Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Meningkatkan Value Diri di Tahun Pertama Kerja, Catat!

Seorang perempuan bekerja.
ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/ThisIsEngineering)
Intinya sih...
  • Tunjukkan konsistensi dalam hal-hal dasar seperti datang tepat waktu dan menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline untuk membangun reputasi profesionalitas.
  • Aktif bertanya, tunjukkan kemauan belajar, dan terapkan feedback yang diterima untuk menunjukkan keseriusan dalam berkembang di tempat kerja.
  • Ambil inisiatif tanpa menunggu disuruh, bangun relasi yang baik dengan rekan kerja, dan tetap terbuka terhadap feedback untuk meningkatkan value diri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahun pertama kerja adalah fase paling krusial dalam karier siapa pun. Di fase ini, kamu mulai memahami ritme kerja, belajar menghadapi ekspektasi atasan, dan perlahan menyesuaikan diri dengan dunia profesional yang jauh berbeda dari kampus. Banyak orang bilang tahun pertama itu berat, tapi justru di sinilah kamu punya kesempatan emas untuk membangun fondasi karier yang kuat. Apa pun posisi dan industrinya, tahun pertama bisa menentukan bagaimana orang di kantor melihat kamu sebagai seorang profesional.

Value diri bukan cuma soal skill teknis, tapi juga bagaimana kamu menunjukkan karakter, keandalan, dan profesionalitas. Semakin kuat value yang kamu bangun, semakin besar peluangmu untuk dipercaya, dipromosikan, atau diberikan tanggung jawab yang lebih besar. Berikut lima cara efektif untuk meningkatkan value diri di tahun pertama kerja. Yuk, simak satu per satu caranya!

1. Tunjukkan konsistensi dalam hal-hal dasar

Seorang perempuan sedang bekerja.
ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/ThisIsEngineering)

Satu hal yang bikin karyawan entry-level terlihat menonjol adalah konsistensi. Hal-hal dasar seperti datang tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline, dan memberikan update yang jelas mungkin terlihat sepele, tapi justru inilah yang membangun reputasi. Atasan dan tim akan lebih percaya pada orang yang stabil dan bisa diandalkan daripada yang performanya naik-turun. Konsistensi menunjukkan profesionalitas yang tidak bisa dibohongi.

Seiring waktu, kebiasaan kecil seperti ini membuat kamu dikenal sebagai orang yang aman untuk diajak bekerja sama. Mereka tahu kamu tidak tiba-tiba menghilang, tidak banyak drama, dan punya komitmen yang jelas terhadap pekerjaan. Kepercayaan ini adalah modal awal untuk mendapatkan peluang yang lebih besar di tahun-tahun berikutnya.

2. Aktif bertanya dan tunjukkan kemauan belajar

ilustrasi perempuan bertanya
ilustrasi perempuan bertanya (pexels.com/Stiven Rivera)

Di tahun pertama, tidak ada yang mengharapkan kamu langsung jago. Tapi semua orang bisa melihat apakah kamu punya kemauan untuk belajar. Bertanya ketika tidak paham, meminta feedback, atau mencoba memahami proses kerja lebih dalam adalah tanda bahwa kamu serius ingin berkembang. Sikap ini bikin atasan lebih mudah memberikan arahan dan percaya bahwa kamu akan cepat beradaptasi.

Lebih dari sekadar bertanya, tunjukkan bahwa kamu benar-benar mempelajari feedback yang kamu terima. Misalnya, setelah dibenarkan satu kali, kamu tidak mengulang kesalahan yang sama. Ini membuat orang di kantor melihat bahwa kamu bukan sekadar mendengar, tapi juga mempraktikkan. Itulah hal yang paling disukai banyak atasan.

3. Ambil inisiatif tanpa menunggu disuruh

Diskusi dengan rekan kerja.
ilustrasi diskusi dengan rekan kerja (pexels.com/RF._.studio _)

Karyawan entry-level yang hanya mengerjakan apa yang disuruh itu biasa. Tapi karyawan entry-level yang bisa mengambil inisiatif adalah mereka yang value-nya langsung meningkat. Inisiatif bisa berupa hal sederhana, seperti menawarkan bantuan ketika tim sedang kewalahan, mencari referensi lebih dulu sebelum kerja, atau mengusulkan cara kerja yang lebih efektif. Kamu menunjukkan bahwa kamu punya rasa kepemilikan terhadap pekerjaanmu.

Namun penting juga untuk tetap membaca situasi. Inisiatif yang baik adalah inisiatif yang relevan, bukan yang memaksakan diri. Dengan kombinasi yang pas, kamu akan dikenal sebagai karyawan yang aktif, sigap, dan punya pemikiran maju—bukan sekadar "anak baru" yang menunggu instruksi.

4. Bangun relasi yang baik dengan rekan kerja

Bekerja dengan tim.
ilustrasi bekerja dengan tim (pexels.com/Thirdman)

Value diri tidak hanya dibentuk oleh kinerja, tapi juga oleh hubungan yang kamu bangun. Relasi yang baik memudahkanmu bekerja, mempercepat proses belajar, dan membuatmu lebih mudah dipercaya. Mulai dari hal-hal sederhana seperti menyapa, bersikap ramah, dan menghargai waktu orang lain sudah cukup untuk membangun reputasi positif. Lingkungan kerja yang mendukung juga membantu kamu bertahan di masa-masa sulit tahun pertama.

Ketika kamu punya hubungan yang sehat dengan tim, kamu akan lebih mudah berkolaborasi dalam proyek apa pun. Orang-orang cenderung mendukung dan membantu kamu berkembang. Di jangka panjang, jaringan ini bisa jadi modal penting untuk kariermu, terutama ketika kamu butuh referensi, mentor, atau peluang baru.

5. Tetap terbuka terhadap feedback dan tidak mudah defensif

ilustrasi atasan dan karyawan
ilustrasi atasan dan karyawan (pexels.com/Jonathan Borba)

Salah satu cara paling cepat meningkatkan value diri adalah dengan bersikap dewasa terhadap feedback. Banyak karyawan entry-level yang masih defensif, merasa disalahkan, atau terlalu sensitif ketika dikritik. Padahal, feedback adalah cara paling efektif untuk memperbaiki diri. HR dan atasan sangat menghargai karyawan yang bisa menerima masukan dengan terbuka tanpa merasa terserang secara pribadi.

Lebih penting lagi, tunjukkan perubahan yang nyata. Ketika orang melihat kamu memperbaiki diri dengan cepat dan serius, mereka akan menganggapmu sebagai seseorang yang dependable dan dewasa. Ini adalah kualitas yang sulit dicari—dan sangat dihargai di dunia kerja.

Tahun pertama kerja mungkin terasa penuh tekanan, tapi ini juga kesempatan terbaik untuk membangun value diri yang kuat. Dengan konsistensi, inisiatif, dan sikap belajar yang tinggi, kamu bisa berkembang jauh lebih cepat dari yang kamu kira. Jadi, teruslah bertumbuh, dan lihat bagaimana kariermu mulai membuka banyak pintu baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Ide Menata Studio di Rumah, Ubah Ruangan jadi Area Kreatif

12 Des 2025, 22:32 WIBLife