Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kerja tim (pexels.com/fauxels)
ilustrasi kerja tim (pexels.com/fauxels)

Di dunia kerja saat ini, punya skill teknis saja tidaklah cukup. Banyak perusahaan yang justru lebih tertarik dengan soft skill alias kemampuan nonteknis yang bikin kamu bisa beradaptasi, berkomunikasi, dan kerja dengan orang lain dengan efektif. Masalahnya, gak semua orang sadar apa soft skill yang mereka punya. Kadang, kamu jago banget dalam satu hal, tapi karena gak pernah disadari, kemampuan itu gak pernah dimaksimalkan.

Mengenali soft skill diri sendiri itu ibaratnya menemukan senjata rahasia untuk sukses. Dengan tahu kemampuan utamamu, kamu bisa pakai itu untuk mengembangkan karier, meningkatkan kepercayaan diri, dan bahkan menentukan arah hidup yang paling cocok untukmu. Yuk, kita bahas langkah-langkah dan cara mengenali soft skill kamu dengan cara yang seru dan praktis!

1. Lihat dari caramu menghadapi masalah

ilustrasi bekerja di dalam kantor (pexels.com/ThisIsEngineering)

Salah satu cara paling mudah untuk tahu soft skill kamu adalah dengan melihat bagaimana kamu bereaksi saat sedang ada masalah. Misalnya, kalau kamu tetap tenang dan bisa berpikir jernih dalam situasi genting, berarti kamu punya soft skill berupa kemampuan manajemen stres dan problem solving. Namun, kalau kamu lebih suka mengumpulkan tim dan diskusi bersama sebelum ambil keputusan, itu tandanya kamu punya teamwork dan leadership yang kuat.

Coba ingat situasi paling menantang yang pernah kamu alami, baik di kantor, kuliah, atau bahkan kehidupan sehari-hari. Bagaimana kamu menyelesaikannya? Dari situ kamu bisa lihat kecenderungan alami kamu dalam mengatasi tekanan. Itu petunjuk besar tentang soft skill dominanmu.

2. Perhatikan hal yang paling sering orang puji dari kamu

ilustrasi memuji orang lain (pexels.com/Laura Stanley)

Kadang, orang lain lebih bisa melihat kekuatan kita dibanding diri kita sendiri. Kalau teman-teman kamu sering bilang kamu enak diajak ngobrol, sabar, atau selalu bisa bantu menenangkan suasana, itu bisa jadi tanda kamu punya emotional intelligence yang tinggi. Atau, kalau atasan bilang kamu cepat menangkap instruksi dan bisa kerja tanpa banyak arahan, berarti kamu punya initiative dan self-management yang kuat. Coba ingat, pujian seperti apa yang paling sering kamu dengar dari orang sekitar? Di situlah clue soft skill kamu bersembunyi.

3. Coba tes atau refleksi diri

ilustrasi perempuan sedang bercermin (unsplash.com/Diego Rosa)

Kalau kamu masih bingung, coba deh isi beberapa tes soft skill online atau lakukan refleksi kecil. Misalnya, tulis daftar situasi di mana kamu merasa paling puas atau paling bersemangat. Apa yang kamu lakukan waktu itu? Kalau kamu merasa hidup saat bisa membantu orang lain, bisa jadi kamu punya empathy dan communication skill. Namun, kalau kamu suka mengatur proyek dan melihat hasil akhirnya berhasil, mungkin organization dan leadership adalah kekuatan utamamu. Tes-tes semacam ini bukan patokan mutlak, tapi bisa bantu kamu makin sadar sama pola perilaku dan cara kerja dirimu sendiri.

4. Minta feedback dari orang terdekat

ilustrasi dua orang sedang berbicara (pexels.com/fauxels)

Kadang, kita butuh “cermin” untuk melihat diri kita lebih objektif. Coba tanya ke teman kerja, pasangan, atau keluarga, “Menurut kamu, aku paling kuat di sisi apa?” Jangan heran kalau jawabannya malah memberikan kamu insight baru yang gak pernah terpikirkan sebelumnya.

Orang lain bisa melihat hal-hal kecil yang sering kamu anggap biasa aja, padahal itu soft skill langka. Misalnya, kemampuan kamu untuk membuat suasana jadi nyaman di tengah tim yang tegang atau kemampuan cepat beradaptasi di lingkungan baru. Dua hal ini sangat berharga di dunia kerja dinamis.

5. Eksperimen dan amati diri sendiri

ilustrasi komunitas (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Kalau kamu masih belum yakin, jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Ikut proyek di luar zona nyaman bisa menunjukkan sisi lain kamu yang belum pernah keluar. Misalnya, ikut organisasi, jadi relawan, atau ambil peran baru di tempat kerja.

Dari pengalaman nyata seperti ini, kamu bisa tahu mana soft skill yang paling natural muncul dan mana yang masih perlu diasah. Intinya, jangan takut gagal. Kadang, dari kegagalan justru kamu bisa melihat di mana kamu paling kuat dan paling tahan banting, itu juga bagian dari mengenali resilience, salah satu soft skill paling penting.

Mengenali soft skill utama yang kamu miliki bukan sekadar buat keren di CV, tapi juga untuk tahu cara terbaik mengoptimalkan potensi diri. Setelah kamu tahu kekuatanmu, kamu bisa fokus mengembangkan itu dan menyesuaikan karier atau gaya kerja yang paling cocok untukmu. Jadi, mulai sekarang, coba kenali dirimu lebih dalam, dengarkan umpan balik dari sekitar, dan jadikan soft skill kamu sebagai senjata andalan untuk melangkah lebih jauh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team