Asyik! Ini 5 Momen Nobar Frontier Sumatra di Universitas Brawijaya

Insightful dan seru pol buat arek ngalam!

“Kita yang butuh alam. Mulai dari oksigen yang kita hirup, makanan dan air, semuanya berasal dari alam. Kalau begitu, jika kita ingin sehat, syaratnya alam juga harus sehat. Setuju?” Tutur Corporate Communications Restorasi Ekosistem Riau (RER) Tiurma Rosinta Siagian. 

Setelah di Kota Riau dan Medan, IDN Times didukung oleh APRIL Group dan RER melanjutkan roadshow ketiga Movie Screening Frontier Sumatra di Auditorium UBTV Studio 1, Universitas Brawijaya, Malang pada Sabtu, (4/3). Oh iya, guys, roadshow ini merupakan kelanjutan dari acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 di Jakarta 29-30 September 2022 lalu.  

Movie screening ini tak hanya seru, tapi juga insightful. Roadshow Frontier Sumatra ini menampilkan berbagai eksotisme hutan gambut dan upaya restorasi yang menguras keringat dan tenaga, semakin membuat mahasiswa UB penuh antusias.

Bagaimana keseruan acaranya? Langsung simak sampai habis di bawah, ya. Jangan di-skip!

1. Ruang penuh wawasan: nuansa nobar Frontier Sumatra

Asyik! Ini 5 Momen Nobar Frontier Sumatra di Universitas BrawijayaSusana nobar Frontier Sumatra (IDN Times/Bima Prakasa)

Udara Malang yang sejuk di pagi hari membuat suasana nobar semakin seru. Saat lampu Studio 1 UBTV diredupkan, 200 mahasiswa UB terlihat serius menyimak setiap jahitan frame yang berdurasi 50 menit lebih ini. 

Selain menggambarkan keistimewaan hutan gambut, Frontier Sumatra juga menuturkan cerita bagaimana upaya restorasi hutan di Sumatera dilakukan oleh berbagai pihak, seperti ilmuwan, penjaga hutan, sektor swasta hingga pemerintah. Itulah mengapa rasanya tidak berlebihan jika pagi itu ruang Studio 1 UBTV disulap menjadi ruang penuh wawasan.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Nonton Film Dokumenter Frontier Sumatra 

2. Tampilkan hutan gambut yang kaya dengan flora dan fauna

https://www.youtube.com/embed/qoHheyC4xVQ

Wilayah Semenanjung Kampar yang menjadi lokasi restorasi memiliki luas lebih dari 130.000 hektar. Tanah yang sebesar London atau dua kali luas Singapura ini menyimpan eksotisme. Ibarat pandora box, jika kita semua semakin masuk ke dalam jantung hutan, semakin banyak menjumpai flora dan fauna yang indah.

Frontier Sumatra menampilkan berbagai spesies flora dan fauna yang membuat terpana. Banyak spesies langka dan tersembunyi seperti kucing kepala datar, macan dahan sunda, harimau Sumatra, dan lainnya. 

Selain itu terlihat pula beberapa serangga seperti lebah, kelelawar, dan lain sebagainya sebagai penyeimbang ekosistem di kawasan tersebut. Para iilmuwan pun meneliti hal ini.  

Yang paling penting juga adalah pentingnya tanah gambut yang menyerap dan menyimpan banyak karbon agar tidak terlepas di udara yang bisa menyebabkan perubahan iklim menjadi lebih parah. Bayangkan saja jika hutan ini rusak, salah satu ilmuwan RER berkata, “Jika tidak dilindungi, bisa jadi bom waktu. And it’s gonna be really bad”.    

dm-player

3. Aksi konservasi tak bisa dilakukan sendiri

Asyik! Ini 5 Momen Nobar Frontier Sumatra di Universitas BrawijayaSaat pemutaran film dokumenter Frontier Sumatra (IDN Times/Bima Prakasa)

Dengan kemolekan dan keindahan Semenanjung Kampar, hal ini juga diiringi ancaman yang banyak. Beberapa di antaranya bisa datang dari illegal logging, perburuan satwa, dan kebakaran hutan.

Dalam sesi diskusi Restorasi Hutan dan Peran Anak Muda, Corporate Communications Restorasi Ekosistem Riau Tiurma Rosinta Siagian mengatakan bahwa konservasi tak mungkin sendiri. 

Mengapa? Untuk melindungi hutan yang seluas itu tentu perlu komitmen, dana, dan waktu yang tidak singkat. Kegiatan restorasi yang didukung oleh Grup APRIL, produsen pulp dan paper berkelanjutan yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau ini menunjukkan bahwa semua pihak perlu bergandengan tangan.     

4. Para mahasiswa juga ngobrol seru di sesi diskusi

Asyik! Ini 5 Momen Nobar Frontier Sumatra di Universitas BrawijayaMahasiswa UB saat bertanya pada sesi diskusi (IDN Times/Bima Prakasa)

Setelah nobar, ada sesi diskusi juga lho. Temanya Restorasi Hutan dan Peran Anak Muda, mahasiswa UB sangat aktif untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Pembahasan mengenai satwa-satwa dilindungi yanghidup dengan nyaman di RER, menjadi obrolan yang seru. 

Salah satunya adalah Corina–raja hutan harimau Sumatra yang terjerat dan cedera dari pemburu liar. Cerita tentang proses evakuasi, rehabilitasi, hingga pelepasliaran di kawasan RER yang dilakukan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), RER, dan pihak lainnya menjadi diskusi yang bermakna. Hal itu juga semakin menunjukkan bahwa restorasi perlu berbagai pihak untuk mewujudkannya.

5. Sebarkan wawasan dengan ikutan IG Story Competition

Asyik! Ini 5 Momen Nobar Frontier Sumatra di Universitas BrawijayaKeseruan membuat IG Story selepas nobar dan diskusi (IDN Times/Bima Prakasa)

Tidak berhenti sampai di situ, keseruan berlanjut hingga para mahasiswa ikutan IG Story Competition. Asyiknya adalah wawasan-wawasan yang di dapat selama movie screening Frontier Sumatra dibungkus dengan konten khas millennial dan gen Z.

Harapannya hal tersebut juga memberikan awareness ke pada teman-teman semua untuk turut serta melindungi bumi. Kalau bumi sehat, manusia juga akan sehat. 

“Aku berharap kebaikan RER dalam Frontier Sumatra tidak berhenti di sini dan menginspirasi lainnya untuk turut menjaga dan melindungi hutan di Indonesia. Oh iya ini jadi Sabtuku yang paling produktif,” tutur Dandy Faturahman Rivaldi, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan. (WEB)

Baca Juga: Roadshow ke Medan, Mahasiswa USU Takjub dengan Film Frontier Sumatra 

Topik:

  • Bima Anditya Prakasa

Berita Terkini Lainnya