Apakah kamu salah satu dari sebagian orang yang membuat daftar resolusi dan goal yang ingin kamu capai di tahun yang baru? Resolusi dan pencapaian di tahun yang baru tak akan terwujud jika kamu masih menerapkan pola yang lama.
Membuat resolusi untuk tahun baru dan merencanakan sebuah pencapaian memang mudah, yang sulit adalah mempertahankan tekadmu. Meski Januari akan segera berakhir, berikut ini adalah tips agar resolusi dan pencapaianmu di tahun yang baru dapat terwujud.
Jika kamu menuliskan resolusi tahun barumu dengan "Rajin olahraga" atau "Menabung setiap bulan", lebih baik kamu mengubahnya secara spesifik, misalnya "Olahraga 3 kali dalam seminggu" atau "Menabung dua ratus ribu setiap bulan".
Goal yang ambigu akan membuatmu tidak fokus dan tidak disiplin, sebaliknya jika kamu menentukan tujuanmu secara spesifik dan konkret, kamu akan lebih fokus dan realistis. Saat menentukan resolusi spesifik yang ingin kamu capai, kamu otomatis akan berpikir realistis, tidak mungkin menurunkan berat badan secara drastis hanya dalam beberapa hari atau tidak masuk akal bisa menabung lebih dari lima ratus ribu sementara kamu baru saja bekerja, membayar kos dan mencukupi kebutuhan pokok.
Tujuan yang spesifik akan lebih mudah membuatmu disiplin untuk stay on track, lebih masuk akal dan tentu saja kemungkinan besar goal-mu akan tercapai. Resolusimu boleh besar, yang penting spesifik.
Selain resolusi yang spesifik, kamu juga perlu membatasi daftar resolusimu. Menjadikan momen membuka tahun baru dengan niat ingin melakukan berbagai pencapaian memang positif, namun jika terlalu banyak hal yang ingin kamu capai di tahun baru justru akan membuatmu kesulitan mencapai semuanya, atau bisa jadi semua resolusimu malah tidak ada yang tercapai di tahun baru ini.
Untuk bisa mencapai goal atau target di tahun yang baru, banyak hal yang harus kamu ubah terutama kebiasaan dan pola perilaku. Mengubah atau membangun pola yang baru di dalam kehidupanmu membutuhkan waktu dan usaha yang konsisten, maka tentu kamu membutuhkan waktu dan usaha yang lebih keras untuk mencapai sederet targetmu di tahun ini.
Akan lebih baik jika kamu membatasi resolusimu di tahun ini, melanjutkan studi S2 bersamaan dengan membuka bisnis kecil bukan tidak mungkin dilakukan, tetapi kamu mungkin membutuhkan usaha dan waktu yang extra untuk menjalaninya, jika tidak maka hasilnya bisa jadi tidak maksimal.
Lewat laman Verywellmind, Richard Wiseman, seorang profesor psikologi dari Universitas Hertfordshire menyarankan, sebaiknya kita memfokuskan energi terhadap satu tujuan tertentu. Resolusi dan target yang berlebihan akan menyulitkan membagi fokus, akibatnya kamu melakukannya setengah-setengah dan hasilnya juga tidak akan maksimal. Ingat kamu hanya manusia yang memiliki batasan, sadari kemampuanmu dan jangan terlalu keras terhadap diri sendiri.
Resolusi di tahun baru biasanya diikuti dengan effort yang tinggi di awal tahun, semangat yang berapi-api dan kadang terburu-buru. Misalnya saja menghabiskan waktu di depan laptop sepanjang hari untuk menyelesaikan skripsi sampai lupa merawat diri atau berolahraga di gym seminggu penuh tanpa istirahat.
Optimisme yang kamu miliki untuk mencapai resolusi di tahun baru memang membantumu untuk melakukan perubahan besar, tetapi ingatlah bahwa perubahan besar itu membutuhkan proses yang tidak cepat dan singkat. Mememilikinyadur dari laman Verywellmind, Jennifer Kowalski, seorang konselor profesional dari Thriveworks Chesire, mengatakan bahwa hal yang keliru tentang resolusi tahun baru adalah gagasan untuk melakukan perubahan besar, padahal sebagai manusia kita tidak terikat dan punya batasan untuk melakukan perubahan besar.
Jennifer Kowalski juga menambahkan, rasa tidak nyaman pasti dirasakan saat kita mengubah perilaku atau kebiasaan yang lama, sementara tak ada seorangpun yang suka dengan rasa tidak nyaman. Jika ingin perubahan yang konstisten agar perubahan besar tercapai, kamu akan merasakan kondisi tidak nyaman dalam jangka waktu yang cukup lama.
Langkah kecilmu dengan mengubah kebiasaan buruk dan menetapkan tujuan memiliki perilaku yang lebih baik justru akan menjadikannya sebuah kebiasaan yang menetap sepanjang hidupmu. Dilansir dari laman Everydayhealth, Camilla Nonterah, Phd berpendapat, peluang keberhasilan akan lebih besar jika kita melakukan langkah-langkah kecil dibandingkan melakukan lompatan besar.
Membuat list resolusi tahun baru sangatlah mudah, namun kamu juga perlu memikirkan langkah-langkahmu, bagaimana caramu melakukannya dan juga memprediksi hambatan yang mungkin kamu hadapi. Terutama jika kamu punya goal yang besar di tahun baru, luangkan waktu untuk memikirkannya secara serius dan mendetail.
Tuliskan rencanamu secara mendetail, tentu saja kamu membutuhkan waktu untuk berpikir sendiri, akan lebih baik jika kamu bertukar pikiran dengan teman atau pasanganmu. Selain menuliskan tahapan-tahapan yang akan kamu lalui, tuliskan juga hambatan dan kesulitan yang mungkin akan kamu hadapi dan bagaimana caramu mengatasinya.
Dengan menuliskan resolusimu dengan pasti, kamu akan terpacu dan bersemangat. Merencanakan setiap langkahmu secara mendetail beserta kendala yang mungkin terjadi akan membuatmu lebih realistis, sekaligus bijak mengambil langkah lain untuk mencapai targetmu. Cara ini akan membuatmu tidak kehilangan semangat ketika dihadang oleh hambatan, karena kamu sudah siap dengan plan B untuk mencapai targetmu.
Resolusimu akan tercapai dengan mengubah cara lama atau menerapkan kebiasaan baru dan ada proses yang harus kamu lalui untuk menciptakan sesuatu yang baru. Mengubah cara dan kebiasaan membutuhkan waktu, ada yang bisa menemukan pola baru atau beradaptasi dalam hitungan minggu atau bulan, bahkan dalam hitungan tahun.
Jika kamu memiliki resolusi yang besar, misalnya menurunkan berat badan sebanyak 10kg, tentu kamu perlu melalui proses yang tak singkat. Contoh lain, misalnya resolusimu di tahun ini adalah mendapatkan pekerjaan, tentu ada proses panjang yang harus kamu lakukan, mulai dari mencari lowongan pekerjaan, mencoba mengirim surat lamaran ke berbagai perusahaan dan bisa jadi dari 10 lamaran pekerjaan yang kamu kirimkan hanya satu perusahaan yang merespon surat lamaranmu.
Sadari bahwa tak ada cara instan untuk mencapai resolusimu, proses yang kamu lalui mungkin akan membuatmu bersemangat hari ini dan di lain hari kamu bisa jadi merasa terlalu lelah. Ada kalanya kamu membuat kesalahan atau mengalami kendala dalam prosesnya, hal itu wajar dan kamu masih bisa memulai dan mencobanya kembali. Jangan kuatir, naik turun yang kamu rasakan selama berproses akan membuatmu belajar dan membentuk mentalmu menjadi lebih kuat.
Minggu pertama di tahun baru memberikan motivasi yang berapi-api untuk siapa saja yang memiliki resolusi di tahun baru. Kamu mungkin merasa percaya diri dan termotivasi, sehingga kamu sangat positif untuk menjalani semua langkah yang sudah kamu rencanakan.
Di bulan berikutnya mungkin kamu akan berhadapan dengan momen yang bisa menggoyahkan semangatmu, misalnya saja ketika kamu sedang serius menyelesaikan skripsi, temanmu mengajak berlibur ke Bali atau jika kamu sedang dalam proses penurunan berat badan namun suatu hari kamu merasa lelah karena personal trainer mu selalu mengatur pola makanmu.
Momen-momen yang menjatuhkan semangatmu akan muncul di tengah-tengah proses yang kamu jalani. Motivasimu yang berapi-api di awal tahun sudah mulai meredup, maka selalu perbarui motivasimu dengan mengingat kembali tujuanmu, baca kembali daftar resolusimu untuk memunculkan motivasi. Ingat tungku motivasimu harus tetap hangat, dan yang bisa mengkontrol apinya hanya kamu.
Di tengah tahun mungkin kamu belum berhasil mewujudkan resolusimu, padahal kamu sudah menargetkan di bulan tersebut targetmu tercapai. Jangan sampai rasa kecewa karena targetmu tidak tercapai membuatmu menyerah begitu saja.
Ubah sudut pandangmu dengan menghargai proses yang sudah kamu jalani sejak awal tahun. Camilla Nonterah, Phd lewat laman Everydayhealth mengatakan, perubahan perilaku bukan proses yang mudah, jadi jangan berkecil hati jika tujuanmu tidak mencapai 100 persen. Teruslah mencoba, jangan berhenti hanya karena tenggat waktu yang kamu ciptakan sendiri.
Pikirkan apa saja yang selama ini menjadi kendalamu dan terima penuh kesadaran jika ada hambatan di luar kuasamu dalam prosesnya. Jika kamu menuliskan prosesmu di dalam jurnal, tuliskan apa kesalahanmu dan apa yang harus kamu lakukan untuk memperbaikinya. Jangan lupa juga tuliskan hal-hal kecil yang sudah berhasil kamu ubah sepanjang proses yang sudah kamu lalui.
Perjalanan menuju resolusi tahun baru tidak selalu mulus, tak semua bisa kamu atasi. Selalu berbaik hati kepada dirimu, rayakan setiap hal kecil yang berhasil kamu capai, tak hanya resolusi besar yang penting bagi kehidupanmu, namun seluruh proses perjalanan turut membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik.