Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Bijak Beristirahat Sebelum Benar-benar Lelah, Anti Burnout

ilustrasi perempuan rileks (freepik.com/freepik)

Pernahkah kamu merasa capek bukan karena pekerjaan terlalu banyak, tapi karena lupa berhenti sejenak? Rasanya otak penuh, tubuh ikut berat, tapi kamu tetap memaksa jalan terus. Ini tanda kamu butuh istirahat proaktif sebelum energi benar-benar habis.

Kalau terus memandang istirahat hanya sebagai obat saat lelah, burnout bakal jadi tamu tak diundang. Cobalah ubah pola pikir bahwa jeda itu seperti vitamin yang menjaga tubuh tetap bertenaga. Yuk simak lima cara bijak untuk beristirahat sebelum benar-benar kelelahan!


1. Dengarkan sinyal tubuh sebelum dia berteriak

ilustrasi perempuan lelah (freepik.com/KamranAydinov)

Tubuh biasanya ngasih kode kecil sebelum akhirnya kehabisan tenaga, misalnya mata mulai terasa berat atau konsentrasi cepat buyar. Sayangnya, kita sering mengabaikan tanda ini karena terlalu sibuk dengan to-do-list. Kalau kamu mulai merasa lesu atau sulit fokus, itu tanda tubuh butuh jeda.

Mengenali sinyal tubuh adalah langkah pertama untuk mencegah burnout. Jangan tunggu sampai kamu benar-benar jatuh sakit atau mental terasa drop. Beri waktu tubuh untuk bernapas dengan jeda singkat setiap beberapa jam.

2. Jadwalkan istirahat sama pentingnya dengan kerja

ilustrasi perempuan minum (freepik.com/pvproductions)

Kamu sering lupa istirahat karena merasa itu kurang produktif? Padahal, menaruh waktu istirahat di kalender harian bisa bikin energi kamu jauh lebih teratur. Coba sisipkan 10-15 menit jeda di tengah pekerjaan untuk sekadar peregangan atau minum air hangat.

Istirahat yang terencana bisa bikin kamu lebih fokus saat kembali bekerja. Ini bukan soal malas, tapi soal manajemen energi yang cerdas. Dengan begitu, kamu bisa menghindari rasa lelah berlebihan yang sering muncul di akhir hari.

3. Berhenti multitasking biar pikiran gak cepat panas

ilustrasi perempuan bekerja (freepik.com/KamranAydinov)

Multitasking sering dianggap keren, padahal justru bikin energi mental cepat terkuras. Saat pikiran dipaksa berpindah dari satu tugas ke tugas lain, konsentrasi jadi lebih mudah pecah. Inilah yang membuat kita merasa lelah lebih cepat tanpa sadar.

Cobalah fokus pada satu tugas, lalu beri waktu tubuh untuk istirahat di sela-selanya. Kamu akan merasakan pikiran lebih ringan dan produktivitas pun tetap terjaga. Ini juga membantu menghindari rasa bersalah karena merasa tidak cukup produktif.

4. Cari aktivitas ringan yang bikin rileks, bukan sekadar tidur

ilustrasi perempuan mendengarkan musik (freepik.com/lookstudio)

Tidur memang penting, tapi istirahat gak selalu berarti tidur panjang. Kadang, sekadar duduk sambil mendengarkan musik atau jalan santai di luar ruangan bisa jadi cara healing yang efektif. Ini membantu tubuh melepaskan ketegangan sekaligus memberi rasa tenang.

Aktivitas ringan seperti ini bisa jadi vitamin untuk pikiran. Jadi, kamu gak menunggu sampai capek parah baru istirahat. Dengan cara ini, energi kamu tetap stabil sepanjang hari.

5. Latih diri buat tidak merasa bersalah saat istirahat

ilustrasi perempuan rileks (freepik.com/freepik)

Rasa bersalah karena istirahat terlalu sering muncul saat kita terlalu menilai diri dari produktivitas. Padahal, memberi ruang jeda bukan berarti kamu malas atau kurang bertanggung jawab. Justru, orang yang tahu kapan berhenti biasanya punya kinerja lebih konsisten.

Belajar untuk mengubah pola pikir ini penting agar kamu bisa menikmati waktu tanpa tekanan. Kamu tetap berharga meski sedang tidak melakukan apa pun. Ingat, istirahat juga bagian dari kerja cerdas.

Istirahat proaktif itu seperti investasi untuk diri sendiri, bukan sekadar jeda saat kehabisan energi. Kalau kamu bisa mendengar sinyal tubuh dan memberi waktu untuk pulih, burnout bisa dicegah lebih awal. Yuk, mulai sekarang jangan tunggu lelah datang baru berhenti, karena tubuhmu pantas dijaga dengan cara yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us