Ilustrasi beauty vlogger (Pexels.com/Anna Nekrashevich)
Satu lagi hal yang sering luput disadari: banyak konten di sosial media dibuat oleh orang-orang yang memang hidup dari konten itu. Mereka punya budget, sponsor, bahkan penghasilan dari setiap video yang kamu tonton. Tapi sebagai penonton, kita sering gak pisahin antara "kebutuhan personal" dan "konten profesional".
Contohnya:
Seorang influencer skincare bisa coba 10 produk berbeda karena itu bagian dari kerjaannya.
Seorang food vlogger bisa jajan tiap hari karena dibayar untuk review makanan.
Seorang fashion creator ganti outfit terus-menerus karena memang itu kontennya.
Tapi ketika kamu sebagai penonton merasa harus ngikutin semua itu agar gak "ketinggalan zaman", kamu sedang bermain di medan yang gak seimbang. Akibatnya? Kamu bisa memaksakan gaya hidup yang seharusnya gak kamu jalani, hanya demi terlihat update atau dapat validasi dari dunia maya. Efeknya bukan cuma di dompet, tapi juga di mental. Kamu mulai merasa kurang kalau belum punya ini-itu. Bahkan bisa merasa gagal hanya karena hidupmu gak secantik feed orang lain.
Jadi, apa hal ini ada solusinya? Tentunya ada dong. Walaupun kita gak bisa sepenuhnya lepas dari sosial media, apalagi kalau pekerjaan atau hiburan kita bergantung di sana. Tapi kita bisa lebih sadar saat sedang scrolling. Berikut beberapa tips sederhana:
Filter konten yang kamu ikuti. Unfollow akun-akun yang terlalu sering bikin kamu pengin belanja atau membandingkan hidup.
Bikin delay sebelum checkout. Misalnya, tunggu 2 hari sebelum beli barang yang kamu lihat di sosmed. Kalau masih ingin setelah itu, baru beli.
Pisahkan emosi dan pengeluaran. Jangan jadikan belanja sebagai cara utama buat ngatur stres atau reward diri. Cari alternatif self-care lain yang gak butuh uang.
Sosial media memang seru, tapi juga bisa licik dalam memengaruhi keputusan finansial kita. Kita sering merasa udah cukup hemat, padahal boros banget karena pengaruh layar kecil di genggaman tangan.
Jadi kalau kamu ngerasa uang cepat habis tapi bingung ke mana, mungkin bukan karena kamu boros, tapi karena terlalu lama scrolling tanpa sadar. Yuk, mulai lebih sadar saat main sosial media, supaya dompet gak ikutan “over engagement” juga.