5 Hal yang Bikin Kamu Gak Lagi Mudah Tertipu oleh Penampilan

Tak sedikit orang yang punya pengalaman tertipu oleh penampilan. Mereka merasa nyesek karena sudah berekspektasi setinggi langit begitu melihat penampilan seseorang, tetapi kemudian harus menelan kekecewaan. Kenyataan tentang orang tersebut tidak sesuai dengan penampilannya.
Baguslah kalau kamu gak pernah mengalaminya. Ini menandakan kamu cukup berhati-hati dalam menilai serta menarik kesimpulan tentang orang lain. Apa-apa yang dikenakan orang tak seketika membuatmu terpesona. Bisa kami tebak, inilah cara yang membuatmu tidak mudah tertipu penampilan orang lain.
1. Kamu sendiri bukan tipe orang yang menomorsatukan penampilan alias agak cuek

Kamu mengerti bahwa menjaga penampilan penting juga buat memastikan dirimu gak terlihat kotor dan berantakan. Dalam pertemuan dengan banyak orang, penampilanmu juga menjadi bagian dari cara kamu menunjukkan rasa hormat pada mereka.
Akan tetapi, kamu bukan tipe yang ribet dalam hal penampilan. Standar penampilan terbaikmu simpel saja, seperti yang penting memakai baju bersih dan sopan. Soal merek atau harganya bukan masalah, asal terjangkau saja oleh kantongmu.
Karena kamu tidak menomorsatukan penampilan, otomatis dirimu juga tahu bahwa banyak orang di luar sana yang sepertimu. Sama denganmu, mereka pun pasti keberatan apabila kualitas dirinya secara keseluruhan cuma ditentukan dari busana yang dikenakan. Penilaian seperti itu hanya mencapai permukaan dari seseorang, tidak mendalam.
2. Kamu sering bertemu orang-orang dengan beragam gaya busana

Pergaulan yang luas membuatmu bertemu dengan orang-orang dari berbagai kalangan. Dahulu boleh jadi kamu juga suka menilai orang dari penampilannya saja. Namun seiring waktu, kamu sadar bahwa penilaian seperti itu lebih banyak salahnya.
Kamu kerap menjumpai orang yang sukses secara materi tetap saja berpenampilan sederhana. Bahkan mungkin lebih sederhana daripada dirimu sehingga kamu merasa malu. Atau sebaliknya, kamu pernah mengenal seseorang yang gemar berpenampilan 'wah'. Namun, semua itu ditebusnya dengan segunung utang demi gaya hidup.
3. Kamu baru mampu menilai orang jika sudah cukup lama mengenalnya atau pernah berdiskusi dengannya

Kamu berpegang pada perumpamaan bahwa kedalaman kolam tak mampu diukur hanya dengan dirimu mencelupkan telapak kaki di tepiannya. Hal yang sama juga berlaku ketika kamu hendak menilai orang lain. Penampilannya memang sedikit menggambarkan kehidupannya.
Akan tetapi, masih ada begitu banyak hal tentang dirinya yang belum dapat terungkap dari penampilannya saja. Waktu untuk mengenalnya secara lebih mendalam serta keterlibatan kalian dalam berbagai diskusi bakal membuatmu tidak mudah tertipu pada penampilan.
4. Buatmu ada yang lebih penting dari sekadar penampilan, yaitu attitude dan kiprah seseorang

Kamu gak bilang bahwa penampilan tidak perlu diurusi. Dirimu bahkan berpendapat sepenuhnya mengabaikan penampilan sama dengan tak menghargai diri sendiri. Akan tetapi, penampilan semenarik apa pun akan tercoreng oleh attitude yang buruk dan menjadi hampa tanpa kiprah di suatu bidang.
Dua hal itu yang lebih menjadi fokusmu dalam menilai seseorang. Penampilan yang biasa-biasa saja dapat seketika terlihat begitu berkelas setelah seseorang menunjukkan attitude di atas rata-rata dan unggul dalam bidang tertentu. Pastinya akan lebih baik apabila ketiga hal tersebut sama-sama menonjol, tapi kamu tahu tidak ada orang yang sesempurna itu.
5. Penampilan lebih ke soal karakter seseorang, kenyamanan, dan kesesuaian dengan kegiatannya

Sebagai contoh, individu dengan kebutuhan yang lebih besar akan perhatian dari orang lain cenderung berpenampilan mencolok. Baik mencolok dari segi model pakaiannya, warna yang dipilih, atau merek dan harganya yang lebih tinggi dibandingkan pakaian temannya. Dengan penampilan begitu, ia akan mendulang perhatian.
Lain halnya dengan individu yang lebih pemalu dan berusaha membuat dirinya tak terlihat. Ia pasti bakal berpenampilan sesederhana mungkin dalam suatu pertemuan. Selain karakter seseorang, segi kenyamanan juga tak bisa dipaksakan. Apa artinya dikagumi orang lain, tetapi ia membuang uang untuk pakaian yang bahkan tak membuatnya nyaman?
Penampilan seseorang juga kuat dipengaruhi oleh kegiatannya sehari-hari. Pekerja lapangan gak mungkin dipaksa berpenampilan layaknya karyawan yang berada di ruangan ber-AC dari pagi sampai sore. Begitu pun freelancer yang setiap hari bekerja dari rumah atau pelukis yang pakaiannya rawan ternoda cat.
Caramu melihat penampilan orang lain sudah tepat. Penampilan orang wajib dihargai dan boleh dijadikan salah satu pertimbangan dalam menilai dirinya. Namun ingat, masih banyak hal yang perlu digali tentangnya karena manusia selalu lebih kompleks daripada pakaian yang dikenakannya.