ilsutrasi suasana salat Idul Fitri (unsplash.com/Mufid Majnun)
Penting diketahui bahwa Idul Fitri merupakan ibadah yang patut dirayakan sesuai dengan syariat Islam. Dikutip e-book berjudul Buku Pintar Puasa Ramadhan, Zakat Fitrah, Idul Fitri, Idul Adha, & Maulid Nabi (2019) oleh Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan sebelum merayakan Idul Fitri, di antaranya:
1. Kebahagiaan pertama
Idul Fitri adalah kebahagiaan pertama yang diberikan oleh Allah SWT untuk para hamba-Nya yang telah berpuasa satu bulan penuh. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan untuk menyambut momen istimewa ini dengan penuh kegembiraan yang dibarengi dengan ungkapan rasa syukur serta mengevaluasi diri sendiri. Nabi Muhammad SAW, pernah bersabda:
“Orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan tatkala ia sedang berbuka dan kebahagiaan tatkala kelak ia bertemu Tuhannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).”
2. Ibadah penutup Ramadan
Idul Fitri juga merupakan ibadah penutup puasa Ramadan. Oleh sebab itu, momen ini harus dilaksanakan dengan baik sebagai penutup amal demi meraih keberkahan dan diterimanya amal ibadah di sisi Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW, bersabda:
“Amal-amal itu hanya bergantung dengan penutupannya.” (HR. Ahmad, al-Bukhari, dan at-Tirmidzi).
3. Berhias dan memakai pakaian baru
Mungkin kamu sudah cukup familier dengan poin yang satu ini. Mandi dan berhias diri mengenakan pakaian yang bagus ternyata bukan sekadar tradisi biasa, melainkan sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW menganjurkan untuk menggunakan pakaian baru di hari Idul Fitri, terutama pakaian berwarna putih. Namun, Rasulullah SAW melarang kaum laki-laki untuk mengenakan sutra. Hal ini sebagaimana tertera dalam hadis riwayat Al-Bukhari:
“Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Umar bahwa ia bercerita, ‘Sahabat Umar membawa jubah sutra yang dijual di pasar. Ia mengambilnya lalu dibawanya kepada Rasulullah SAW. dan berkata, “Wahai Rasulullah, belilah jubah ini untuk engkau pakai pada hari raya dan menemui para tamu.’ Maka Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya ini hanyalah pakaian bagi orang yang tidak akan mendapatkan keberuntungan (di akhirat nanti).” (HR. Al-Bukhari).
4. Mengucapkan selamat hari raya
Meskipun tidak ada dalil secara khusus tentang mengucapkan selamat dan saling bersalaman di Hari Raya Idul Fitri, namun secara umum ada dalil yang menganjurkannya. Ibu Hajar al-Asqalani meriwayatkan sebuah hadis dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nufair yang menuturkan:
“Para Sahabat Rasulullah SAW ketika mereka bertemu pada hari raya, maka sebagian dari mereka mengucapkan kepada sebagian yang lain: ‘Semoga Allah menerima ibadah kami dan Anda.”
Rasulullah SAW, bersabda:
“Termasuk amal yang paling utama ialah mendatangkan kegembiraan bagi orang mukmin.” (HR. Al-Baihaqi)
“Tidak ada dua orang muslim yang bertemu lalu saling bersalaman, melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum keduanya berpisah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
5. Bersilaturahmi
Selain mengucapkan selamat hari raya, bersilaturahmi juga termasuk tradisi yang baik pada Hari Raya Idul Fitri. Di Indonesia sendiri misalnya, aktivitas ini disebut sebagai Halal bi Halal.
Meskipun tidak ada dalil secara khusus mengenai hal tersebut, namun secara umum ada dalil yang menganjurkannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali kekerabatan (silaturahmi).” (HR. Muttafaqun ‘Alaih)