Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membuat resolusi (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi membuat resolusi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Menuju tahun baru banyak orang bergegas bikin resolusi untuk tahun depan. Isinya bisa bermacam-macam sesuai keinginan pribadi. Hal yang pasti ada biasanya terkait karier atau pendidikan buat mereka yang masih sekolah atau kuliah. Dapat pula seputar kesehatan, seperti ingin hidup lebih sehat dengan berolahraga serta diet.

Bagian resolusi yang gak kalah penting ialah memperbaiki karakter diri. Contohnya, tahun ini kamu masih gampang menyerah ketika menghadapi kesulitan. Di tahun yang baru nanti, dirimu bertekad bakal berjuang lebih keras untuk menggapai berbagai keinginan. Resolusi kemudian ditulis biar tidak lupa bahkan diunggah di media sosial.

Sebenarnya, bikin resolusi setiap tahun penting atau tidak? Efektivitasnya tergantung dirimu yang hendak menjalankannya. Boleh jadi resolusi malah menghambatmu dalam melangkah di tahun mendatang. Di bawah ini lima pertimbangan sebelum kamu bikin resolusi atau sebaiknya meniadakannya saja. Tanpa resolusi, hidup juga masih bisa berjalan dengan baik.

1. Kalau resolusi membuatmu lebih termotivasi, bikin saja

ilustrasi menulis resolusi (pexels.com/Miriam Alonso)

Mencari tambahan motivasi penting terutama untukmu yang gampang kehilangan semangat di tengah jalan. Barangkali rasa antusiasmu cuma besar di awal melakukan sesuatu. Atau bahkan hanya bertahan di awal tahun. Tak lama setelah Januari berlalu, dirimu sudah merasa ogah-ogahan.

Masih banyak bulan yang kudu dilalui dalam setahun. Kamu baru membayangkannya saja telah merasa capek. Dengan adanya catatan resolusi yang sudah dibuat dari Desember tahun lalu, dirimu seakan-akan diingatkan. Jangan lengah oleh pemikiran sendiri. Daftar PR-mu masih panjang dan kudu diupayakan dengan sungguh-sungguh.

Buatmu yang kerap memerlukan suntikan semangat, resolusi diperlukan. Namun, tetap harus realistis. Resolusi yang terlampau muluk malah membuatmu panik seiring bergantinya bulan. Waktu yang dimiliki makin sedikit, sedangkan hal-hal yang belum tercapai banyak sekali. Di titik ini dirimu bakal kembali kehilangan semangat.

2. Tapi jika resolusi membatasi dan membebani diri gak usah dibuat

ilustrasi membuat resolusi (pexels.com/Antoni Shkraba)

Dampak resolusi pada tiap orang gak sama. Sebagian orang memandang resolusi sebagai hal wajib karena memudahkan mereka menetapkan prioritas kerja keras. Dengan bikin resolusi, konsentrasi mereka terjaga hanya pada hal-hal yang sudah tertulis. Mereka tidak mendadak kehilangan tujuan di tengah tahun.

Namun, kamu mungkin termasuk kelompok yang berlawanan. Bukannya resolusi berguna untukmu, justru menimbulkan beban psikis yang besar. Mengingat lagi resolusi buatan sendiri membuatmu merasa cemas. Padahal kalau dirimu telah dikuasai kecemasan, hendak melakukan apa saja rasanya malas.

Bila pun kamu tetap berusaha, hasilnya menjadi tidak maksimal. Resolusi juga seakan-akan menghalangimu dari gagasan lain yang boleh jadi lebih baik untukmu. Contohnya, resolusimu di tahun baru adalah membuka usaha sampingan. Namun, kenyataannya pekerjaan utamamu malah padat sekali. Seharusnya kamu fokus dulu ke pekerjaan utama.

Akan tetapi lantaran merasa wajib mewujudkan resolusi, kamu memaksakan diri buat buka usaha. Hasilnya menjadi tidak maksimal karena kurang terurus. Namun, menundanya juga bikin dirimu merasa bersalah. Rasanya komitmenmu terhadap resolusi amat lemah. Daripada kamu merasa serba salah lebih baik tak membuatnya sekalian.

3. Cek resolusi tahun ini lebih banyak terlaksana atau gak

ilustrasi resolusi 2024 (pexels.com/Ahmed)

Buat apa kamu selalu membuat daftar panjang resolusi apabila setiap tahunnya hanya sedikit yang tercapai? Lama-kelamaan bikin resolusi tak lebih dari ritual tahunan. Sama sekali gak ada jaminan dirimu akan bersungguh-sungguh melakukannya. Kamu menuliskannya lalu mengabaikannya

Begitu terus dari tahun ke tahun. Atau, cuma sebagian kecil dari daftar panjang itu yang betul-betul dilaksanakan dengan serius. Selebihnya malah baru dibaca ulang saja sudah terasa aneh. Isi resolusi gak menggambarkan keinginan dan kemampuanmu yang asli. 

Itu tak lebih dari bayangan ideal tentang hidup yang sering kali terpengaruh oleh standar orang-orang di sekitarmu. Boleh jadi pencapaianmu malah akan lebih bagus jika tanpa dibayangi resolusi. Kamu cukup berfokus pada apa yang menurutmu penting dilakukan saat ini dan berguna buat masa depan. Tak ada resolusi khusus.

4. Bisa tetap fokus bekerja keras tanpa resolusi lebih baik

ilustrasi menulis resolusi (pexels.com/Cup of Couple)

Resolusi sebetulnya semacam panduan agar kamu tetap berjalan di jalur yang tepat sesuai target yang dinginkan. Pertanyaan, dirimu bisa atau tidak tetap fokus bekerja tanpa panduan berbentuk poin-poin resolusi? Cara mengetahuinya ialah dengan melihat jauh ke belakang ketika kamu belum mengenal resolusi.

Misalnya, saat dirimu masih bersekolah. Saat itu kamu tak tahu resolusi tahunan. Akan tetapi, terlihat dengan jelas pencapaianmu dalam hal akademik maupun non-akademik tetap oke. Artinya, dirimu punya karakter disiplin yang kuat. Kamu tahu apa yang diinginkan, cara untuk mewujudkan, dan serius melakukannya.

Fokusmu telah otomatis tertuju pada keinginan tersebut. Dasar ini cukup untukmu tidak ikut-ikutan bikin resolusi menjelang tahun baru. Malah mencoba membuat resolusi dapat mengalihkan perhatianmu. Bukannya sibuk berbuat untuk meraih impian, kamu justru cuma ribet memikirkan resolusi yang dibuat sudah tepat atau belum.

5. Jangan bikin resolusi hanya untuk dipamerkan

ilustrasi membuat resolusi (pexels.com/Anna Tarazevich)

Di akhir tahun, banyak orang memamerkan pencapaiannya dan resolusi buat tahun depan. Bila dirimu ingin melakukannya juga tidak apa-apa. Akan tetapi, ingat bahwa memamerkan resolusi tahunan sama sekali gak membantumu untuk mewujudkannya. Malah ada kecenderungan kamu bakal membuat resolusi yang begitu muluk.

Tujuannya, supaya orang-orang yang mengetahuinya menjadi terkesan. Padahal, resolusi seperti itu memperkecil kemungkinan kamu bisa mewujudkannya. Akhirnya, resolusi tahun barumu cuma mempercantik dinding media sosialmu. Dirimu senang dengan reaksi orang-orang. Belum tahun baru pun, fokusmu sudah berantakan.

Bila kamu ingin mengumumkan resolusimu, pastikan tekadmu sulit tergoyahkan oleh apa pun. Nanti dirimu malu apabila dari resolusi sebanyak itu, hampir semuanya tak ada yang menjadi kenyataan. Lebih bijaksana apabila resolusi tahunanmu cuma ditulis di buku agenda atau ditempel di dinding kamar sebagai pengingat. Pun resolusi dipamerkan atau gak, terpenting keseriusanmu dalam menjalankan.

Resolusi tahunan tak harus dibikin. Tidak punya resolusi tahun baru bukan artinya hidupmu gak punya rencana. Semua orang pasti tetap membuat rencana apalagi untuk hal-hal penting dalam hidup. Kamu tidak usah terlalu pusing memikirkan resolusi tahun depan. Jika pun dirimu membuat resolusi, jangan sampai terbebani. Sementara itu, tanpa resolusi pun setiap usahamu gak boleh setengah-setengah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team