5 Alasan Sahabatmu Belum Bisa Cerita Masalahnya Padamu 

Jangan tergesa-gesa mengambil kesimpulan

Sebagai seorang sahabat, kamu pasti bisa merasakan ketika suasana hati sahabatmu sedang tidak baik. Tingkahnya mulai aneh, menghindarimu saat bertemu, dan ngobrol singkat padahal biasanya bercanda panjang-lebar.

Namun anehnya, ia tak kunjung bercerita padamu. Padahal kamu sebagai sahabat merasa lebih dari siap untuk menampung segala keluh-kesahnya. Jangan terburu-buru emosi dulu, ternyata ada alasan mengapa sahabatmu belum bisa menceritakan masalahnya. Seperti lima poin di bawah.

1. Ia belum siap cerita masalahnya 

5 Alasan Sahabatmu Belum Bisa Cerita Masalahnya Padamu ilustrasi wanita (pexels.com/Karolina Grabowska))

Jangan terburu-buru baper, bisa jadi sahabatmu belum cerita karena ia belum siap untuk terbuka soal masalahnya. Tidak mudah, lho, memberanikan diri untuk curhat ke orang lain. Walau terlihat sepele, butuh keberanian dan rasa siap yang tidak sedikit.

Siap apa? Siap dihakimi, siap dinasihati, siap ditegur, siap untuk dipandang berbeda. Mungkin sekarang kamu berpikir, Aku sahabatnya, mana mungkin aku menghakimi sahabatku sendiri? Tapi itu sebelum kamu benar-benar tahu masalahnya. Sabar saja dan menunggu hasil terbaik.

2. Ia tidak ingin menambah beban pikiranmu 

5 Alasan Sahabatmu Belum Bisa Cerita Masalahnya Padamu ilustrasi wanita merasa lelah (pexels.com/Marcus Aurelius)

Alasan kedua ialah, sahabatmu tidak ingin merepotkanmu dengan menambah beban pikiran. Ia hanya tidak ingin menjadi sumber kesulitanmu. Selama masalah itu belum besar, ia akan menyimpan semuanya sendiri.

Sebagai sahabatnya, kamu harus coba melihat dari sudut pandangnya. Siapa tahu ada beberapa hal yang harus ia selesaikan terlebih dulu.

3. Kalian sudah lama tidak deep talk bersama 

5 Alasan Sahabatmu Belum Bisa Cerita Masalahnya Padamu ilustrasi wanita (pexels.com/Karolina Grabowska)
dm-player

Jangan status saja sahabatan, tapi aslinya jarang menghabiskan waktu bersama. Ini yang menciptakan jarak antara kamu dengan sahabatmu. Bagaimana mau cerita kalau berdiri berdampingan saja masih terasa canggung?

Ikatan hubungan kalian terlihat deep hanya dalam medsos saja, padahal aslinya biasa-biasa saja. Jelas ia enggan untuk bercerita hal-hal personal denganmu, karena rasa nyaman itu sudah pudar.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Jadi Teman Curhat Terbaik saat Patah Hati

4. Bingung bagaimana menjelaskan perasaannya dengan kata-kata 

5 Alasan Sahabatmu Belum Bisa Cerita Masalahnya Padamu ilustrasi wanita kewalahan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Beberapa orang tampak sangat luwes dan yakin dengan perasaannya. Saat ia sedih, ia tak ragu untuk mengungkapkan kesedihannya. Saat ia marah, ia tak segan bercerita alasannya marah. Itu adalah hal yang baik karena berarti ia mengenal dirinya dan perasaannya.

Namun, bagi sebagian orang, sulit untuk mengenal dan mencurahkan isi hatinya dengan kata-kata. Bila sahabatmu sedang berada dalam fase ini, tidak perlu memaksa dia untuk cerita. Cukup hadir di dekatnya sebagai teman yang suportif, sebagaimana seharusnya.

5. Ia merasa masih bisa menanggung semua sendiri 

5 Alasan Sahabatmu Belum Bisa Cerita Masalahnya Padamu ilustrasi wanita (pexels.com/Владимир Васильев)

Alasan terakhir ialah, ia masih merasa mampu menanggung masalahnya sendiri. Bukan berarti ia tidak percaya padamu, tapi ia tidak ingin bergantung pada orang lain. Bisa jadi, masalahnya memang tidak terlalu sulit.

Belajarlah untuk menghargai setiap keputusan orang lain. Meski dia sahabatmu, ia pun punya hak untuk memilah mana yang akan ia ceritakan, mana yang ia simpan sendiri.

Jangan keburu baper, biar lima alasan logis di atas bisa menjadi pertimbanganmu untuk tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan. Tugasmu sebagai sahabat ialah menemani dan mendukung sahabatmu dalam fase apa pun—sedih senang, suka dan duka.

Baca Juga: 5 Tujuan Seseorang Curhat Kepada Orang Lain, Butuh Validasi?

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya