Cerita Inspiratif Indah Shafira, Dirikan Preschool Seruni Montessori

Indah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan

Pendidikan anak usia dini kerap dikesampingkan oleh sebagian orang. Bahkan masih banyak orangtua mengabaikan pendidikan bagi anak di fase golden age, tepatnya sebelum memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar. 

Memfasilitasi pendidikan dan stimulasi tumbuh kembang sebelum masuk jenjang pendidikan formal menjadi upaya untuk memaksimalkan pertumbuhan anak, baik secara akademis maupun emosional. Sebab, kesehatan fisik dan mental erat kaitannya dengan pola asuh dan stimulasi perkembangan yang diterima anak.

Menyadari pentingnya stimulasi perkembangan anak sejak usia dini, Indah Shafira Zata, menginisiasi untuk dirikan lembaga pendidikan dengan pendekatan Montessori, yang diberi nama "Seruni Montessori". Indah bagikan kisahnya membangun preschool  dalam wawancara khusus bersama IDN Times bertajuk 'AkuPerempuan' pada Kamis lalu (25/4/24). Yuk, ikuti cerita inspiratif Indah dalam artikel ini! 

1. Pentingnya sekolah anak usia dini menjadi dorongan bagi Indah untuk membangun Seruni Montessori School

Cerita Inspiratif Indah Shafira, Dirikan Preschool Seruni MontessoriIndah Shafira Zata Dini, founder Seruni Montessori School. (instagram.com/indahshafira)

Pendidikan anak usia dini sangat mempengaruhi masa depan anak dalam jangka waktu yang panjang. Terdapat sejumlah riset yang membuktikan bahwa anak-anak yang diberi stimulasi sejak dini menunjukkan hasil yang lebih positif secara akademis maupun kepribadian ketika remaja. 

Salah satu jurnal internasional berjudul "The  Persistence of Preschool Effects from Early Childhood through Adolescence" oleh Arya Ansari, menemukan bahwa anak-anak yang mendapatkan pendidikan pre school pada usia 4 tahun menunjukkan keterampilan akademis yang lebih kuat di Taman Kanak-kanak dibandingkan yang tidak. Arya dalam jurnal yang diterbitkan oleh National Library of Medicine menyimpulkan, program pra sekolah dapat memberi manfaat akademis jangka panjang hingga satu dekade ke depan. 

Riset tersebut agaknya memberikan pemahaman secara lebih luas bahwa basis pendidikan di usia emas sangat diperlukan untuk dampak ketika dewasa. Kepedulian Indah terhadap dunia pendidikan, khususnya anak usia dini tumbuh saat Ia menempuh study sarjana di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang. 

Indah berkesempatan untuk menjadi part time teacher di PAUD, "Akhirnya aku memutuskan untuk memperdalam dunia pendidikan dengan ngambil S2 di Harvard jurusannya kebijakan pendidikan. Tapi memang fokusnya di bagian anak usia dini. Jadi penelitianku pada saat aku S2 di Harvard terkait dengan dunia anak usia dini."

Perjalanan itulah yang menyadarkan Indah akan pentingnya pendidikan bagi anak di bawah 6 tahun. Selepas menempuh pendidikan di Harvard Graduate School of Education, Indah menekuni karier di bidang selaras, kini menjadi konsultan pendidikan di salah satu organisasi internasional.

2. Prihatin dengan pendidikan di Indonesia, dorong Indah rintis pendidikan anak usia dini

Cerita Inspiratif Indah Shafira, Dirikan Preschool Seruni MontessoriIndah Shafira Zata Dini, founder Seruni Montessori School. (instagram.com/indahshafira)

Sudah bukan rahasia lagi apabila bicara mengenai rangking Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia yang berada di peringkat bawah. Indonesia ajeg di posisi 70an dari 80an negara yang mengikuti pemeringkatan internasional oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

Sebagai pihak yang bergerak di bidang pendidikan, Indah menyayangkan posisi Indonesia yang tak kunjung membaik. Maka Ia berinisiasi untuk mendalami tren intervensi pendidikan anak usia dini dan hubungannya terhadap kebijakan oleh pemerintah.

"Pendidikan anak usia dini ini masih sangat dianaktirikan, belum jadi prioritas pemerintah. Kalau kita tahu wajib belajar 12 tahun itu tidak termasuk TK dan PAUD padahal dampaknya begitu besar," ujar Indah. 

Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian "The Rate of Return to the High/Scope Perry Preschool Program" yang menemukan hasil positif antara pendidikan anak usia dini dengan keberhasilan di masa mendatang. Riset tersebut memaparkan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan program intervensi saat PAUD atau TK, 30 tahun mendatang akan memiliki pekerjaan dengan jabatan  yang lebih bagus dan penghasilan lebih tinggi, dibandingkan mereka yang tidak. 

"Nah ini kan sudah jadi bukti nyata, bahwa memang pendidikan anak usia dini begitu penting, begitu krusial, karena pendidikan anak usia dini menjadi fondasi pendidikan. Namun memang dampaknya tidak bisa kita lihat di depan mata, dampaknya terlalu jauh, terlalu jangka panjang. Makanya memang wajar, kalau pemerintah kita belum menjadikan ini prioritas, tambah Indah."

Hasil riset di atas mendorong Indah untuk ikut serta berkontribusi terhadap pendidikan usia dini yang ternyata esensial bagi bangsa. Dampak jangka panjang yang turut mempengaruhi banyak sektor menggerakan Indah untuk mendirikan kelas stimulasi anak. Harapannya langkah ini juga bisa bantu perbaiki skor PISA Indonesia yang berada di posisi bontot. 

3. Filosofi montessori mengedepankan kebebasan dan kreativitas, Indah ingin anak bisa mendapatkan pendidikan sesuai tahap pertumbuhan

Cerita Inspiratif Indah Shafira, Dirikan Preschool Seruni MontessoriIndah Shafira Zata Dini, founder Seruni Montessori School. (instagram.com/indahshafira)

Kecintaan Indah terhadap dunia pendidikan mengantarnya untuk membangun Seruni Montessori, lembaga pendidikan anak usia dini yang menerapkan pendekatan filosofi Montessori. Kelas stimulasi montessori terbagi dalam beberapa program untuk usia 0-7 tahun.

Seruni Montessori memiliki beberapa program yang dikelompokkan berdasarkan usia yakni baby class usia 9-18 bulan, toddler usia 1,5-2,5 tahun, preschool usia 2,5-4 tahun, dan after school program usia 4-6 tahun. Stimulasi yang diberikan berlandaskan atas filosofi montessori dengan kegiatan, fasilitas dan pengajaran yang relevan terhadap pendekatan tersebut. 

Filosofi Montessori sendiri diangkat dari dokter anak asal Italia, Maria Montessori yang mendorong anak untuk belajar mandiri dan mengeksplorasi dunia di sekitarnya. Melalui gagasan yang dicetuskan oleh Maria Montessori, anak memiliki kebebasan dan kreativitas dalam batasan atau freedom within limits. 

"Jadi di Montessori ini benar-benar anak itu kita coba untuk berkembang sesuai fitrahnya, sesuai sama kebutuhan dan minat anak. Jadi kalau di kelas Montessori itu rak cenderung terbuka, rapi, bahannya alami. Kenapa? Karena ya memang value-nya seperti itu. Jadi sebisa mungkin semuanya tuh alami, semuanya terlihat enak dilihat," ungkap Indah yang telah menyelesaikan diploma montessori sebagai bekal pengetahuannya.

Montessori meyakini bahwa proses tumbuh kembang anak dapat terjadi di mana pun, sebab si kecil dipercaya mampu menyerap apa pun dari lingkungan. Untuk itu, perlu disiapkan lingkungan yang aman dan kondusif untuk menunjang pertumbuhan. 

"Jadi memang yang bener-bener fondasi kita di program ini, anak harus fokus, anak harus bisa konsentrasi, anak harus bisa mandiri, perilakunya baik, baru deh dia siap untuk ketemu sama alfabet ataupun angka," terang Indah. 

Setiap anak yang hendak mengikuti program di Seruni Montessori akan melakukan screening untuk mengetahui kebutuhan anak dan tahap perkembangannya. Hal ini berguna untuk dapat mengevaluasi sejauh mana kurikulum montessori yang akan diaplikasikan. 

"Montessori ini banyak melatih motorik halus, fokus, dan konsentrasi," terang Indah seraya menggaris bawahi pentingnya memahami kebutuhan anak dengan cara melakukan screening agar mendapatkan stimulasi dan fasilitas yang tepat untuknya.

Baca Juga: Hemat Tapi Tetap Edukatif, Bikin 7 Mainan Montessori Ini Yuk!

4. Harapannya sekolah montessori dapat dinikmati oleh lebih banyak anak Indonesia

Cerita Inspiratif Indah Shafira, Dirikan Preschool Seruni MontessoriIndah Shafira Zata Dini, founder Seruni Montessori School. (instagram.com/indahshafira)

Orangtua menjadi pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap pendidikan anak. Pola pengasuhan dan stimulasi perkembangan akan membantu memenuhi kebutuhan sosial hingga emosional. Dalam interview siang itu, Indah turut menggarisbawahi pentingnya keterlibatan orangtua terhadap pendidikan anak, terlebih pada golden stage-nya. 

"Iya, jadi tentu orang tua ini sangat-sangat berperan karena pendidikan pertama anak itu kan dari lingkungan keluarganya. Dari mereka lahir, mereka tumbuh, itu pendidikan paling pertama dari ibunya, dari keluarganya. Jadi memang peran orangtua ini sangat-sangat penting," ujar Indah. 

Perkembangan media sosial dan teknologi memungkinkan orangtua mendapatkan informasi terkait pentingnya stimulasi anak sejak dini. Sayangnya, cara setiap keluarga dalam merespons kebutuhan anak masih belum setara, bahkan terbilang ada kesenjangan terkait hal itu. 

"Gapnya masih terlalu besar kali ya antara orangtua yang masih cenderung merasa ke dokter anak ataupun ke psikolog anak ini sesuatu yang tabu dan sesuatu yang tidak perlu dilakukan secara rutin, dengan orang tua yang memang begitu pedulinya terhadap perkembangan anak. Sehingga kadang jadi overdiagnosis. Jadi gapnya mungkin masih terlalu besar nih, antara orangtua-orangtua yang sadar banget sama yang gak sadar," kata Indah saat ditanya pandangannya terkait tingkat kepedulian orangtua dan anak.

Kesenjangan akan kebutuhan dan keterlibatan orangtua terhadap pendidikan anak merupakan komponen yang krusial. Oleh karenanya, Indah berharap agar sekolah montessori dapat dinikmati lebih banyak masyarakat. Sejalan dengan hal itu, Indah ingin sekolah montessori semakin mudah diakses. 

"Iya, aku sih berharap kalau di Jakarta tuh udah sangat banyak ya, (sekolah montessori) tapi di daerah-daerah ini belum terlalu banyak, sekolah-sekolah montessori yang autentik. Akses ke sekolah-sekolah serupa juga belum terlalu banyak. Jadi harapannya bisa diperluas ke daerah-daerah lain."

5. Pesan untuk orangtua Indonesia: bijak dalam memilih informasi!

Cerita Inspiratif Indah Shafira, Dirikan Preschool Seruni MontessoriIndah Shafira Zata Dini, founder Seruni Montessori School. (instagram.com/indahshafira)

Tsunami informasi memungkinkan individu mendapatkan banyak insight dari beragam sumber. Hal ini bisa menjadi kendala bagi orangtua apabila kesulitan memfilter informasi yang didapatkan. Terkait hal ini, Indah menyarankan agar orangtua tetap fokus memahami kebutuhan anak sehingga bisa lebih bijak untuk mengambil keputusan.

"Orangtua harus lebih bijak dalam memilih informasi, jadi jangan telan bulat-bulat satu info, recheck juga karena walaupun pemberi informasinya kompeten di bidangnya, psikolog anak atau lainnya bisa jadi setiap orang punya pendapatnya masing-masing. Jadi kalau menurutku sih orang tua bisa lebih bijak untuk satu informasi, cari referensi, jangan hanya satu, tapi dari beberapa akun, dari beberapa jurnal, dari beberapa studi," tutupnya. 

Baca Juga: 5 Prinsip Parenting Montessori, Membebaskan Anak Mengeksplorasi 

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya