Semua perasaan adalah benar, tidak ada yang yang salah terhadap apa yang sedang dirasa. Ingin memiliki rasa bahagia juga adalah hak semua orang, meski terkesan sederhana.
Namun, terkadang banyak rintangan yang membuat perasaan ini seakan tertutup hiruk pikuk kehidupan lain. Berikut beberapa cara sederhana yang sangat mudah dilakukan untuk menghadirkan kebahagiaan datang dari kita untuk kita.
Memaksa diri sendiri untuk sedikit demi sedikit memajukan jam tidur ternyata ampuh membuat perasaan tak mudah naik turun. Ketika jam tidur mulai teratur, maka jam bangun pagi juga ikut mulai teratur. Sehingga terdapat jeda yang dapat diatur sebelum melakukan rutinitas selanjutnya.
Mengawali hari dengan peduli kepada diri sendiri ternyata berdampak baik pada produktivitas diri pada hari tersebut. Mengalihkan pandangan sejenak dari lini masa media sosial dan menikmati indahnya keagungan Tuhan di pagi hari berhasil ternyata meningkatkan rasa cinta pada diri sendiri.
Salah satu indikator being happy adalah bisa berpikir dengan jernih dan bisa menyikapi beragam permasalah dengan lebih tenang. Ketika hal ini terjadi maka bukan hanya kita saja yang merasakan dampak positif, namun lingkungan sekitar ikut kecipratan hal yang sama baiknya juga.
Bagi para pejuang WFH, rutinitas yang sama dan tempat yang sama pula kadang kala menjadi pemicu munculnya ketidakbahagiaan.
Membuat suasana nyaman dan sesuai dengan keinginan hati bisa jadi cara sederhana untuk memunculkan rasa senang di tengah kepenatan. Menciptakan kamar tidur yang nyaman pun juga akan mendorong waktu istirahat menjadi lebih berkualitas.
Pandemi berhasil membatasi aktivitas yang biasanya kita lakukan di waktu senggang dan akhirnya kita terjebak pada rutinitas yang sama terus menerus. Sehingga kita harus pintar-pintar mencari pengalihan suasana akan rasa jenuh tersebut.
Banyak aktivitas lain yang mungkin bisa kita coba lakukan di rumah seperti: belajar alat musik, belajar bahasa asing, belajar merajut, belajar bercocoktanam, dan belajar hal baru lainnya yang mungkin sama sekali belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Pandemi berhasil menyulap pelajaran tolong menolong di buku PPKn, menjadi pelajaran yang bukan hanya sekadar teori namun berbentuk tindakan nyata. Coba buka laman Kitabisa, Aksi Cepat Tanggap, BAZNAS, dan beragam organisasi kemanusiaan lainnya. Dari sana kita belajar untuk mengasah rasa untuk meringankan orang lain yang sedang membutuhkan.
Berbuat baik kepada diri sendiri tidak harus dilakukan dengan cara yang besar. Memberikan reward sederhana kepada diri sendiri patut dilakukan setidaknya seminggu sekali seperti : "Aku ingin minum coklat panas hari ini" atau "Aku ingin maskeran dan luluran hari ini" atau "Hari ini aku ingin menonton series" dan keinginan-keinginan sederhana yang lainnya. Terkadang kita lupa melakukan hal ini karena alasan 'produktivitas'.
Membatasi interaksi sejenak ternyata memiliki dampak yang luar biasa pada rasa bahagia. Kita bisa mengontrol rasa yang kita punya tanpa harus sibuk membandingkan diri dengan kehidupan orang lain di luar sana.
Kebahagiaan itu bersumber dari diri sendiri, bukan dari orang lain. Hanya diri kita sendiri juga yang tau pasti tentang hal yang membuat kita bahagia. Yuk, kenali diri sendiri lebih jauh dan temukan sumber kebahagiaanmu meski tanpa bantuan orang lain.