Ditinggal Orang Terkasih Selamanya, Lakukan 6 Hal Ini Supaya Bahagia

Cara terbaik menerima suatu kesedihan dalam hidup adalah dengan mengikhlaskan yang sudah terjadi. Mempercayai bahwasannya semua memang sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup kita. Pertemuan dan perpisahan sudah diatur dalam genggaman sang Kuasa. Ada yang datang, ada juga yang pergi.

Jika kamu memang butuh sendiri untuk menenangkan diri, it’s okay karena sifat orang-orang itu berbeda-beda dalam menyikapi masalah, yang terpenting kamu harus tabah dalam menjalani semuanya dan ikhlaskanlah semua yang telah terjadi. Cause everything’s gonna be ok and you must accept it.

Kadang Tuhan menegur kita dengan memberikan cobaan karena kita kurang dekat mungkin selama ini? Bisa jadi juga, kita sering melalaikan kewajiban yang sudah semestinya dikerjakan. Kematian mengajarkan bahwa hidup ini hanyalah “titipan” saja.

Dengan sering melakukan ibadah pasti hidupmu akan terasa berarti serta akan menambah amalan-amalan baik kamu. Ingatlah! Di saat kamu meninggal nanti tak ada satu pun yang kamu bawa kecuali dua hal ini, amal dan pertanggungjawaban.

Mungkin dulu kita jarang menghargai orang yang telah pergi selamanya, terlalu menyia-nyiakan keberadaannya. Sekarang, waktunya untuk berbenah diri menghargai pemberian ataupun usaha sekecil apa pun itu yang diberikan oleh orang lain.

Menyayangi orang-orang yang senantiasa hadir di sekelilingmu dan selalu ada untukmu. Setidaknya dengan mengucapkan kata “terima kasih” disertai dengan indahnya sebuah senyuman.

Percayalah, dengan berbagi kepada orang lain kita pasti langsung akan merasa bahagia dan penuh syukur. Saling berbagi berarti mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan, dan akan mendatangkan kebaikan pula untuk diri sendiri.

Oh iya, saling berbagi juga akan menambah jumlah saudara-saudara kita yang merupakan sebuah rezeki dari Tuhan. Berbagi terhadap sesama tentu akan membuat hidup ini lebih bermakna bukan?

Misalnya seperti kamu hobi menyanyi, bernyanyilah sekencang mungkin kalau perlu hingga mata sembab atau sampai hilang suara kamu atau kamu hobinya makan, makanlah sesukanya dan hindari hal-hal yang justru malah membahayakan diri sendiri.

Dengan melakukan aktivitas yang kita sukai maka akan muncul kebahagiaan yang hadir dalam diri kita sendiri. Menjadi orang yang sangat berproduktif tentu akan melupakan betapa sedihnya cobaan yang menimpa kamu sekarang.

Jika kamu merasa belum siap untuk keluar rumah, gak apa-apa kok asalkan kamu tetap menyakini bahwasannya semua makhluk di muka bumi ini pasti akan kembali lagi kepada Sang Pencipta. Percayalah bahwa dunia tidak seburuk yang kamu pikirkan, masih ada orang-orang yang sayang dan peduli kepadamu.

Apa salahnya untuk berkunjung kepada rumah saudara atau berjalan-jalan bersama sahabat, saling bertukar pikiran, pendapat, perasaan atau melakukan hal-hal yang menyenangkan seperti makan bersama atau traveling bareng percaya deh pasti hal tersebut akan melapangkan hatimu.

Memang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menerima luka abadi ini bahkan tak ada obat yang dapat menyembuhkan kecuali hanya bertemu dengan orang yang kita sayangi tersebut. Namun, akan sia-sia bukan jika kita terlalu berlarut lama-lama dalam kesedihan? kebahagiaan dan kesempatan untuk berbuat baik itu lewat begitu saja.

Sejatinya, manusia didesain untuk memaafkan tapi tidak untuk melupakan, bahkan tanpa harus berbuat apa-apa kita sudah dapat mengikhlaskan dan menerima, singkatnya hidup ini seperti komedi putar perlahan-lahan naik, pelan-pelan jua akan membumi.