Cerita 4 Perempuan Hebat yang Jadi Pilar Sukses JobStreet, Inspiratif!

Jakarta, IDN Times - Seiring pesatnya perkembangan teknologi, peran perempuan di industri teknologi pun memiliki posisi yang semakin signifikan. Adaptasi, inovasi, dan kepemimpinan yang kuat menjadi kunci bagi para perempuan untuk dapat terus bergerak memberikan kontribusi kepada masyarakat luas.
Bersamaan dengan perayaan International Women's Day, JobStreet mengundang sejumlah media, termasuk IDN Times, untuk melakukan wawancara eksklusif bersama jajaran perempuan dari tim manajemen JobStreet by Seek - Indonesia. Berlangsung pada Senin, (10/3/2025), agenda ini bertujuan untuk lebih memahami serta memberikan dukungan bagi para perempuan di dunia digital.
1. Sebagai Country Head Marketing, Sawitri merasa kemampuan untuk belajar dan support system jadi hal yang penting

Perubahan dalam industri pekerjaan yang bergerak semakin cepat, membuat kebutuhan atas sesuatu yang baru semakin pendek. Oleh karena itu, kemampuan belajar dengan cepat dan bagaimana seseorang memanfaatkan teknologi jadi hal penting yang terbilang krusial.
Di sisi lain, dukungan dari lingkungan dan orang terdekat, seperti keluarga, anak, orangtua, suami atau pasangan, juga memiliki peran tersendiri. Apalagi, menurut Sawitri selaku Indonesia Country Head Marketing, Jobstreet by SEEK, seorang perempuan tidak akan bisa melakukan semuanya sendirian di saat yang bersamaan.
"Perubahan sekarang ini semakin cepat, sehingga kita harus bisa belajar memanfaatkan teknologi. Kita harus punya learning capibility, ability, dan agility. Selain itu, perempuan juga butuh support karena ada yang gak bisa kita lakukan di kondisi tertentu, seperti saat melahirkan atau pms," ujarnya.
2. Menurut Ethika Santi, Head of Segment Growth JobStreet by Seek, succession plan jadi hal penting baginya

Menanggapi hal yang sama, Ethika Santi selaku Head of Segment Growth, Jobstreet by SEEK, menerangkan bila sebagai perempuan itu sangat penting untuk memiliki tujuan. Dalam industri kerja, hal ini biasa disebut sebagai succession plan atau perencanaan karier.
"Banyak perusahaan yang sekarang tidak membatasi kualifikasi. Jadi, kita sebagai perempuan itu penting untuk punya purpose dan keterampilan menganalisis data. Sebab, succession plan itu penting kalau mau bertahan dan maju," tambahnya.
3. Berbicara soal perkembangan, skill yang relevan jadi solusi untuk bisa bertahan di dunia kerja menurut Fransisca Liliana

Melihat sisi yang berbeda, Fransisca Liliana selaku Head of Finance, Jobstreet by SEEK, yang datang bukan dari latar belakang teknologi, menyatakan bila industri teknologi pada dasarnya sangat menarik. Terlebih, banyak platform digital yang hadir ke permukaan.
Dari sisi Finance, perkembangannya pun sudah mengarah ke dunia digital dengan kelahiran ekonomi digital. Evolusi ini terbentuk dari dari catatan kertas, rumus Excel, hingga masuknya AI.
Untuk menghadapi fenomena tersebut, Fransisca menyarankan agar kita harus memiliki skill yang relevan. Sebelum itu, ketahui dulu tantangan apa yang akan dihadapi di ranah pekerjaan yang kamu geluti.
"Apa yang dibutuhkan untuk menghadapi permasalahan saat ini, itu akan jadi jawaban dan solusinya. Terpenting, kita harus relevan dengan kehidupan yang berkembang. Kita butuh skill relevan biar bisa tetap beradaptasi," ujarnya.
4. Menjadi seorang Head of HR, Tarita Lubis mengedepankan kemampuan leadership

Meniti karier sebagai HR, Tarita pun mengaku sangat senang karena pada dasarnya bukan lingkup pekerjaan saja yang berubah dengan cepat, tapi juga kemampuan dari orang-orang itu sendiri. Namun berbicara soal kemampuan, Tarita Lubis selaku Head of HR, Jobstreet by SEEK, mengatakan bila kehadiran AI menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang. Hanya saja, ada satu kemampuan yang tidak bisa dilakukan oleh robot itu sendiri.
"Tanggung jawab kita sebagai leader itu ya melakukan treat ke tim agar selanjutnya mereka senantiasa menjadi leader. Sebab, pengalaman dan keterampilan memimpin itu adalah skill yang paling tidak bisa digantikan oleh AI," katanya.
5. Setiap perempuan memiliki tantangan tersendiri untuk menekuni karier, termasuk keempat perempuan hebat dari JobStreet ini

Perjuangan perempuan untuk bisa setara dari segala aspek kehidupan, termasuk juga dalam bekerja. Semua yang dilakukan pun jelas gak mudah dan memiliki tantangan tersendiri.
Sawitri, mengatakan bila tantangan dalam meniti karier baginya bukan persoalan gender, melainkan kontrol atas dirinya sendiri. Tarita pun setuju dengan hal tersebut. Menurutnya, kebanyakan perempuan tidak sadar bila memiliki pikiran yang membatasi dirinya sendiri.
"Ada banyak peluang untuk bisa pintas di dunia penuh teknologi ini. Sayangnya, kebanyakan perempuan justru tidak sadar mempunyai pikiran yang membatasi. Padahal, harusnya buka membuka mindset kalau gak ada limitation," tuturnya.
Di sisi lain, Fransisca menyampaikan bila tantangan perempuan itu berbeda-beda, baik untuk yang sudah menikah maupun masih single. Meski demikian, baginya solusi atas permasalahan tersebut adalah bagaimana kita beradaptasi dengan mengembangkan kemampuan yang relevan, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya.
Demikian sekilas cerita singkat empat perempuan hebat yang jadi pilar sukses JobStreet by SEEK - Indonesia. Sangat inspiratif dan insightful, kan?