ilustrasi pasangan yang sedang bersantai (unsplash.com/Harli Marten)
Selain memberikan pujian yang spesifik dan langsung, kita juga dapat memastikan bahwa pujian kita membantu mendorong pertumbuhan dan pengembangan orang lain. Ini bisa dilakukan dengan menekankan pada proses dan usaha yang telah dilakukan seseorang untuk mencapai prestasi mereka. Misalnya, daripada hanya mengatakan "Kerja kerasmu sudah terbayar," kita bisa mengatakan, "Saya melihat betapa kerasnya kamu bekerja belakangan ini, dan hasilnya sungguh memukau. Kegigihanmu benar-benar luar biasa."
Pujian semacam ini tidak hanya mengakui prestasi seseorang, tetapi juga menghargai upaya dan dedikasi yang telah ditanamkan untuk mencapainya. Ini memberikan motivasi tambahan bagi orang tersebut untuk terus berusaha keras dan berkembang lebih jauh. Dengan memberikan pujian yang memotivasi pertumbuhan, kita tidak hanya merayakan prestasi masa lalu, tetapi juga menginspirasi untuk pencapaian yang lebih besar di masa depan.
Memberikan pujian yang tulus adalah keterampilan yang sangat berharga dalam interaksi sosial kita. Dengan menjadi spesifik, langsung, dan mendorong pertumbuhan, kita dapat memastikan bahwa pujian kita tidak hanya terdengar autentik, tetapi juga membuat orang lain merasa dihargai dan termotivasi. Ingatlah bahwa pujian yang tulus bukan hanya tentang kata-kata yang kita ucapkan, tetapi juga tentang niat baik dan perhatian yang kita berikan kepada orang lain. Semoga dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat memperkuat hubungan kita dan menciptakan lingkungan yang penuh dengan apresiasi dan dukungan.