Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Butuh Validasi Diri, Bukan Persetujuan Orang Lain

ilustrasi melihat handphone (freepik.com/freepik)
ilustrasi melihat handphone (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Kamu gak tenang sebelum dapat komentar positif
  • Sering ragu ambil keputusan tanpa izin orang lain
  • Kritik sekecil apapun bikin kamu down

Kita hidup di zaman yang serba online, serba terlihat, dan serba ingin diakui. Saat scroll media sosial yang selalu muncul postingan orang liburan ke luar negeri atau lihat orang lain pamer pencapaian hidup. Terus, kamu mulai mikir dengan kehidupanmu yang gak berkembang. Padahal, bukan hidupmu yang kurang keren, tapi mungkin kamu cuma lagi butuh validasi dari luar.

Nah, penting banget buat bedain antara butuh validasi diri dan cari persetujuan dari orang lain. Kenali dirimu sendiri dan fokus dengan pencapaianmu dan jangan pernah membandingkan dengan orang lain. Supaya kamu bisa lebih kenal sama diri sendiri, yuk, pahami lima tanda kalau kamu sebenarnya hanya butuh validasi diri!

1. Kamu gak tenang sebelum dapat komentar positif

ilustrasi menunggu komentar (freepik.com/freepik)
ilustrasi menunggu komentar (freepik.com/freepik)

Pernah gak membuat postingan yang menurut kamu bagus, tapi malah berubah jadi cemas karena gak ada yang like atau komen? Kalau kamu merasa senang atau bangga setelah ada yang memuji, itu tanda kebahagiaan kamu tergantung dari reaksi orang lain. Padahal, kalau kamu yakin sama diri sendiri, meskipun gak ada yang kasih komentar positif pun gak ada masalah. Karena yang paling penting adalah kamu suka, kamu bangga, dan kamu tahu apa yang kamu lakukan punya nilai tersendiri.

2. Sering ragu ambil keputusan tanpa izin orang lain

ilustrasi bicara dengan orangtua (freepik.com/freepik)
ilustrasi bicara dengan orangtua (freepik.com/freepik)

Mau ganti jurusan, tapi kamu takut gak sesuai ekspektasi orangtua. Mau resign, tapi takut dikira kurang bersyukur. Mau mulai bisnis, tapi masih nunggu teman bilang kalau ide kamu bagus. Kalau kamu merasa harus minta izin dulu sebelum ambil keputusan, bisa jadi kamu belum percaya sama diri sendiri. Validasi diri juga berarti kamu mampu berdiri di atas keputusanmu sendiri, bukan cuma ambil langkah kalau dapat izin dari orang lain. Ini soal belajar percaya kalau kamu tahu apa yang terbaik buat dirimu sendiri.

3. Kritik sekecil apa pun bikin kamu down

ilustrasi sedang down (freepik.com)
ilustrasi sedang down (freepik.com)

Kritik adalah hal biasa yang pasti kamu dapat, tapi kalau satu komentar negatif selalu bikin kamu overthinking bahkan gak yakin dengan kemampuanmu artinya kamu harus hati-hati. Kalau validasi dirimu kuat pasti tahu bedanya antara kritik membangun dan nyinyiran. Kamu bisa menyaring informasi mana yang perlu kamu pertimbangkan dan mana yang harus kamu tinggalkan. Tapi kalau mental kamu langsung jatuh gara-gara kritikan kecil, artinya kamu belum punya pegangan kuat dari dalam diri.

4. Sering menyesuaikan diri buat disukai

ilustrasi bersama teman (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi bersama teman (freepik.com/tirachardz)

Perbedaan antara adaptasi dan mengubah jati diri demi diterima itu tipis. Kalau kamu selalu bilang iya padahal pengin bilang gak, atau pura-pura suka hal tertentu biar dianggap asyik, bisa jadi tanda kalau kamu sedang kehilangan arah. Validasi diri bikin kamu harus jadi diri sendiri meskipun gak semua orang setuju. Karena kamu yang paham tentang dirimu dan jadi autentik jauh lebih memuaskan daripada menjadi orang lain.

5. Merasa kosong meski dapat pengakuan

ilustrasi merasa kurang (freepik.com/freepik)
ilustrasi merasa kurang (freepik.com/freepik)

Ini hal yang paling sering bikin orang bingung, dari luar kamu terlihat jadi orang yang sukses, tapi dalam hati kamu masih merasa kurang. Kamu udah dapat pujian, tapi rasanya tetap hampa. Udah mencapai target, tapi malah merasa biasa saja.

Ini karena kamu belum dapat validasi dari dalam diri sendiri. Validasi dari dalam diri sendiri sebenarnya lebih penting dari pengakuan orang lain, karena itu yang bisa memberimu kepuasan dan kepercayaan diri. Jadi, fokus memahami dan menerima diri sendiri, bukan mencari pengakuan dari luar.

Kalau kamu butuh validasi diri, gak perlu mencari di luar atau memohon pada orang lain sampai kamu kesusahan dan kepayahan. Cukup cintai, terima, dan validasi dirimu sendiri. Hal ini dikarenakan validasi diri jauh lebih tahan lama daripada likes yang hilang dalam satu kali swipe. Siap buat berhenti mencari validasi dari orang lain dan mencintai diri sendiri?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us