Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi victim blaming (Unsplash.com/ Kristina Tripkovic)

Victim blaming atau tindakan menyalahkan korban atas kejadian buruk yang menimpa sering terjadi di sekitar. Dalam kasus kekerasan seksual misalnya, alih-alih fokus pada pelaku, kita malah lebih fokus untuk mengucilkan korban. Entah berkomentar tentang cara berpakaian, cara dia membalas pesan atau berinteraksi di media sosial, dan sebagainya.

Kamu perlu berhati-hati dalam bersikap. Sebab, jika kamu menyalahkan korban, ada dampak victim blaming yang gak boleh disepelekan. Simak penjelasannya sampai selesai.

1. Depresi hingga memiliki kecenderungan ingin mengakhiri hidup

ilustrasi wanita depresi (Unsplash.com/ Tiago Bandeira)

Setiap orang tentu memiliki jalan pikir atau persepsi tersendiri akan penyebab dan dampak suatu kejadian. Akan tetapi, ketika kita menyimpulkan sesuatu  secara sepihak, dalam hal ini menyalahkan korban atas pelecehan yang dialami misalnya, tentunya berbahaya.

Sebab, dalam situasi seperti itu sepatutnya mereka mendapat perlindungan,  baik secara mental dan emosional. Kalau dihakimi, mereka justru akan  tertekan hingga berujung depresi atau bahkan memicu keinginan mengakhiri hidup.

Dilansir Health US News, orang dewasa sering menyalahkan diri sendiri juga, dan banyak yang telah dilecehkan mendapati diri mereka disalahkan oleh orang lain atas luka yang mereka derita, dengan cara yang halus atau terang-terangan.

Meskipun biasanya dimulai dengan pelaku, para ahli mengatakan menyalahkan korban adalah fenomena budaya yang dapat memiliki dampak psikologis yang melemahkan pada seseorang yang sudah berjuang untuk pulih dari pelecehan.

2. Korban menjadi takut melaporkan kejadian yang menimpanya

Editorial Team

Tonton lebih seru di