Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
I Gede Merta Yoga Pratama melakukan sosialisasi aplikasi Fish Go kepada nelayan (dok. Fish Go)

I Gede Merta Yoga Pratama atau yang akrab disapa Yoga merupakan salah satu pahlawan muda dari Pulau Dewata yang berjasa membantu para nelayan kecil di Kabupaten Badung, Bali. Di usianya yang masih muda, Yoga berhasil menciptakan sebuah inovasi dan terobosan besar berbasis teknologi yang dapat menjadi solusi dari permasalahan para nelayan di Indonesia khususnya Bali.

Yoga menciptakan sebuah aplikasi unik bernama Fish Go pada tahun 2017 saat dia masih menjadi seorang mahasiswa. Fish Go merupakan sebuah aplikasi pelacak ikan berbasis navigasi. 

Inspirasi Fish Go muncul saat ia melihat ketimpangan nyata antara industri pariwisata dan kehidupan para nelayan di Bali. Saat menjalankan sebuah proyek kampus di suatu daerah di bali, Yoga melihat sebuah pemandangan di mana hotel-hotel mewah dan restoran melayani para wisatawan yang menikmati hidangan seafood, sementara di sisi lain, nelayan-nelayan tradisional hidup dalam kondisi yang jauh dari layak.

Melihat permasalahan tersebut, hati Yoga tergerak untuk melakukan sesuatu agar taraf hidup dan kesejahteraan nelayan-nelayan di Bali bisa lebih baik lagi. Berkat inovasi cemerlang tersebut, Yoga menerima apresiasi Satu Indonesia Award tahun 2022 bidang teknologi.

Terinspirasi dari game populer Pokemon Go

tim Fish Go saat melakukan proses diseminasi aplikasi (dok. Fish Go)

Siapa yang menyangka kalau aplikasi Fish Go ternyata terinspirasi dari sebuah game, yaitu Pokemon Go. Pria lulusan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana ini bercerita bahwa Fish Go lahir karena terinspirasi dari game yang pernah populer di seluruh dunia pada tahun 2016 tersebut.

Jika pada game Pokemon Go di mana pemain diberikan informasi tentang lokasi monster dengan menggunakan koordinat, Fish Go juga menerapkan konsep serupa untuk membantu nelayan menemukan lokasi ikan potensial. Aplikasi Fish Go memberikan informasi kepada nelayan tentang lokasi ikan, kedalaman, dan waktu optimal untuk menangkap ikan.

“Kalau di Pokemon Go kita dikasih tahu Pikachu itu posisinya di mana, Bulbasaur di mana. Nah saya pakai sistem yang sama, tapi saya manfaatkan citra remote sensing dan juga beberapa data model untuk menentukan habitat ikan potensial penangkapan ikan. Jadi saya kasih informasi ke nelayan per hari ini lokasi ikan itu ada di kisaran mana dan kedalaman berapa,” jelas Yoga.

Fish Go awalnya diinisiasi oleh Yoga bersama rekan-rekannya semasa kuliah di Fakultas Kelautan dan Perikanan. Saat ini, tim Fish Go telah berkembang dengan 13 anggota tim operasional. Fish Go juga telah menerima pendanaan dari berbagai pihak, swasta hingga Pemerintah Bali dan Pemerintah Pusat. Selain mengembangkan aplikasi Fish Go, Yoga beserta tim juga mengembangkan produk turunan seperti PATRIOT, yang merupakan alat pendeteksi area penangkapan ikan menggunakan Internet of Things (IoT).

Fish Go memberikan dampak besar bagi kesejahteraan nelayan kecil

Editorial Team

Tonton lebih seru di