Asal-usul Tari Rangkuk Alu yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia kaya akan kebudayaan dan tradisi dari berbagai daerah. Salah satunya adalah tarian tradisional yang berasal dari masyarakat Manggarai, Nusa Tenggara Timur, yakni tari Rangkuk Alu.
Hari tari sedunia diperingati oleh Google dengan menjadikan ilustrasi Tari Rangkuk Alu sebagai Google Doodle hari ini. Perubahan logo di halam utama Google ini memungkinkan lebih banyak orang mengenal tari tradisional yang berasal dari Indonesia.
Yuk, kenali sejarah, makna, dan asal-usul Tari Rangkuk Alu dalam artikel IDN Times! Jangan di-skip supaya kamu lebih memahami tarian etnik asal Indonesia dan bangga akan kebudayaan tersebut!
1. Sejarah tari Rangkuk Alu
Tari Rangkuk Alu pada mulanya adalah permainan tradisional dari masyarakat Manggarai di Kepulauan Flores, NTT. Permainan tradisional dari bambu yang dimainkan secara berkelompok inilah yang menginspirasi gerakan tari Rangkuk Alu.
Permainan ini memanfaatkan bambu yang disusun menyerupai bentuk kotak dan saling bertumpuk. Tongkat bambu dimainkan dengan cara diayunkan, seolah hendak menjepit beberapa pemain yang berlenggak-lenggok di atasnya. Satu atau dua orang dari pemain akan melompat-lompat menghindari jepitan bambu, sementara beberapa orang mengayunkan bambu dengan memegang setiap ujungnya.
Gerakan permainan bambu ini kemudian diiringi oleh irama musik dan lagu daerah sehingga menjadi seni tradisional yang khas. Pada zaman dahulu, tari Rangkuk Alu ditampilkan saat bulan purnama sekaligus menjadi ajang berkumpul bagi para remaja.
Baca Juga: Sejarah Kapal Pinisi yang Legendaris, Jadi Doodle Goodle Hari Ini
2. Rangkuk Alu dimainkan saat musim panen sebagai bentuk rasa syukur
Editor’s picks
Tarian Rangkuk Alu dimainkan saat musim panen sebagai bentuk perayaan masyarakat NTT atas hasil bumi yang mereka dapatkan. Tradisi turun temurun ini dilakukan setiap panen perkebunan maupun panen pertanian.
Potensi alam yang melimpah membuat masyarakat NTT banyak beraktivitas di sektor perkebunanan dan pertanian. Hasil kebun dari masyarakat NTT misalnya kopi, cengkeh, kelapa hingga tembakau sementara untuk hasil pertanian yang banyak didapatkan adalah sorgum, kacang hingga umbi-umbian.
Saat panen tiba, masyarakat tradisional akan memainkan tarian Rangku Alu sebagai ucapan rasa syukur. Biasanya momen ini bertepatan dengan bulan purnama sehingga dilakukan di tanah lapang.
3. Tarian Rangkuk Alu masih lestari, jadi kebanggaan masyarakat Manggarai
Penari Rangku Alu biasanya menggunakan busana khas Manggarai yakni baju Bero yang dilengkapi ikat kepala dan kain songket. Sementara alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian menggunakan instrumen tradisional seperti gendang dan gong.
Tarian yang menjadi kebanggaan masyarakat daerah Manggarai ini terus lestari sebab masih sering ditampilkan pada saat perayaan budaya maupun selebrasi momen penting. Seni tari tradisional yang mengutamakan kelincahan gerakan tubuh ini semoga dapat terus dikenal oleh lebih banyak orang.
Semoga artikel ini bisa memberi wawasan baru untukmu, ya!
Baca Juga: Asal-usul Google Doodle, Ternyata Berawal dari Keisengan