9 Hal Berkesan yang Ditemukan Lewat Filosofi Nagomi dalam Kehidupan

2. Nagomi dalam diri

ilustrasi kehidupan tenang di Jepang (unsplash.com/Masaaki Komori)

Persaiangan di era modern ini tidak bisa dimungkiri lagi. Terlihat, saat ini setiap orang berlomba-lomba untuk mencapai titik teratas dalam meraih kesuksesan. Belum lagi ditambah dengan sosial media yang memiliki penagaruh besar dalam diri pribadi yang membuat kita membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. Pastinya hal ini akan memicu kekhwatiran, depresi, dan ketidakbahagian dalam diri pribadi kita.

Di sinilah peran nagomi dalam diri hadir. Demi terciptanya kepuasan dalam kehidupan, perlu mengetaui nagomi itu sendiri. Nagomi dalam diri ini merujuk pada penerimaan diri pribadi kita terlebih dahulu. Kita memang memiliki jalan kehidupan masing-masing dan terlahir pada setiap individu yang berbeda-beda. Tetapi perlu diketahui bahwa kehidupan tidaklah ada yang sempurna dan pasti memilki lika-liku tersendiri.

Untuk itu, nagomi ini menciptakan harga diri seseorang, dengan kepercayaan diri menuntun kita untuk tidak membandingkan kehidupan diri kita pribadi terhadap orang lain. Nagomi dari harga diri ini juga dapat memudahkan memahami diri sejati, baik secara kelebihan maupun kekurangan terhadap diri pribadi. Jika seperti ini, akan memudahkan kamu untuk menemukan kebahagian dan ketenangan dalam diri kamu.

3. Nagomi dalam hubungan

ilustrasi pasangan di Jepang (unsplash.com/Roméo A.)

Dalam hubungan nagomi pun juga dapat kita temukan. Bahwasanya, suatu hubungan adalah hal penting oleh setiap individu. Namun tetap saja, tekadang hubungan antar sesama mudah terpecah akibat adanya sebuah perselisihan. Hubungan yang dibina pun kandas, karena ego yang tinggi dari masing-masing individu.

Orang Jepang sendiri mempertahankan hubungan baik antar sesama dapat dilakukan lewat nagomi. Ini terlihat pada karakter orang Jepang itu sendiri. Misal, orang Jepang tidak suka menonjolkan diri yang dapat dilihat pada kebebasan dalam berpendapat dan perbuatan. Ini justru berbanding terbaling dengan budaya barat, yang jika dilihat dapat menyerukan pendapatannya dan perbuatan yang terbilang ekstrim.

Jika menerpakan filosofi nagomi dalam kehidupan kita. Pastinya, kehidupan akan menjadi tenang dan damai. Karena, kita akan berusaha untuk menghindari konflik yang dapat merusak hubungan dengan orang lain. Meskipun, ada perbedaan opini yang didapatkan kita dapat menyelesaikannya dengan kepala dingin dan bijak tanpa mementingkan emosi.

4. Nagomi dalam kesehatan

ilustrasi berolahraga (unsplash.com/kate trifo)

Seseorang yang mengerti makna dalam nagomi akan lebih mudah dalam menjaga kesehatan tubuh. Kesehatan jiwa maupun raga akan didapatkan dalam nagomi itu sendiri. Orang Jepang memang terkenal memiliki fisik yang kuat. Terbukti, para lansia di Jepang masih memiliki fisik yang kuat dan memiliki umur yang panjang.

Ini karena, nagomi dapat mendisiplinkan diri untuk dapat menjaga kesehatan tubuh dan mental seseorang. Bahkan, nagomi dapat diibaratkan sebagai jantung kesehatannya orang Jepang. Terlihat, orang Jepang lebih sering untuk berjalan kaki ketimbang menggunakan kendaraan pribadi.

Tidak hanya itu, masih banyak orang yang mengonsumsi vitamin D untuk menjaga metabolisme tubuh. Tetapi, berbeda dengan orang Jepang yang memilih beraktivitas langsung di luar ruangan demi tepernuhinya vitamin D dalam tubuh. Makanan yang dikonsumi pun sangat fresh, langsung diambil perkebunan organik maupun dari alam.

Baca Juga: 5 Filosofi Hidup dari Berbagai Budaya di Dunia yang Menginspirasi

5. Nagomi dalam kreativitas

ilustrasi manga (unsplash.com/ Miika Laaksonen)

Kreativitas orang Jepang memang sudah tidak bisa dimungkiri lagi. Pasti sudah tidak asing lagi dengan anime dan komik manga. Benar, anime dan manga sendiri merupakan bentuk kreativitas yang tersalurkan oleh orang Jepang. Banyak seperti yang kita ketahui, hasil karya anime dan manga telah mendunia dan banyak disukai oleh kalangan anak muda.

Anime seperti Demon Slayer, JuJutsu Kaisen, Attack onTitan, dan masih banyak lagi yang merupakan hasil karya seniman animasi Jepang. Bahkan, ada seorang mahasiswa kedokteran asal Jepang yang menghasilkan karya manga yang terkenal. Nama mahasiswa itu adalah Osamu Tezuka, lewat kreativitasnya ia menghasilkan manga terkenal seperti Astro Boy, Princess Knight, Kimba the White Lion, dan Message to Adolf. Manga ini berhasil populer di Jepang dan dirinya dijuluki sebagai Bapak Manga atau Dewa Manga.

6. Nagomi dalam kehidupan

ilustrasi wanita memakai kimono Jepang (pexels.com/Evgeny Tchebotarev)

Menurut orang Jepang, bunga sakura menjadi lambang kehidupan. Bunga berwarna merah muda dan muncul saat musim semi ini dapat digambarkan sebagai kehidupan kita di dunia. Ini karena, bunga sakura mekar sangat singkat dan memang hanya dapat ditemukan saat musim semi saja. Oleh karena itu, dapat diibaratkan kehidupan manusia hanya bersifat sementara dan tidak ada yang kekal abadi.

Meskipun banyak teknologi yang telah dikembangkan agar manusia dapat hidup jauh lebih lama. Namun nyatanya, manusia tidak dapat yang mengetahui sampai kapan ia akan hidup di dunia sama seperti dengan bunga sakura.

Bahkan orang Jepang membuat acara khusus demi memperingati bunga berwarna merah muda ini. Acara tersebut bernama hanami, ini dilakukan untuk dapat menghargai setiap proses yang telah dilakukan selama kita hidup. Menurut karya kan’ami dan zeami, acara hanami ini merupakan perayaan kefanaan atau bunga pada masanya.

7. Nagomi dalam masyarakat

ilustrasi masyarakat Jepang (unsplash.com/Andre Benz)

Setelah megetahui nagomi dapat ditemukan pada makanan hingga kehidupan. Maka, nagomi ini akan berkaitan pula dengan aspek dalam masyarakat. Seperti yang dilihat pada penjelasan nagomi dalam kreativitas, masyarakat Jepang telah menyertakan elemen-elemen dari ragam budaya kepada setiap masyarakat.

Bisa terlihat dalam era saat ini, yang mana budaya barat telah masuk ke Jepang. Tetapi, nagomi menjadi penyeimbang antara budaya Jepang dan Barat tanpa menghilangkan keaslian budaya Jepang itu sendiri. Bangsa Jepang sendiri, menggunakan pengaruh budaya Barat ini dengan istilah batakusai. Yang memiliki arti aroma mentega, perumpamaan ini merujuk pada kuatnya pengaruh barat layaknya aroma mentaga yang khas.

Sehingga, nagomi dalam masyarakat ini menjadi penyeimbang pada budaya Barat dengan budaya Jepang. Yang mana, dapat dikhawatirkann dapat merusak dan menghilangkan budaya asli bangsa Jepang. Serta, dapat merombak kebudayaan negeri sakura itu sendiri menjadi ke barat-baratan.

8. Nagomi dalam pembelajaran seumur hidup

ilustrasi kehidupan kota Jepang (unsplash.com/Agathe)

Jika dilihat Jepang saat ini sangat unggul dalam kemajuan teknologi dan informasi. Tetapi, Jepang memiliki sumber daya alam yang sangat kurang. Sebuah buku yang bertajuk The Way of Nagomi karya Ken Mogi, menjelaskan bahwa Jepang hanya memiliki jatah sumber daya alam seperti minyak bumi, gas, dan logam mulia dengan skala kecil.

Sebab, sumber daya alam yang tidak banyak. Menciptakan pemikiran bagi bangsa Jepang hanya mengandalkan otak mereka untuk mencari penghidupan. Tentu inilah yang menjadi pembalajaran seumur hidup bagi bangsa Jepang untuk dapat menjalani hidup meskipun tidak memiliki cadangan sumber daya alam yang cukup.

Pembelajaran seumur hidup dalam nagomi ini, akan mengajarkan kita untuk tidak menyerah dalam segela masalah. Pasti, akan ada cara alternatif lain untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

9. Nagomi dalam alam

ilustrasi keindahan Gunung Fuji di Jepang (pexels.com/Arkkrapol Anantachote)

Jepang sepertinya dapat dijuluki sebagai negara dengan tingkat kepedulian terhadap alam yang cukup tinggi. Ini terlihat pada salah satu tradisi Jepang yang bernama kintsugi. Tradisi ini merupakan teknik kuno yang dilakukan untuk memperbaiki barang-barang rusak dengan urushi (sebuah zat yang terbuat dari getah pohon lacquer China), emas, dan material lain untuk menyatukan retakan barang tersebut.

Kebanyakan orang pasti akan membuang barang yang telah retak seperti piring dan gelas. Tetapi, nyatanya keindahan dapat ditemukan dari piring dan gelas yang telah rusak itu. Jika di negeri Barat ini dinamakan recycling atau mendaur ulang barang yang telah rusak, namun masih dapat digunakan kembali.

Jadi di sinilah nagomi yang dapat berperan dalam menjaga alam agar terlihat asri dan hijau. Dengan inspirasi kehidupan nagomi juga, kita dapat lebih bijak dalam pengolahan sampah yang akan terus menumpuk pada setiap harinya.

Baca Juga: Mengenal Nagomi, Induk dari Segala Filosofi Jepang