Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sesi diskusi "Women’s Voice in Politics and Decisions Making" (dok. Pribadi)

Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 yang diselenggarakan oleh IDN Media, menghadirkan 115 pembicara kompeten dari berbagai bidang, di antaranya politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, kreatif, sosial, lingkungan, dan kepemimpinan milenial. Serta dihadiri oleh lebih dari 4000 future leaders Indonesia yang berasal dari berbagai background.

Mengusung tema Indonesia Fast Forward, acara ini berlangsung selama 2 hari pada 29-30 September 2022 di Tribrata Jakarta. Terdiri dari tiga stage yaitu Visionary Leaders oleh IDN Times, Future is Female oleh Popbela, dan Talent Trifecta oleh ICE yang masing-masing diisi dengan berbagai diskusi menarik.

Pada salah satu sesi diskusi bertajuk “Women’s Voice in Politics and Decisions Making” di stage Visionary Leaders, by IDN Times terdapat beberapa poin menarik yang dibahas seputar politik, perempuan, dan milenial. Pembicara-pembicara yang dihadirkan pada sesi ini merupakan perempuan-perempuan dengan latar belakang sebagai anggota legislatif DPR RI dari berbagai fraksi. Di antaranya Riezky Aprilia, Intan Fauzi, Puteri Komarudin, dan Rahayu Saraswati.

Poin-poin yang disampaikan merupakan poin yang banyak menjadi perbincangan dan alasan mengapa banyak anak muda skeptis pada politik, serta mengapa keterwakilan perempuan masih sangat minim. Berikut selengkapnya!

1.Miskonsepsi realita politik

Rahayu Saraswati (Instagram/indonesia.summit)

Pada sesi ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, menyampaikan tentang betapa pentingnya pendidikan politik bagi milenial dan Gen-Z mengingat adanya miskonsepsi antara realita yang dihadapi dalam dunia politik dengan apa yang diketahui oleh masyarakat pada umumnya, terutama anak-anak muda.

Menurutnya, hal itu disebabkan karena seringnya masyarakat disuguhkan berita atau hal-hal yang sifatnya kontroversial saja. Sehingga penilaian diberikan tanpa mengetahui sepenuhnya. Mantan anggota legislatif DPR RI ini  juga membenarkan pepatah sederhana bahwa, “Tak kenal, maka tak sayang,” dalam konteks ini, yang menjadi sebab banyaknya anak muda skeptis terhadap politik.

2.Suara perempuan dan budaya patriarki

Editorial Team

Tonton lebih seru di