Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Atasi Stress ala Problem Focus Coping, Bukan Cuma Liburan! 

ilustrasi wanita sedang pusing (pexels.com/energepic.com)
ilustrasi wanita sedang pusing (pexels.com/energepic.com)

Berselancar di sosial media saat ini marak ditemukan kata healing yang disangkutpautkan dengan liburan atau pengalihan sejenak dari masalah yang sedang dihadapi. Banyak masalah yang katanya membutuhkan self-healing, seperti beban pikiran karena tuntutan pekerjaan, masalah hari karena suatu hubungan, dan masih banyak lagi.

Sayangnya, healing yang kita kenal sekarang hanyalah salah satu dari jenis penanganan masalah. Tidak semua orang cocok dengan jenis healing ini karena dengan pengalihan fokus sejenak tentunya tidak menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Diperlukannya strategi problem focus coping atau penanganan masalah yang berfokus pada inti masalah tersebut. Bagaimana sih strategi yang ditawarkan dalam problem focus coping ini? Yuk, simak terus!

1. Perencanaan (planning)

ilustrasi daftar kegiatan (pexels.com/ Suzy Hazelwood)
ilustrasi daftar kegiatan (pexels.com/ Suzy Hazelwood)

Dari banyaknya sumber stress yang sedang dihadapi, kita bisa mulai menyelesaikan satu per satu masalah tersebut dengan menyusun daftar masalah prioritas permasalahan kecil ke masalah rumit atau menyusun daftar pekerjaan berdasarkan deadline terdekat. Daftar ini berfungsi untuk memberi gambaran singkat tentang apa saja yang sedang kita hadapi. 

Memudahkan kita dalam memikirkan solusi dan langkah awal mengatasi sumber-sumber stress tersebut secara berkala. Dengan demikian, kita dapat melihat benang merah dari tumpukan pekerjaan di depan mata, bukan?

2. Penekanan pada kegiatan lain (suppression of competing)

ilustrasi berkonstrasi dalam pekerjaan (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi berkonstrasi dalam pekerjaan (pexels.com/Ron Lach)

Dari list rencana yang sudah dibuat tadi, langkah selanjutnya yaitu kita harus membatasi diri dari aktivitas di luar permasalahannya. Hal itu agar kita dapat berkonsentrasi penuh pada masalah yang sedang dihadapi. Kita harus bisa menolak kegiatan yang sekiranya mengambil alih waktu dan konsentrasi kita dalam menyelesaikan masalah-masalah ini. 

Akan terasa percuma kalau hanya direncanakan tanpa ada komitmen dalam menjalaninya, loh! Sama seperti masalah yang kamu hadapi, jangan mau kalah dalam urusan komitmen, ya.

3. Pengendalian perilaku (restrain coping)

ilustrasi durasi waktu (pexels.com/pixabay)
ilustrasi durasi waktu (pexels.com/pixabay)

Gak semua baik dilakukan secara terburu-buru, loh. Pada tahap ini, kita harus mengontrol perilaku atau tindakan langsung sampai ada waktu untuk bertindak. Penempatan timing yang pas juga diperlukan dalam menyelesaikan masalah yang menumpuk.

Di tahap ini bukan sekadar menunda pekerjaan, ya. Harus memperhatikan aspek-aspek lain untuk menentukan waktu yang pas, seperti durasi pengerjaan, suasana hati, dan faktor-faktor penunjang lainnya. Yuk, pahami baik-baik.

4. Mencari dukungan dari kerabat terdekat (seeking support for instrumental reasons)

ilustrasi berkeluh kesah dengan sahabat (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi berkeluh kesah dengan sahabat (pexels.com/Liza Summer)

Memang sudah dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Saat dirasa mengalami kebuntungan akan masalah yang sedang dihadapi, cobalah untuk menceritakannya kepada kerabat terdekat. Dukungan berupa nasehat atau pendapat mengenai apa yang harus dilakukan sangat dibutuhkan. 

Terkadang sebenarnya kita bisa menghadapinya sendiri, tapi tak bisa dipungkiri kita juga membutuhkan seorang pendengar untuk sekedar berkeluh kesah. Di sinilah manfaat lingkup pertemanan yang sehat diperlukan. Coba, deh!

5. Perilaku aktif mengatasi stress (active coping)

ilustrasi kebebasan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi kebebasan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Nah, strategi problem focus coping selanjutnya yakni pengambilan langkah untuk menghilangkan sumber stress atau mengurangi akibatnya. Dengan begitu, kamu bisa belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama di lain waktu. 

Semoga berbagai cara di atas bisa membantu untuk memilih strategi problem focus coping saat dikejar deadline atau mengatasi segala permasalahan lainnya. Masalah ada bukan untuk dihindari terus-menerus, saatnya kita hadapi dengan semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us