Dikutip MindBodyGreen, seorang konselor kesehatan mental berlisensi, Stephanie Sarkis, Ph.D., menuliskan bahwa gaslighting merupakan perilaku manipulatif dengan tujuan untuk menguasai dan membuat seseorang merasa tidak nyaman. Biasanya, perilaku manipulatif itu ditandai dengan si pelaku mengeluarkan kata-kata yang membuat korbannya merasa rendah diri, tidak percaya diri, atau bahkan meragukan dirinya sendiri.
Ironisnya, pelaku gaslighting banyak dilakukan oleh orang-orang terdekat, seperti teman-teman, pasangan, atau keluarga. Mengalami kesedihan, kemarahan, dan ketidakberdayaan setelah menjadi korban gaslighting merupakan hal yang normal sebagai bentuk dari kekecewaan yang mendalam. Akan tetapi, kamu harus ingat bahwa tujuan pelaku gaslighting adalah untuk menghancurkan harga dirimu.
Oleh sebab itu, ketika kamu mengalami perilaku gaslighting, terus berjuang untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri menjadi hal yang penting. Memulihkan diri akibat perilaku gaslighting tentu tidak mudah, namun bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Jika kamu ingin membangun kembali harga dirimu dan melangkah maju, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pulih setelah mengalami gaslighting.