Kemampuan berpikir realistis memegang peranan penting, terutama saat kita dihadapkan dengan penentuan tujuan dan rencana jangka panjang. Melalui kemampuan berpikir realistis, kita dapat menyesuaikan visi misi menjalani hidup dengan kondisi nyata. Tujuan dan rencana dalam jangka panjang tetap relevan dan memungkinkan untuk dicapai. Tapi situasi berbeda terjadi ketika seseorang terjebak dalam fenomena fear of missing out atau biasa disebut FOMO.
Di era modern seperti sekarang, fenomena FOMO sering dianggap normal. Bahkan menjadi bagian dari perkembangan tren di era digital. Tanpa disadari jika fenomena fear of missing out pada akhirnya dapat merusak kemampuan berpikir realistis. Bahkan seseorang tidak mampu membedakan antara ekspektasi semu dengan tujuan yang memungkinkan dicapai. Perlu diketahui, fenomena fear of missing out rusak kemampuan berpikir realistis melalui tiga cara ini.