5 Cara Menyusun Anggaran Makan Hemat untuk Mahasiswa Baru

- Mahasiswa baru harus menetapkan jumlah uang untuk makanan sesuai dengan pemasukan bulanan. Idealnya 20—30 persen dari total pendapatan.
- Memasak sendiri adalah cara terbaik untuk menghemat anggaran makan. Itu karena harga bahan makanan di pasar tradisional lebih murah daripada di luar.
- Hindari membeli makanan atau minuman ringan setiap hari.
Bagi banyak orang, menjadi mahasiswa merupakan momen pertama bagi seseorang untuk hidup mandiri, jauh dari orangtua. Salah satu tantangan terbesar bagi para mahasiswa baru ialah mengelola anggaran makan. Jika tidak dikelola dengan baik, pengeluaran untuk makan dapat menjadi salah satu pos terbesar dalam anggaran bulanan.
Tanpa pengelolaan yang tepat, bisa-bisa uang saku habis sebelum akhir bulan. Tidak mau mengalami hal ini saat berada di tanah rantau, kan? Nah, agar tidak boncos, simak tips berikut untuk menyusun anggaran makan hemat bagi mahasiswa baru.
1. Tentukan anggaran bulanan

Langkah pertama agar tidak boncos ialah menetapkan jumlah uang yang akan kamu alokasikan setiap bulan untuk kebutuhan makanan. Mulailah dengan mengevaluasi pemasukan, apakah itu dari orangtua, beasiswa, atau pekerjaan paruh waktu. Pastikan kamu tidak menghabiskan lebih dari yang tersedia. Idealnya, alokasikan sekitar 20—30 persen dari total pendapatan untuk makan, tetapi angka ini sebenarnya fleksibel tergantung berapa jatah uang sakumu dan di mana kamu berada.
2. Buat daftar menu mingguan dan masak sendiri

Salah satu cara terbaik untuk menghemat anggaran makan ialah dengan masak sendiri. Pasalnya, harga makanan di luar, bahkan di kantin kampus, cenderung lebih mahal daripada masak sendiri. Selain bisa menghemat pengeluaran, dengan masak sendiri kamu juga bisa mengontrol porsi dan kualitas bahan makanan yang digunakan.
Carilah resep-resep sederhana yang membutuhkan bahan-bahan dasar dan mudah diolah. Beberapa bahan makanan, seperti telur, tahu, tempe, dan sayuran, biasanya murah, tapi tetap bergizi. Rencana menu juga akan membantumu menghindari kebiasaan makan di luar karena bingung memilih makanan.
3. Belanja di pasar tradisional

Bahan makanan di pasar tradisional biasanya memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan supermarket. Selain itu, di pasar tradisional, kamu juga bisa menawar harga. Pastikan untuk membeli bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan hindari berbelanja terlalu banyak agar tidak basi dan berujung pada pemborosan.
4. Jangan sering jajan dan makan di luar

Makan di luar memang praktis, tapi sering kali ini lebih mahal daripada jika memasak. Tak kalah penting, hindari membeli makanan atau minuman ringan, seperti kopi, jus, jajanan, street food, dan sebagainya. Sebab, walau makanan ini terlihat murah jika dibeli satu per satu, mengonsumsi itu semua setiap hari juga bisa bikin biaya membengkak. Lebih baik bawa kopi atau bekal dari rumah untuk menekan pengeluaran yang tidak perlu.
5. Pilih makanan yang tahan lama

Beberapa bahan makanan, seperti beras, mi instan, pasta, abon, dan sarden, memiliki masa simpan yang lama serta bisa menjadi pilihan yang ekonomis. Pastikan kamu menyimpan bahan-bahan ini sebagai stok dasar di dapur. Namun, jangan hanya mengandalkan makanan instan, tetap kombinasikan dengan bahan segar untuk memastikan kamu mendapatkan nutrisi yang seimbang.
Dengan menerapkan tips ini, harapannya mahasiswa baru dapat menyusun anggaran makan yang hemat, tapi tetap sehat. Kunci utamanya ialah perencanaan yang matang, disiplin, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi keuangan yang ada.