Angkie Yudistia: Dunia Mendengarnya Meski Dia Tak Mampu Mendengar

#ParaPerempuanHebat Kekurangannya tak lantas membuatnya tak berdaya.

Keterbatasan sering dijadikan alasan orang-orang untuk menyerah dan melemah. Apalagi keterbatasan yang dimiliki sejak lahir yang menjadikan mereka harus tumbuh dewasa sebegai orang-orang berkebutuhan khusus. Dunia terasa seperti tidak pernah berpihak pada mereka.

Rasanya ingin marah dan kecewa pada Tuhan, kenapa mesti diberikan kondisi yang sedemikian rupa. Tapi apakah itu menyelesaikan masalah? Tentu saja tidak. Maka berjuang dan terus mengukir prestasi adalah pilihan yang tepat bagi Angkie Yudistia, seorang perempuan penyandang tuna rungu yang menorehkan banyak prestasi.

Sarjana Ilmu Periklanan dengan IPK 3,5

Angkie Yudistia: Dunia Mendengarnya Meski Dia Tak Mampu Mendengarwww.instagram.com/angkie.yudistia/

Angkie remaja sempat diperingatkan oleh dokter yang menanganinya untuk tidak usah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena akan semakin sulit untuk mengikuti pelajaran. Tapi Angkie tidak begitu saja menuruti apa kata dokter. Dengan dukungan penuh keluarga, Angkie makin mantap mendaftarkan diri ke London School of Public Relations. Perjuangan Angkie berkuliah membuahkan gelar sarjana dari jurusan ilmu periklanan dengan IPK 3,5.

Dikutip dari penuturannya pada metrotvnews.com, Angkie divonis mengalami gangguan pendengaran sejak umur 10 tahun. Kemampuan mendengarnya terus menurun hingga nyaris tuna rungu total setelah demam hebat dan malaria yang menimpanya. Kini Angkie menjalani perawatan rutin untuk sedikit membantu memulihkan pendengarannya meski tidak bisa kembali seperti pendengaran orang normal lainnya. Di salah satu foto yang diunggah di akun instagram pribadinya @angkie.yudistia, Angkie terlihat memakai alat serupa earphone yang ternyata adalah alat bantu terapinya.

Menjadi CEO Thisable Enterprise

dm-player
Angkie Yudistia: Dunia Mendengarnya Meski Dia Tak Mampu Mendengarwww.instagram.com/angkie.yudistia/

Pada tahun 2009, Angkie bergabung dengan Yayasan Tunarungu Sehijra yang mengantarkannya menjadi delegasi Indonesia pada acara Asia-Pacific Development Center of Disability yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Setelah itu Angkie mendirikan perusahaan Thisable Enterprise yang didukung oleh kerabat dan rekan-rekannya sesama penyandang disabilitas.

Perusahaan yang didirikan sekaligus dipimpin oleh Angkie sendiri ini mengedepankan misi sosial untuk mewadahi para penyandang disabilitas agar memiliki ladang penghasilan. Salah satu produk dari Thisable Enterprise ini adalah produk kecantikan yang diberi nama Thisable Beauty Care. 

Untuk memberikan semangat bagi penyandang disabilitas lainnya, Angkie menerbitkan buku berjudul “Menembus Batas” di tahun 2011 yang berisi perjalanannya menyemangati diri sendiri untuk terus berprestasi meski memiliki keterbatasan. Buku itu juga Angkie tujukan untuk orang-orang lain yang tidak menyandang disabilitas agar terus semangat dalam menjalani hidup karena dirinya yang memiliki keterbatasan saja mampu terus berjuang.

Menyabet Banyak Penghargaan

Angkie Yudistia: Dunia Mendengarnya Meski Dia Tak Mampu Mendengarwww.instagram.com/angkie.yudistia/

Berkat semangat dan prestasinya, perempuan kelahiran Medan, 5 Juni 1987 ini menyabet beberapa anugerah penghargaan dan sempat menjadi finalis Abang-None Jakarta tahun 2008. Di tahun yang sama dengan terpilihnya Angkie menjadi salah satu finalis Abang-None, dia juga menyabet penghargaan The Most Fearless Female versi majalah Cosmopolitan dan Miss Congenialiy dari Natur-e. Angkie juga sempat didaulat sebagai mentor untuk kelas pengembangan diri Young on Top #YOTAcademy bertajuk "Upgrade Yourself" pada Februari 2015.

Angkie kini sudah menikah dan menjadi ibu dari seorang putri kecil menggemaskan bernama Kayla Almahyra.

Dian Arthasalina Photo Verified Writer Dian Arthasalina

bukan orang penting, kecuali anda mementingkan saya. kadang-kadang ngoceh di instagram @arthasalina

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya