5 Bahaya Lakukan Self-Diagnose soal Kesehatan Mental, Jangan Coba-coba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu pasti sudah tahu, kan kalau kesehatan mental merupakan bagian penting dari kesejahteraan seseorang. Gak terkecuali dirimu. Kesehatan mental adalah sesuatu yang perlu dijaga, sama halnya dengan kesehatan fisik.
Sayangnya, kebanyakan orang masih cenderung melakukan self-diagnose terhadap kondisi mentalnya sendiri tanpa bantuan seseorang yang ahli di bidang tersebut. Meskipun niatnya mungkin baik, melakukan self-diagnose terhadap masalah kesehatan mental bisa aja berdampak serius, lho. Seperti dalam lima poin berikut ini.
1. Diagnosis yang gak akurat
Ketika kamu mencoba mendiagnosa diri sendiri, ada risiko besar yang bisa aja terjadi. Tentunya ini karena kamu gak punya pengetahuan medis yang memadai untuk mengidentifikasi kondisi dirimu secara akurat.
Parahnya, ini bisa aja mengakibatkan kesalahan dalam diagnosa tersebut. Itu artinya, masalah yang sebenarnya mungkin gak terdeteksi atau bahkan diagnosis yang salah bisa aja diberikan. Kesalahan semacam ini bisa berakibat memburuknya kondisi kesehatan mental yang dialami.
2. Meningkatkan kecemasan
Saat kamu mulai melakukan pencarian online soal gejala yang dirasakan, kamu mungkin aja akan menemukan berbagai macam informasi yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Hal ini bisa meningkatkan kecemasan dan stres yang bisa memperburuk kondisimu.
Informasi yang gak diverifikasi atau gak lengkap bisa menimbulkan kekhawatiran berlebihan. Ini akan membuat kamu khawatir akan masalah yang sebenarnya gak ada.
Baca Juga: 5 Pola Pikir Negatif yang Perlu Dihindari Demi Kesehatan Mental
3. Menunda pengobatan yang diperlukan
Editor’s picks
Melakukan self-diagnose bisa aja membuat kamu merasa gak memerlukan bantuan profesional. Hal ini justru berakibat pada tertundanya dirimu dalam mendapatkan perawatan yang tepat dan berpotensi memperburuk kondisi.
Keterlambatan ini juga bisa menyebabkan proses penyembuhan yang lebih lama dan lebih sulit nantinya. Jadi, jangan coba-coba melakukan self-diagnose jika kamu merasa kondisi mentalmu sangat buruk, ya.
4. Meningkatkan rasa kesepian
Saat kamu merasa memiliki masalah kesehatan mental, besar kemungkinan kamu akan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial. Hati-hati, ini bisa aja memperburuk rasa kesepian yang sudah ada dan memperparah gejala depresi atau kecemasan yang mungkin kamu alami.
Selain itu, rasa malu atau stigma terkait dengan kondisi kesehatan mental juga bisa bikin kamu enggan mencari bantuan profesional. Padahal, kesehatan mental sama pentingnya seperti kesehatan fisik, lho.
5. Meningkatkan risiko perilaku destruktif
Tanpa pengawasan profesional, seseorang yang mengalami gejala kesehatan mental cenderung mencari cara-cara untuk mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dialami. Parahnya, ini bisa mengarah pada perilaku merusak diri sendiri, penyalahgunaan zat, atau pola perilaku lain yang merugikan kesehatan fisik dan mental.
Tanpa adanya bimbingan yang tepat, itu bisa meningkatkan risiko tindakan yang merugikan diri sendiri. Bahkan juga mungkin akan merugikan orang lain di sekitarmu.
Kesehatan mental adalah bagian penting dari kesejahteraan dirimu secara keseluruhan. Tentunya, mencari bantuan profesional adalah langkah yang penting untuk memastikan kamu mendapat penanganan yang tepat. Dengan memahami bahaya melakukan self-diagnose di atas, kamu pasti jadi lebih paham pentingnya mendapat bantuan dari tenaga medis, kan? Jangan bertindak sembarangan dan jaga kesehatan mentalmu, ya.
Baca Juga: 5 Perkataan yang Gak Perlu Kamu Hiraukan Demi Kesehatan Mental
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.