Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sedih (pexels.com/Nathan Cowley)

Intinya sih...

  • Merasa tertinggal adalah cermin dari hal-hal yang belum kita capai, bukan untuk membuat berkecil hati.
  • Pola pikir positif dan kesehatan yang terjaga akan membantu dalam mengatasi perasaan tertinggal.
  • Memperluas keterampilan, memilih lingkungan yang mendukung, dan menghindari kebiasaan menunda dapat membantu meraih kesuksesan.

Merasa tertinggal dibandingkan teman sebaya bisa menimbulkan tekanan yang diam-diam melemahkan semangat. Saat melihat orang lain tampak lebih mapan, lebih bahagia, atau lebih sukses, rasanya sulit untuk tidak mempertanyakan jalan hidup sendiri. Namun, rasa tertinggal itu sebenarnya adalah cermin. Ia memantulkan hal-hal yang belum kita capai. Bukan untuk membuat kita berkecil hati, melainkan agar kita bisa menata ulang langkah.

Penting untuk menyadari bahwa setiap orang punya garis waktunya masing-masing. Tak semua pencapaian harus diraih di usia muda, dan tak semua pencapaian itu harus seragam. Hal yang terpenting adalah kamu bisa terus bergerak, meski pelan. Sebab, pada akhirnya hidup bukan soal siapa yang tercepat, tapi siapa yang paling sadar akan arah hidupnya.

1.Sadari bahwa masih ada waktu

ilustrasi belajar (pexels.com/Min An)

Pola pikir punya peran besar dalam menentukan arah hidup. Ketika kamu terus berpikir bahwa segalanya sudah terlambat, kamu akan merasa berat untuk memulai apa pun. Sebaliknya, ketika kamu meyakini bahwa kamu masih punya waktu, peluang untuk bertumbuh akan terasa lebih terbuka.

Kata-kata yang kita tanam dalam diri sendiri akan berbuah menjadi tindakan. Jangan remehkan kekuatan kalimat sederhana yang memotivasi. Katakan pada diri sendiri bahwa kamu bisa mulai hari ini. Itu bisa menjadi titik awal perubahan yang besar. Tidak ada kata terlalu lambat untuk seseorang yang berani melangkah.

2. Investasikan waktu dan uangmu untuk menjaga kesehatan

ilustrasi olahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kesehatan adalah fondasi yang menentukan seberapa jauh kamu bisa melangkah. Sayangnya, banyak orang terlalu sibuk mengejar target sampai lupa memberi ruang bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat. Kalau kamu merasa tertinggal, jangan langsung mempercepat langkah tanpa memeriksa kondisimu dulu.

Luangkan waktu untuk tidur cukup, makan dengan benar, dan berolahraga meski sebentar. Jangan abaikan pemeriksaan kesehatan rutin, baik fisik maupun mental. Hidup yang sehat akan memberimu energi lebih untuk mengejar apa pun yang ingin kamu capai.

3. Pelajari keterampilan baru agar tidak bergantung pada satu sumber penghasilan

ilustrasi penelitian (pexels.com/Mikal Mc Leod)

Di era yang serba cepat ini, ketergantungan pada satu pekerjaan bisa jadi hal yang berisiko. Memperluas keterampilan akan membuka lebih banyak pintu kesempatan. Tidak perlu langsung menjadi ahli, cukup mulai dengan belajar sedikit demi sedikit.

Kamu bisa memilih kemampuan yang sesuai minat, misalnya desain, menulis, atau bahasa asing. Keterampilan ini bisa jadi sumber penghasilan tambahan atau bahkan jalan karier baru. Saat kamu punya lebih banyak pilihan, kamu akan merasa lebih berdaya dan tidak terlalu tertekan oleh satu keadaan.

4. Jauhkan diri dari lingkungan yang membuatmu stagnan

ilustrasi jadi bahan gosip (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Lingkungan sangat memengaruhi cara berpikir dan bertindak. Kalau kamu berada di antara orang-orang yang suka mengeluh tanpa berusaha, wajar kalau kamu merasa sulit berkembang. Bertahan dalam lingkungan seperti itu justru bisa mengikis semangatmu perlahan-lahan.

Cobalah lebih selektif dalam memilih dengan siapa kamu menghabiskan waktu. Temukan orang-orang yang mendukung pertumbuhanmu dan bersedia berjalan bersama, bukan yang membuatmu ragu untuk melangkah. Terkadang, perubahan besar dimulai dari berani meninggalkan zona nyaman yang salah.

5. Hentikan kebiasaan menunda hal penting

ilustrasi tugas menumpuk (pexels.com/Ron Lach)

Kebiasaan menunda bisa jadi musuh utama dalam proses berkembang. Saat kamu menunda, kamu sebenarnya sedang memperpanjang jarak antara kamu dan impianmu. Waktu yang terus berjalan tidak bisa diulang kembali.

Mulailah dari hal kecil yang bisa kamu selesaikan hari ini. Buat daftar tugas, atur prioritas, dan beri tenggat waktu yang realistis. Tidak semua harus sempurna, yang penting kamu bergerak. Konsistensi akan jauh lebih berdampak daripada satu kali usaha besar yang tak pernah diulang.

6. Punya arah dan rencana yang jelas akan membuatmu lebih fokus

ilustrasi rencana jangka panjang (pexels.com/Christina Morillo)

Hidup tanpa tujuan ibarat berjalan ke sembarang arah, kamu akan cepat lelah tanpa tahu ke mana harus melangkah. Merasa tertinggal bisa jadi karena kamu tidak benar-benar tahu apa yang ingin kamu capai. Maka, penting untuk meluangkan waktu menyusun tujuan hidup yang konkret.

Tuliskan rencana jangka pendek maupun jangka panjang. Jangan hanya berisi impian, tapi juga langkah-langkah nyata untuk mencapainya. Saat kamu tahu ke mana arahmu, perasaan tertinggal akan tergantikan dengan keyakinan bahwa kamu sedang menuju sesuatu yang bermakna.

7. Berhenti membandingkan perjalananmu dengan orang lain

ilustrasi maraton (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Setiap orang memulai dari titik berbeda, dengan sumber daya yang berbeda pula. Membandingkan dirimu dengan orang lain hanya akan membuatmu kehilangan rasa syukur atas apa yang kamu punya. Bahkan sering kali, yang kamu lihat dari mereka hanyalah potongan-potongan terbaiknya saja.

Fokuslah pada prosesmu sendiri. Rayakan kemajuan kecil, sekecil apa pun itu. Saat kamu benar-benar hadir dalam perjalananmu sendiri, kamu tidak lagi terganggu oleh pencapaian orang lain. Karena kamu tahu, kamu pun sedang tumbuh.

Merasa tertinggal adalah hal yang manusiawi, tetapi jangan biarkan itu mengaburkan semangat dalam dirimu. Kamu punya waktu, potensi, dan pilihan. Selama kamu mau belajar, tumbuh, dan melangkah, kamu tidak pernah benar-benar tertinggal. Justru kamu sedang menjalani versi hidupmu yang paling jujur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team