6 Alasan Seseorang Selalu Tunjukkan Bahagia dan Sembunyikan Sedihnya

2. Tekanan sosial dari sekitar

ilustrasi seseorang tersenyum (pexels.com/streetwindy)

Terkadang, tekanan sosial bisa juga memaksa seseorang untuk menyembunyikan kesedihannya.

Seperti yang kita tahu, masyarakat sering menilai seseorang berdasarkan kebahagiaan mereka. Karena itulah, seseorang mungkin merasa terpaksa untuk selalu menampilkan wajah bahagia di depan orang lain. Mereka khawatir akan dianggap lemah atau gak mampu menghadapi tantangan hidup jika memperlihatkan kesedihan. Mereka juga gak suka dianggap berlebihan atau dicap mendramatisir keadaan jika nampak gak baik-baik aja karena suatu masalah tertentu.

3. Gak terbiasa mengungkapkan emosi

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Yan Krukau)

Beberapa orang cenderung menyembunyikan kesedihan mereka karena merasa gak nyaman atau gak terlatih dalam mengungkapkan emosi negatif. Mereka mungkin merasa bahwa kesedihan atau emosi negatifnya akan mengganggu orang lain dengan masalah mereka atau takut akan mendapat penilaian negatif. 

Alhasil, orang-orang ini memilih untuk menunjukkan kebahagiaan dan menyembunyikan kesedihan hanya agar gak menimbulkan ketidaknyamanan dalam hubungan sosial mereka.

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Lebih Suka Melampiaskan Kesedihan dengan Menulis

4. Sebagai cara untuk melindungi diri

ilustrasi orang berbicara (pexels.com/RF._.studio)

Seseorang juga bisa menunjukkan kebahagiaan dan menyembunyikan kesedihan untuk melindungi diri mereka sendiri. Mereka mungkin menganggap bahwa dunia luar gak bisa atau bahkan gak peduli dengan masalah pribadi mereka. Pada akhirnya, mereka jadi enggan terbuka atau sekadar menunjukkan kesedihan yang dirasakan.

Selain itu, mereka juga memilih untuk mempertahankan citra positif yang mungkin membuat mereka merasa lebih aman dan terlindungi. Terutama dari ucapan jahat atau komentar negatif yang bagi mereka hanya bisa melukai dirinya.

5. Tuntutan pekerjaan

ilustrasi orang berbicara di depan umum (pexels.com/Dani Hart)

Dalam beberapa situasi seperti di tempat kerja, seseorang mungkin merasa terpaksa untuk menunjukkan kebahagiaan tanpa memperlihatkan kesedihan. Hal ini terutama terjadi jika perusahaan atau lingkungan kerja menekankan kebahagiaan sebagai bagian dari identitas perusahaan. 

Orang-orang ini mungkin merasa perlu untuk menyembunyikan masalah pribadi mereka demi menjaga karir atau memenuhi ekspektasi perusahaan. Atau bisa juga, mereka ini bekerja di industri hiburan yang memang menuntut pekerjanya untuk menampilkan sisi bahagia saja.

6. Menghindari pertanyaan dan tatapan simpati

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika seseorang menunjukkan kebahagiaan secara berlebihan, mereka sering kali gak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul tentang kehidupan pribadi mereka. Ini bisa menjadi cara untuk menghindari rasa simpati yang berlebihan atau kurangnya privasi sehingga menunjukkan kebahagiaan dirasa lebih baik.

Mereka mungkin gak ingin orang lain ikut campur dalam kehidupan pribadi mereka atau terlibat dalam masalah mereka. Sehingga akhirnya mereka memilih untuk menyembunyikan kesedihan.

Ada berbagai alasan mengapa seseorang mungkin selalu menunjukkan kebahagiaan dan menyembunyikan kesedihannya. Faktor-faktor seperti enam hal di atas bisa mendorong seseorang untuk menyembunyikan kesedihan mereka.

Penting untuk diingat bahwa setiap oranh memiliki pengalaman dan cara yang berbeda dalam menghadapi emosi mereka, dan kita perlu menghormati privasi dan batasan mereka. Setuju?

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Perasaan agar Tetap Bahagia, Bisa Yuk!