5 Cara Memulai Kebiasaan Journaling untuk Pemula

- Melalui journaling, seseorang dapat menuliskan pengalaman, mimpi, atau rencana untuk masa depan, sehingga terasa lebih jelas dan terarah.
- Setiap orang punya kebutuhan yang berbeda dalam journaling, ada yang suka menulis bebas tanpa aturan, ada juga yang lebih nyaman dengan struktur tertentu.
- Menjadwalkan waktu khusus untuk journaling bisa membantu menciptakan konsistensi.
Melalui journaling, seseorang dapat menuliskan pengalaman, mimpi, atau bahkan rencana untuk masa depan, sehingga terasa lebih jelas dan terarah. Meski begitu, memulai kebiasaan journaling mungkin terlihat sulit bagi pemula, terutama ketika harus menemukan gaya dan ritme yang sesuai.
Kebiasaan journaling tidak perlu dibatasi oleh aturan ketat. Yang terpenting adalah menuliskan apa yang dirasakan atau dialami dengan jujur. Meluangkan waktu sejenak dalam sehari untuk menulis bisa menjadi kesempatan bagi diri sendiri untuk introspeksi. Cek lima cara yang bisa kamu coba untuk memulai kebiasaan journaling.
1. Temukan gaya dan jenis jurnal yang sesuai

Setiap orang punya kebutuhan yang berbeda dalam journaling. Ada yang suka menulis bebas tanpa aturan, ada juga yang lebih nyaman dengan struktur tertentu seperti gratitude journal atau bullet journal. Coba eksplorasi jenis-jenis journaling untuk menemukan mana yang paling cocok dengan tujuan dan preferensi pribadi. Jika fokusnya untuk menenangkan pikiran, mungkin bisa mencoba gratitude journal yang berisi hal-hal positif setiap hari.
Setelah menemukan gaya yang pas, journaling akan terasa lebih menyenangkan. Misalnya, bagi yang menyukai kreativitas visual, bisa menambahkan gambar, doodle, atau stiker di halaman jurnal. Hal ini dapat membuat sesi journaling lebih interaktif dan memberi semangat untuk menulis secara rutin.
2. Tentukan waktu khusus untuk menulis

Menjadwalkan waktu khusus untuk journaling bisa membantu menciptakan konsistensi. Pagi hari bisa menjadi waktu yang ideal untuk menulis tentang rencana harian, sementara malam hari cocok untuk refleksi dan merenungkan hal-hal yang telah terjadi. Menentukan waktu yang sama setiap hari membuat otak terbiasa dan siap menulis, tanpa perlu berpikir panjang.
Bagi yang sibuk, tidak perlu lama-lama dalam journaling. Beberapa menit saja sudah cukup untuk membangun kebiasaan. Yang penting adalah meluangkan waktu secara teratur, sehingga journaling menjadi bagian dari rutinitas harian.
3. Mulai dengan pertanyaan

Bagi yang masih merasa bingung harus menulis apa, menggunakan journaling prompt bisa sangat membantu. Prompt adalah pertanyaan atau topik yang memancing ide untuk dituliskan, misalnya "Apa yang membuat bahagia hari ini?" atau "Hal apa yang ingin diperbaiki dalam diri?". Prompt semacam ini membantu memfokuskan pikiran dan mengarahkan tulisan pada topik yang spesifik.
Dengan memilih satu prompt setiap kali menulis, journaling akan terasa lebih terstruktur. Kebiasaan ini bisa memudahkan dalam menuangkan pikiran tanpa terbebani oleh kekosongan ide. Cobalah bereksperimen dengan berbagai prompt untuk menemukan mana yang paling menggugah dan relevan.
4. Gunakan teknik free writing

Teknik free writing adalah cara menulis tanpa mengkhawatirkan tata bahasa atau aturan lainnya. Tujuannya adalah mengalirkan pikiran dengan bebas ke atas kertas, apa pun yang muncul saat itu. Tidak perlu takut tulisan akan berantakan atau tanpa arah; fokusnya adalah melepaskan pikiran dan perasaan tanpa sensor.
Dengan teknik ini, journaling menjadi lebih spontan dan alami. Terkadang, hal-hal yang belum disadari bisa muncul di tengah tulisan, memberi pemahaman lebih dalam tentang diri sendiri. Teknik ini juga bisa mengurangi stres karena tidak ada tuntutan untuk menulis "bagus" atau "sempurna".
5. Tetap konsisten, namun jangan terlalu keras pada diri sendiri

Memulai kebiasaan baru memang tidak selalu mudah, dan mungkin akan ada hari-hari di mana tidak ada keinginan untuk menulis. Hal ini wajar dan tidak perlu terlalu dipaksakan. Jika terlewat satu hari, tetaplah konsisten untuk melanjutkan pada hari berikutnya. Lebih baik menulis dengan konsistensi ringan daripada memaksakan intensitas tinggi yang sulit dipertahankan.
Tetap bersikap lembut pada diri sendiri selama proses ini, dan ingat bahwa journaling adalah bentuk refleksi pribadi. Tidak ada benar atau salah dalam journaling, yang penting adalah menjaga ketulusan dan kejujuran dalam setiap tulisan.
Memulai kebiasaan journaling bisa menjadi perjalanan yang bermakna dalam memahami diri. Journaling tidak hanya sekadar menulis, tapi juga cara untuk lebih mengenal dan memperhatikan diri sendiri. Dengan mencoba langkah-langkah di atas, perlahan-lahan journaling bisa menjadi bagian penting dalam rutinitas harian. Nikmati prosesnya, dan biarkan journaling menjadi ruang aman untuk mengeksplorasi perasaan, impian, dan pikiran setiap hari.