4 Langkah Bangun Relasi yang Sehat terhadap Pencapaian 

Punya ambisi boleh, tapi jangan sampai berlebihan

Di dunia yang kompetitif, sering kita merasa aneh kalau tidak mencapai apa-apa. Standar sosial kesuksesan salah satunya ialah berprestasi, baik di dunia akademis maupun tidak. Bukan hal yang salah untuk berambisi menang atau mencapai sesuatu, tapi yang patut dipertanyakan ialah motifnya. Apa yang kamu cari dari pencapaian itu?

Jangan sampai demi pencapaian semata, kita rela mengorbankan kesehatan fisik, mental, bahkan hubungan kita. Untuk mencegah hal itu terjadi, kamu harus terlebih dulu memiliki relasi yang sehat terhadap pencapaian. Simak penjelasannya di bawah.

1. Definisikan ulang arti sukses menurutmu

4 Langkah Bangun Relasi yang Sehat terhadap Pencapaian ilustrasi wanita (pexels.com/Tim Douglas)

Tanpa dipengaruhi opini sekitar, coba tanya dirimu sendiri, menurutmu apa arti kesuksesan itu? Bagi keluargamu, mungkin sukses adalah kekayaan; bagi teman-temanmu mungkin sukses adalah ketenaran. Ini jadi mengidealkan mereka yang unggul di daerah itu dan menjatuhkan mereka yang tidak—seolah bila belum mencapai itu, hidupmu gagal dan tidak berguna.

Padahal, banyak arti sukses lain yang fokus pada hal-hal internal. Seperti menghabiskan waktu berkualitas dengan orang-orang yang dicintai, telah berdampak positif di lingkunganmu. Itu pun bisa disebut sukses.

2. Hindari perbandingan sosial

4 Langkah Bangun Relasi yang Sehat terhadap Pencapaian ilustrasi ngobrol (pexels.com/Sam Lion)

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain semakin menambah keinginan kita untuk terus melakukan lebih. Bukannya salah termotivasi oleh pencapaian orang, tapi jangan sampai ini menjadi dasar untuk kita bersikap terlalu keras pada diri sendiri.

Saat kamu tidak berhasil seperti temanmu, kamu langsung marah dan menyalahkan dirimu. Sadarilah bahwa proses setiap orang berbeda-beda. Fokus saja pada perjalananmu sekarang.

Apa yang kamu miliki sekarang, apa yang ingin kamu raih, kemana kamu akan melangkah—tentu itu bisa berbeda dengan temanmu. Tapi jangan habiskan waktu untuk memikirkan proses mana yang lebih baik dan tidak.

Baca Juga: 5 Cara Menjadikan Pencapaian Sebagai Motivasi Diri, Tambah Semangat!

3. Temukan alasan di balik ambisimu

4 Langkah Bangun Relasi yang Sehat terhadap Pencapaian ilustrasi wanita (pexels.com/Thirdman)

Apa pun yang ingin kamu raih ke depan, itu bukanlah alasan untukmu menunda bahagia. Perjalanan menuju sukses pun perlu dinikmati prosesnya. Untuk apa kamu mencapai sesuatu kalau pada akhirnya hanya penyesalan yang dirasakan?

Karena itu, sebelum terlambat, carilah dulu alasan di balik ambisimu. Jangan bersembunyi melulu di balik ide muluk tentang kebahagiaan. Ingatlah juga bahwa dengan kesuksesan itu, akan ada tantangan dan tanggung jawab yang harus dihadapi. Yakinkan dirimu, yang sebenarnya ingin kamu kejar untuk meraih itu?

4. Ingatlah bahwa istirahat pun bagian dari proses

4 Langkah Bangun Relasi yang Sehat terhadap Pencapaian ilustrasi wanita (pexels.com/MART PRODUCTION)

Semakin ambisius seseorang, semakin ia merasa bahwa istirahat berarti tidak produktif. Ini jelas pikiran yang keliru.

Karena kita adalah manusia, bukan robot yang didesain untuk terus bekerja. Ingatlah untuk meluangkan waktu merawat kesehatan fisik dan mentalmu. Istirahat tidak berarti lemah, justru ini berarti keberanian untuk mengambil jeda sebelum nantinya kembali melangkah.

Relasi yang sehat terhadap pencapaian berarti tahu apa yang mau kamu capai, dan mengerti bahwa identitas dirimu tidak tergantung pada pencapaian itu. Kita tentu bisa gagal dan berhasil dalam hidup, tapi itu tidak menentukan keberhasilan atau kegagalanmu sebagai seorang pribadi.

Baca Juga: 7 Renungan Saat Kamu Bosan Mengupayakan Pencapaian Terbaik

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya