Kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari produk komersial dan logonya. Tanpa adanya logo, suatu produk akan sulit diingat. Masyarakat juga susah menempatkan posisi produk itu dalam kehidupannya.
Tahukah kamu, ada beberapa produk ternama yang menggunakan citra persona (foto atau logo seseorang) dan punya kisah haru sekaligus teladan di baliknya? Produk apa saja itu dan apa yang bisa kita pelajari?
Pernahkah kamu mengamati logo Sidomuncul yang menampilkan ibu berkebaya dan seorang anak? Asal kamu tahu, anak kecil pada logo tersebut adalah foto Irwan Hidayat. Ialah presiden direktur PT Sido Muncul. Irwan Hidayat merupakan cucu pendiri Sido Muncul yang bernama Rahkmat Sulistyo, yang juga menemaninya dalam logo tersebut. Perusahaan tersebut lalu diwariskan kepadanya dan empat saudara laki-lakinya pada tahun 1972.
Meskipun bisnis keluarga, bukan berarti Irwan Hidayat bisa berpangku tangan. Saat diwariskan, perusahaan jamu tersebut punya hutang bahan baku yang sangat banyak. Tapi, aset-aset seperti mesin pengolahan pun tidak ada. Hatinya terketuk saat seseorang yang mencoba jamunya, mengatakan rasa jamunya pahit dan busuk. Sontak ia dan saudaranya melakukan perbaikan dan serangkaian eksperimen. Tahun 1997, dibangunlah pabrik jamu yang diproduksi secara mekanis dan diikuti perubahan besar lainnya. Jadilah Sidomuncul sesukses sekarang ini.
Sesuai namanya, ayam goreng ini diracik oleh Nyonya Suharti. Resepnya adalah bumbu turun temurun dari ayam Mbok Berek yang juga ternama. Suharti lalu berinisiatif membuat bumbu sendiri dan menjajakan ayamnya dari rumah ke rumah. Tak disangka, antusiasme pelanggan tinggi.
Karena makin pesat, ia membuka usaha sendiri dan meninggalkan nama Mbok Berek sebagai mereknya. Tahun 1972, muncullah Rumah Makan Ayam Goreng Ny. Suharti di Yogyakarta yang dibangun bersama suaminya.
Sayangnya, terjadi masalah sehingga terdapat dua merek Ayam Suharti. Adapun rumah makan ayam goreng yang dikelola Nyonya Suharti ditengarai dengan foto wajahnya. Merek yang digunakan adalah Ayam Goreng Suharti. Sedangkan yang dikelola mantan suaminya berlabel Ayam Goreng Ny. Suharti dan bergambar dua ayam saling berhadapan.
Ayam goreng renyah asal Kentucky ini, didirikan oleh Colonel Harland Sanders. Gambar yang menjadi mereknya kini, tentu saja adalah dirinya sendiri. Sejak kecil, dia sudah terbiasa bekerja keras. Pada usia enam tahun, ia menjadi anak yatim. Di usia delapan tahun, ia sudah pintar memasak.
Colonel Sanders mulai menjual ayam goreng di restoran di tepi jalan Corbin, Kentucky pada tahun 1939. Baru kira-kira setahun, bisnisnya terkena proyek jalan tol insterstate dan terpaksa ditutup. Setelah berkeliling Amerika Serikat dan bertemu Pete Harman, ia mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken di tahun 1952.
Racikan 11 macam rempah serta metode mempertahankan rasa ayamnya disukai banyak orang dan membuatnya mendapatkan penghargaan dari Gubernur Kentucky. Meski begitu, ia masih giat keliling Amerika dan Kanada dengan mobil untuk menawarkan waralaba. Kini, ayam KFC bisa kamu nikmati berkat kegigihan Colonel Sanders.
Dahulu, Wak Doyok yang bernama asli Mohd Azwan Md Nor ini hanyalah buruh kasar. Kehidupannya juga susah. Berkat kreatifitas berdandan era 60'an di Instagram, namanya melejit. Kini pria yang disebut-sebut mirip pelawak Doyok ini, telah melahirkan macam-macam produk seperti krim penumbuh jambang, kopi, pomade, hingga produk fashion yang bertema British. Itu pun belum cukup karena ia memiliki barbershop yang tersebar di beberapa sudut kota Malaysia.
Logo makanan cepat saji ini adalah citra anak pemilik, Melinda Lou atau akrab disapa Wendy. Pemiliknya sendiri, Dave Thomas mempunyai kisah kelam. Dave tidak pernah bertemu dengan orang tuanya. Konon ibu kandungnya adalah sosok yang miskin. Ayahnya pun entah ke mana. Dua kali mendapat ibu angkat, keduanya pun tak berumur panjang. Karena itu, ia amat menyayangi anaknya dan menjadikannya logo.
Dave Thomas mendapat keahlian memasak saat ikut perang di Korea. Tugasnya adalah relawan untuk menyiapkan makanan. Selain itu, ia pernah belajar dari KFC dan jadi bagian suksesnya. Dengan kesuksesan yang sekarang, siapa yang sangka ia baru mendapatkan ijazah SMA di usia 61 tahun?
Mereka semua sukses setelah memulai dari nol dan pernah hidup susah. Kamu yang baru memulai masa depanmu, masak sudah malas-malasan? Yuk, lebih giat dan jangan takut hidup prihatin seperti mereka!