Bawa Terobosan Besar, CEO Gojek Masuk Daftar Fortune 40 Under 40    

Kevin Aluwi: kerja keras & pengorbanan adalah kunci

Wah, ada yang baru nih! Yap betul banget, Fortune Indonesia merilis daftar “40 Under 40” di periode Februari 2022. Ini berisikan 40 tokoh Indonesia yang berusia di bawah 40 tahun, dan mereka ini mampu menjadi agen perubahan. Dari deretan nama tersebut, CEO dan Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi, ternyata masuk menjadi salah satunya. 

Editor-in-chief Fortune Indonesia, Hendra Soeprajitno, mengatakan ada beberapa pertimbangan yang menjadi acuan. Selain belum genap 40 tahun per 1 Februari 2022, Kevin Aluwi diklaim mampu melakukan terobosan, memberi manfaat bagi sesama, dan menginspirasi untuk dua tahun terakhir. Ingin tahu penjelasan lengkapnya? Simak di bawah ya! 

1. Bersanding dengan nama besar lainnya

Bawa Terobosan Besar, CEO Gojek Masuk Daftar Fortune 40 Under 40    CEO dan Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi (Dok. Gojek)

Kevin masuk bersama dengan nama besar lainnya seperti Melissa Siska Juminto, Chief Operating Officer (COO) Tokopedia; Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; Reza Rahadian Matulessy, aktor; Raffi Ahmad, artis dan pengusaha; Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, atlet bulu tangkis; Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur; Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo; M. Alfatih Timur, CEO dan Founder KitaBisa.com, dan lainnya.

Menurut Fortune Indonesia, 40 Under 40 ini mampu menjadi sosok yang bukan hanya bisa bermimpi tapi juga membuktikan serta membawa nama Indonesia ke kancah dunia dengan cara, cerita, dan capaian mereka masing-masing.

Inisiatif dan langkah yang mereka lakukan juga membuka jalan baru bagi Indonesia dan masa depannya. "Meski memiliki jejak rekam yang berbeda-beda, ada persamaan dari mereka: membuka jalan baru bagi Indonesia," tulis Fortune dalam edisi terbarunya Februari 2022

Lalu gimana sih profil Kevin Aluwi dan cerita unik di balik Gojek? Keep scrolling! 

Baca Juga: Tahun 2022, Gojek Siap Jawab Kebutuhan Transportasi Masa Depan

2. Menyandang gelar Co-CEO pada Oktober 2019

Bawa Terobosan Besar, CEO Gojek Masuk Daftar Fortune 40 Under 40    CEO dan Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi (Dok. Gojek)

Secara akademis, Kevin menyandang gelar Bachelor of Science di bidang Corporate Finance, Entrepreneurship, and International Relations dari University of Southern California, Amerika Serikat (AS). 

Sebelum mendapatkan rekognisi dari Fortune, terobosan dan inovasi dari buah pikir Kevin juga mengantarkan dirinya masuk dalam daftar “Forbes 30 Under 30 Asia 2016” untuk kategori perusahaan teknologi konsumen. 

Salah satu pencapaian terbesar Kevin di Gojek adalah membangun sistem alokasi dan insentif bagi mitra driver dengan tim engineering sekitar 7 tahun yang lalu. Sebelumnya, Gojek hanya memiliki sistem insentif untuk layanan transportasi, kemudian dikembangkan ke layanan Gojek lainnya seperti GoSend dan GoShop.

Namun, layanan berbelanja GoShop, ternyata didominasi pemesanan makanan ketimbang kebutuhan harian lain. Inilah yang melatari lahirnya layanan GoFood dan kini menjadi salah satu produk dan bisnis terpenting di ekosistem Gojek.

Penyuka game, kripto dan buku ini menjabat Co-CEO Gojek pada Oktober 2019 setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Nadiem Makarim, yang juga pendiri Gojek, menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Jabatan Kevin sebelumnya di Gojek adalah Chief Finance Officer (CFO).

dm-player

3. Gojek pernah berada di masa krisis

Bawa Terobosan Besar, CEO Gojek Masuk Daftar Fortune 40 Under 40    CEO dan Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi (Dok. Gojek)

Sebelum menjadi seperti sekarang, Gojek juga pernah berada di momen terberat bersama Gojek pada akhir 2015 saat kekurangan dana. Apalagi 200 karyawan bergantung di Gojek. Untungnya badai berlalu dan mereka berhasil mengamankan putaran berikutnya. 

“Mungkin ini salah satu momen paling kritis. Kami khawatir mengecewakan ratusan orang yang mempercayai kami ini, juga ratusan ribu mitra driver yang juga benar-benar percaya pada misi kami,” jelas Kevin. 

Menurut Kevin, Gojek bisa sampai sejauh ini karena kombinasi dari beberapa hal. Pertama, Gojek membangun model bisnis yang berbeda yang benar-benar berasal dari kebutuhan unik konsumen. Kedua, Gojek juga melihat dari sisi pengendara sepeda motor atau dari sisi pengemudi “ojek”, bahwa mereka bisa menjadi lebih produktif. “Mereka adalah orang-orang yang jujur, pekerja keras, dapat dipercaya yang hanya membutuhkan lebih banyak kesempatan,” pungkasnya.

4. Membuat Gojek menjadi tempat yang inklusif

Bawa Terobosan Besar, CEO Gojek Masuk Daftar Fortune 40 Under 40    CEO dan Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi dengan salah satu mitra Gojek (Dok. Gojek)

Dari sisi kepemimpinan, Kevin lebih condong mendorong karyawan mengedepankan solusi dan dia ingin membantu menciptakan budaya bahwa perusahaan yang lahir di Indonesia bisa membangun produk kelas dunia. “Saya ingin Gojek menjadi tempat inklusif di mana orang-orang terbaik di dunia dari berbagai latar belakang bisa berkembang dan berkarya.”

Di Gojek, Kevin ingin membangun budaya yang terbuka, di mana karyawan bisa menyampaikan pendapat atau hal-hal yang kurang enak, tanpa khawatir membuat orang lain tersinggung.

“Saya juga berharap agar karyawan terobsesi dengan detail. Karena bagi saya, bedanya “baik” dan “hebat” itu selalu ada pada hal-hal kecil dan ekstra yang kita lakukan; menghadirkan layanan yang lebih baik, lebih banyak kreativitas, kerja ekstra. Saya ingin mengubah budaya Gojek, saat ini mungkin kami masih oke dengan “lumayan”, tapi itu tak cukup, kami harus menjadi “benar-benar bagus”,” katanya.

5. Gojek menjadi on-demand platform terdepan di Asia Tenggara

Bawa Terobosan Besar, CEO Gojek Masuk Daftar Fortune 40 Under 40    Gojek menjadi platform terdepan di Asia Tenggara (Dok. Gojek)

Sekarang Gojek menjadi on-demand platform terdepan di Asia Tenggara, beroperasi di tiga negara: Indonesia, Singapura, dan Vietnam. Gojek menyediakan akses ke berbagai layanan mulai dari transportasi, pengantaran makanan, logistik, dan lainnya. “Dari awal, Gojek memang didirikan dengan prinsip memanfaatkan teknologi untuk mempermudah kehidupan sehari-hari masyarakat,” kata Kevin.

Pada akhir Q3-2021, aplikasi Gojek sudah diunduh lebih dari 221 juta, didukung lebih dari 2 juta mitra driver di Asia Tenggara, dan 1 juta mitra usaha GoFood se-Asia Tenggara, di mana 99% adalah UMKM.

Kevin mengatakan yang paling penting di semua bisnis adalah bagaimana membantu pengguna jasa atau produk dan memecahkan masalah mereka. “If you think about all the best companies in the world, you think about their products. Setiap perusahaan yang Anda kagumi, pasti karena produknya benar-benar bermanfaat bagi hidup Anda dan mereka membuatnya dengan baik,” tambahnya 

Kevin juga mengatakan bahwa hal terpenting ke depan adalah bagaimana supaya lebih banyak pelaku usaha bisa sukses lewat platform Gojek. (WEB)

Baca Juga: Tahun 2022, Gojek Siap Jawab Kebutuhan Transportasi Masa Depan

Topik:

  • Anastasia Desire

Berita Terkini Lainnya