Bikin Lebih Bijaksana, 5 Pelajaran Positif dari KDrama High Society

Salah satu drama yang tayang pada tahun 2015 ini tidak boleh dilewatkan karena menampilkan cerita tentang kehidupan sehari-hari. Drama yang dibintangi oleh Park Hyung-sik, Uee, Sung Joon, dan Lim Ji-yeon ini menyajikan cerita tentang kehidupan chaebol yang tidak mudah seperti yang dilihat kebanyakan orang.
Ada juga intrik lain tentang perebutan kekuasaan antar saudara, pengkhiatan dan masih banyak lagi lainnya. Meskipun begitu, drama "High Society" juga sarat berbagai pesan moral yang bisa dijadikan pelajaran hidup dalam kehidupan nyata.
Berikut ini ada beberapa pesan moral dari drama High Society yang layak dijadikan pelajaran positif. Pelajaran hidup apa sajakah? Yuk, langsung intip ulasannya di bawah ini ya!
1. Keluarga akan selalu menerima kekurangan kita
Choi Joon-ki memang mempunyai ambisi untuk segera memperoleh kekuasaan dan kekayaan secara singkat. Oleh karena itulah, ia menjalin hubungan dengan salah satu anak perempuan konglomerat. Choi Joon-ki sebenarnya melakukan itu demi ibunya agar tidak perlu menjadi asisten rumah tangga dan dihormati oleh orang lain. Namun naasnya, Joon-ki menggunakan cara yang salah untuk meraih ambisinya tersebut.
Saat tahu anaknya salah dalam mengambil jalan untuk sukses, membuat ibunya Joon-ki tetap menyayangi anaknya dan menasehati anaknya agar kembali ke jalan yang benar. Apabila dalam hidup ini masih banyak kekurangan yang dimiliki serta kesalahan yang dibuat, hanya keluargalah yang dapat menerimamu dengan apa adanya tanpa pamrih apapun.
2. Sahabat menjadi tempat untuk menghibur diri saat tertimpa masalah
Sudah berteman sejak masih kuliah dan bekerja di tempat yang sama membuat hubungan persahabatan antara Choi Joon-ki dan Yoo Chang-soo sangatlah erat. Tidak hanya saat senang saja mereka bersama, namun juga saat salah satu dari mereka tertimpa masalah mereka akan saling mendukung dan menghibur.
Salah satu cara untuk menghilangkan penat dan kesedihan, Choi Joon-ki dan Yoo Chang-soo sering berolahraga bersama dengan bersepeda di pagi hari. Mereka juga mengungkapkan keluh kesah masing-masing yang sedikit mengurangi beban hidup yang dipikul. Dalam hubungan persahabatan, semestinya kita selalu mendampingi sahabat bahkan saat berduka sekalipun. Dengan begitu, rasa sedih yang menimpa akan sedikit terhibur dan berkurang karena adanya sahabat.
3. Hidup sederhana dan mandiri terlepas dari bayang-bayang kekayaan orangtua
Walaupun berasal dari keluarga konglomerat, Jang Yoon-ha memilih untuk tetap bersikap sederhana dan mandiri dalam hidupnya. Bahkan Jang Yoon-ha tidak malu ketika harus bekerja paruh waktu di sebuah perbelanjaan yang ternyata milik sahabat ayahnya. Tidak hanya dalam hal sepele, bahkan dalam hubungan asmara Jang Yoon-ha juga tidak ingin seseorang mencintainya karena harta yang dimilikinya.
Berbeda dengan saudara-saudaranya yang tergila-gila dengan harta, Jang Yoon-ha cukup senang dengan hidup sederhana yang dijalaninya. Meskipun mempunyai harta yang berkecukupan, tentu saja sikap mandiri dan sederhana layak dilakukan oleh semua orang agar hidup terasa lebih tenang dan selalu bersyukur.
4. Pada akhirnya, orang yang benar-benar menyayangi kita akan menerima segala kesalahan yang pernah diperbuat
Saat tahu ternyata Choi Joon-ki mencintai dirinya karena harta, Jang Yoon-ha awalnya sangat kecewa. Ia merasa ditipu dengan semua sikap manis Choi Joon-ki yang ternyata mempunyai maksud terselubung dalam mencintainya. Meskipun merasa dikhianati, tetapi rasa sayang Jang Yoon-ha kepada Choi Joon-ki membuatnya mampu menerima permintaan maaf atas segala kesalahan yang diperbuat Choi Joon-ki.
Sama halnya dalam hidup, kadangkala ada masanya kita menjumpai orang yang khilaf dan berbuat berbagai kesalahan fatal yang membuat kecewa. Namun tidak dengan membalasnya, kita hanya perlu memaafkannya dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki diri.
5. Bekerja keras dan pantang menyerah dalam menjalani kehidupan
Lee Ji-yi merupakan anak yatim piatu yang sebatang kara dalam menjalani hidupnya. Tidak memiliki siapa-siapa, membuat Lee Ji-yi harus hidup mandiri dan bekerja keras dalam kehidupannya. Ia melakukan pekerjaan apa saja yang bisa memberikan penghasilan untuk dirinya menyambung hidup.
Bahkan meskipun banyak halangan dalam bekerja, Lee Ji-yi tidak pernah pantang menyerah dalam menjalani apa yang dimilikinya sekarang. Kadangkala dalam hidup, ada berbagai hal yang harus diperjuangkan dengan kerja keras dan pantang menyerah. Sama halnya dengan pekerjaan, kita harus melakukannya dengan pantang menyerah walaupun ada beberapa kesulitan yang kita temui didalamnya.
Itulah beberapa ulasan mengenai pesan moral dari drama "High Society" apa sajakah yang dapat dijadikan pelajaran hidup. Tentu saja pesan moral di atas dapat membuatmu kian bijaksana dalam menjalani kehidupan sehari-hari.