dalil yang menjadi dasar salat tarawih 11 rakaat:
- Hadis Aisyah radhiyallahu 'anha
Hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah ra menyebutkan bahwa Rasulullah tidak pernah melaksanakan salat malam lebih dari 11 rakaat:
مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
Artinya: "Rasulullah tidak pernah menambah jumlah rakaat dalam salat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam salat lainnya lebih dari 11 rakaat." (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)
Hadis ini menjadi dasar utama bagi para ulama yang berpendapat bahwa salat tarawih dianjurkan dikerjakan sebanyak 8 rakaat, yang kemudian ditutup dengan 3 rakaat witir, sehingga berjumlah 11 rakaat.
- Hadis Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu
Jabir bin Abdullah ra juga meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah salat bersama para sahabat di bulan Ramadan sebanyak 8 rakaat, lalu diakhiri dengan salat witir:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ ثَمَانَ رَكَعَاتٍ، ثُمَّ أَوْتَرَ، فَلَمَّا كَانَتِ اللَّيْلَةُ التَّالِيَةُ اجْتَمَعْنَا فِي الْمَسْجِدِ، وَرَجَوْنَا أَنْ يَخْرُجَ إِلَيْنَا، فَلَمْ يَزَلْ بَعْضُنَا يَنْظُرُ إِلَى بَعْضٍ، حَتَّى طَلَعَ الْفَجْرُ، فَجِئْنَاهُ، فَقُلْنَا لَهُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، اجْتَمَعْنَا اللَّيْلَةَ فِي الْمَسْجِدِ، وَرَجَوْنَا أَنْ تُصَلِّيَ بِنَا، فَقَالَ: إِنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ
Artinya: "Rasulullah ﷺ pernah shalat bersama kami di bulan Ramadhan sebanyak 8 rakaat lalu beliau berwitir. Pada malam berikutnya, kami pun berkumpul di masjid sambil berharap beliau akan keluar. Kami terus menantikan beliau di situ hingga datang waktu fajar. Kemudian kami menemui beliau dan bertanya, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami menunggu engkau tadi malam dengan harapan engkau akan salat bersama kami.' Beliau ﷺ menjawab, 'Sesungguhnya aku khawatir kalau akhirnya salat tersebut menjadi wajib bagimu.'" (HR. Ath-Thabrani, Ibnu Hibban, dan Ibnu Khuzaimah. Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan).
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan salat tarawih sebanyak 8 rakaat, ditambah dengan salat witir 3 rakaat, sehingga totalnya menjadi 11 rakaat. Rasulullah juga tidak melanjutkan salat berjamaah di malam-malam berikutnya karena khawatir hal itu akan diwajibkan bagi umatnya.
- Hadis Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu
Riwayat lain dari Ibnu Abbas ra menyebutkan bahwa Rasulullah pernah melaksanakan salat malam sebanyak 13 rakaat:
كَانَ صَلاَةُ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً . يَعْنِى بِاللَّيْلِ
Artinya: "Shalat Nabi ﷺ di malam hari adalah 13 raka’at." (HR. Bukhari no. 1138 dan Muslim no. 764)
Sebagian ulama berpendapat bahwa salat malam yang dilakukan Rasulullah SAW adalah 11 rakaat. Sementara 2 rakaat tambahan dalam hadis ini merupakan dua rakaat ringan yang dilakukan Rasulullah sebagai pembuka salat malam, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari.
3. Dalil tentang salat tarawih 23 rakaat

Salat tarawih 23 rakaat (20 rakaat tarawih + 3 rakaat witir) merupakan jumlah rakaat yang dianut oleh mayoritas umat Islam, khususnya di kalangan mazhab Hanafi, Syafi’i, dan Hanbali.
Meskipun jumlah ini tidak secara eksplisit disebutkan dalam hadis yang sahih dari Rasulullah, praktik ini telah dilakukan sejak masa sahabat dan generasi setelahnya. Berikut adalah dalil yang sering dijadikan rujukan mengenai salat tarawih 23 rakaat.
- Pendapat Imam As-Suyuthi
Imam As-Suyuthi menyatakan bahwa perintah untuk melaksanakan qiyamul lail di bulan Ramadan didukung oleh beberapa hadis sahih dan hasan, tanpa adanya batasan jumlah rakaat tertentu.
Beliau menegaskan bahwa tidak ada hadis sahih yang menyatakan Rasulullah melakukan tarawih sebanyak 20 rakaat. Rasulullah hanya salat beberapa malam tanpa menyebutkan jumlah rakaatnya secara spesifik.
Imam As-Suyuthi juga menjelaskan bahwa pada malam keempat, Rasulullah tidak keluar untuk salat berjamaah karena beliau khawatir umatnya akan menganggap salat tarawih sebagai kewajiban.
- Riwayat dari Ibnu Abi Syaibah tentang 20 Rakaat
Dalam kitab Musannaf karya Ibnu Abi Syaibah, terdapat riwayat dari Ibnu Abbas ra. yang menyebutkan bahwa Rasulullah melaksanakan salat tarawih sebanyak 20 rakaat dan ditambah witir:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي رَمَضَانَ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَيُوتِرُ
Artinya: "Nabi ﷺ biasa melaksanakan salat (tarawih) 20 rakaat, lalu berwitir."
Namun, sanad hadis ini dinilai dha’if (lemah) oleh para ahli hadis, termasuk Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari. Beliau menyatakan bahwa hadis ini bertentangan dengan riwayat Aisyah ra., yang menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ tidak pernah salat malam lebih dari 11 rakaat.
- Pendapat Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
Dalam kitab Fathul Bari, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menegaskan bahwa hadis tentang salat tarawih 20 rakaat yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah memiliki sanad yang lemah.
Menurutnya, Aisyah ra. lebih mengetahui kebiasaan Rasulullah dalam salat malam dibandingkan sahabat lainnya. Oleh karena itu, riwayat yang menyebutkan jumlah 11 rakaat lebih kuat.
- Pendapat Imam Ibnu Hajar Al-Haitami
Imam Ibnu Hajar Al-Haitami juga menyatakan bahwa tidak ada satu pun hadis sahih yang menyebutkan Rasulullah melakukan salat tarawih sebanyak 20 rakaat. Hadis yang menyebutkan jumlah ini dinilai sebagai hadis yang sangat lemah (dha’if jiddan).
- Pandangan Muhammadiyah
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam fatwanya menyampaikan bahwa hadits-hadits yang menerangkan tentang salat tarawih 23 rakaat adalah dha’if. Mereka menegaskan bahwa praktik 23 rakaat merupakan hasil ijtihad ulama dan tidak memiliki dasar dari hadis sahih.
Oleh karena itu, Muhammadiyah lebih memilih untuk mengikuti hadis sahih dari riwayat Al-Bukhari dan Muslim yang menyebutkan jumlah rakaat salat malam Rasulullah sebanyak 11 rakaat.
Jadi, jumlah rakaat salat tarawih ada dua pendapat utama, yaitu 11 dan 23 rakaat. Perbedaan ini didasarkan pada dalil serta ijtihad para ulama. Apa pun pilihannya, semoga salat tarawih yang kita jalankan membawa keberkahan dan mendekatkan kita kepada Allah SWT, ya.