Setiap orang pasti memiliki emosi, bukan? Namun sayangnya, gak semua orang paham bagaimana cara mengelola emosi. Sehingga, seringkali emosi yang muncul beragam bahkan meledak-ledak. Tentu tak apa, tetapi jangan sampai emosi tersebut merugikan orang lain.
Oleh karena itu, kamu butuh cara mengelola emosi yang tepat agar tercipta ketenangan hidup dan kestabilan mental. Simak langsung, ya, cara mengelola emosi yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Identifikasi menjadi langkah awal yang penting agar pengelolaan emosi bisa berjalan lancar dan bisa terkendali dengan baik. Gak perlu lewat proses rumit, kamu bisa mulai mencari tahu dengan bertanya pada diri sendiri terkait emosi yang sedang dirasakan.
Tanyakan pada dirimu, saat ini kamu sedang sedih, kecewa, marah atau malah bingung. Cari tahu juga penyebab munculnya kondisi tersebut dan ingin kamu apakan emosimu tadi. Jika memungkinkan, pikirkan juga cara terbaik untuk menghadapi situasi tersebut demi kestabilan mentalmu.
Cukup banyak orang yang memilih untuk mengabaikan dan menekan emosinya meski tahu dengan jelas apa yang sedang dirasakan. Bukannya terkendali, kamu justru akan tumbuh jadi pribadi pengecut yang sering menghindari dari masalah dan mulai abai pada kondisi mentalmu sendiri.
Cukup terima bahwa emosimu saat ini nyata dan memang kamu alami, apa pun bentuknya. Meski terasa gak menyenangkan, tapi penerimaan ini justru memberi informasi yang cukup untuk digunakan sebagai bahan dari "resep" pengendalian emosi jangka pendek maupun panjang.
Menulis catatan berbagai emosi yang dirasakan akan sangat membantu dalam proses menemukan pola yang mengusik kenyamananmu selama ini. Catatan ini akan jadi mood tracker terbaik yang terbilang valid karena faktanya bersumber langsung dari dirimu sendiri.
Cara ini juga akan membantumu mengenali keadaan dan masalah yang muncul di dalamnya, entah itu hubungan pribadi maupun konflik di lingkungan kerja. Catatanmu tadi juga berkontribusi dalam mengatur emosi yang kamu rasakan, serta cara untuk mengatasi dan mengelolanya secara lebih efektif.
Meski terkesan sepele, tapi melatih pernapasan ternyata juga bisa jadi cara terbaik mengelola emosimu, lho. Dengan melakukan deep breath, kamu akan 'dipaksa' untuk mundur selangkah saat emosi sedang bergejolak demi mencegah reaksi berlebihan yang ingin kamu hindari.
Tariklah napas dalam-dalam saat emosi seolah mulai berkuasa dan ingin mengambil alih pengendalian dirimu. Tahan dalam tiga hitungan lalu hembuskan perlahan. Kamu juga bisa merapalkan 'mantra' ampuhmu sendiri, seperti "aku tenang", "aku santai", atau "aku bisa kendalikan semua".
Terkadang menjauh sebentar dari sumber emosi bisa sangat berguna untuk menetralkan perasaan yang berkecamuk. Memberi jarak, baik secara fisik maupun mental, akan membantu pengalihan perhatian dari pikiran yang ruwet akibat terpengaruh emosi, terutama yang sifatnya negatif.
Kamu bisa mencoba dengan berjalan-jalan ke tempat favoritmu. Bahkan ngobrol dengan orang tersayang atau sekadar menghabiskan waktu bersama hewan peliharaan juga ampuh menetralkan emosimu, lho. Bukan hanya jadi lebih tenang, semua emosimu akan cepat terkendali dan kamu bisa berpikir lebih jernih lagi.
Meski cara mengelola emosi setiap orang berbeda-beda, namun setidaknya kelima cara tadi cukup efektif dan layak dicoba. Jangan biarkan diri dikuasai emosi hingga kehilangan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan kepala dingin, ya.