Terapkan, 5 Kebiasaan Baik untuk Mencegah Brain Fog
Ilustrasi Brain Fog (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah gak kalian lupa apa yang ingin diucapkan ketika tengah mengobrol dengan teman? Atau tiba-tiba merasa blank ketika sedang melakukan suatu aktivitas? Jika kondisi tersebut tidak segera diatasi dapat mengakibatkan sulitnya berpikir. Tentunya bisa berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang. Untuk itu, kita perlu mencegah brain fog dengan menerapkan lima kebiasaan baik berikut ini:
1. Atur jam tidur
Ilustrasi memasang alarm (pexels.com/Miriam Alonso)Tidak sedikit yang mau menerapkan aturan jam tidur yang ideal untuk dirinya sendiri. Kebanyakan masih sering begadang, tanpa memandang kesehatan. Padahal pengaturan jam tidur yang ideal sangat penting bagi tubuh. Dengan mengatur jam tidur, tubuh jadi lebih sehat dan lebih siap untuk beraktivitas di pagi hari.
Menurut peneliti dari Universitas Texas, bangun pagi juga dipercaya dapat mencerdaskan otak. Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang telah dilakukan, dimana mahasiswa yang terbiasa bangun pagi nilai IPK-nya lebih tinggi dari mahasiswa yang bangun siang.
Oleh karena itu, jam tidur sangat penting untuk mencegah fungsi kognitif otak terganggu.
2. Batasi penggunaan gadget
Ilustrasi memegang ponsel (pexels.com/Ketut Subiyanto)Kebiasaan bermain gadget hingga larut malam rupanya tidak baik bagi kesehatan. Dampak radiasi dari layar bisa mengganggu fungsi kerja otak. Seseorang jadi mudah lupa dan tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.
Meskipun penggunaan gadget saat ini sudah jadi hal yang umum. Akan tetapi, kita perlu membatasi pemakaiannya. Cukup gunakan saat diperlukan saja untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan dari gadget bagi otak kita.
Baca Juga: Brain Fog akibat Long COVID, Apakah Bisa Disembuhkan?
3. Memilih makanan sehat untuk dikonsumsi
Editor’s picks
Ilustrasi makan buah (pexels.com/cottonbro studio)Sebagian orang terkadang mengabaikan makanan yang dikonsumsinya selama ini. Bahkan tak jarang memilih makanan yang serba instan, tanpa melihat nilai gizinya. Padahal, makanan yang dikonsumsi memiliki peranan penting bagi tubuh kita.
Memilih makanan sehat mulai sekarang bisa meningkatkan kerja organ tubuh, termasuk otak. Sebaiknya pilih juga makanan yang baik untuk otak agar terhindar dari brain fog.
4. Rutin berolahraga
Ilustrasi olahraga yoga (pexels.com/Max Nikhil Thimmayya)Untuk meningkatkan metabolisme tubuh, termasuk kerja otak. Tak ada salahnya untuk membuat jadwal rutin berolahraga. Banyak penelitian yang mengatakan jika rutin berolahraga bisa meningkatkan fungsi kognitif pada otak.
Hal inilah yang bisa membantu kita untuk mencegah brain fog dari awal. Selain itu, pilih olahraga yang bisa meningkatkan konsentrasi seperti yoga, senam aerobik dan lainnya.
5. Melatih otak dengan permainan puzzle
Ilustrasi bermain puzzle (pexels.com/Yan Krukov)Kita perlu melatih fungsi kerja otak dengan sebuah permainan puzzle. Dalam permainan tersebut, kita harus menyatukan satu per satu kepingan puzzle menjadi sebuah gambar yang utuh. Pastinya dibutuhkan konsentrasi dan fokus yang tinggi.
Kegiatan seperti inilah yang bagus untuk kerja otak. Secara terus-menerus, otak yang sering dilatih akan lebih optimal dalam bekerja. Selain bermain puzzle, permainan yang membutuhkan konsentrasi lainnya juga bisa melatih fungsi otak.
Seperti yang kita tahu, otak adalah bagian terpenting dalam tubuh. Otak menjadi pusat utama dalam mengendalikan seluruh aktivitas yang dilakukan. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan otak. Biasakan untuk menerapkan kebiasaan baik dan mulailah hidup sehat. Dengan demikian, kita bisa mencegah gejala brain fog sejak dini.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Mencegah Brain Fog Sejak Dini, Seperti Apa?
Puspita Diah
Trust your hunches. They're usually based on facts filed away just bellow the conscious level - DR. Joyce Brothers
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
