Ilustrasi dreamscrolling (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Berikut terdapat tips untuk menghindari tindakan berlebihan dari aktivitas dreamscrolling.
Tetapkan batasan
Jika kita menjelajahi konten liburan untuk menghilangkan stres setelah seharian bekerja, tidak masalah. Namun, kita mungkin perlu mengurangi waktu online, jika waktu istirahat tersebut mulai berubah menjadi beberapa jam setiap hari dan mengganggu produktivitas.
"Tetapkan batas waktu di aplikasi medsos seperti IG dan TikTok, serta pertimbangkan apakah menjelajahi aplikasi tersebut menyenangkan atau justru membuat stres. Perlu diingat juga bahwa orang-orang yang membuat konten perjalanan memiliki tujuan spesifik; likes, shares, subscribers," ungkap jurnalis Kanada, Karen K. Ho, yang mempopulerkan istilah doomscrolling, melansir Reuters.
Buat rencana yang konkret
Mungkin dreamscrolling telah membuat kita benar-benar ingin melakukan pembelian atau merasakan pengalaman tertentu.
Hal yang paling memuaskan yaitu menggunakan mimpi sebagai inspirasi untuk rencana nyata. Misalnya, saat merencanakan liburan, perkirakan berapa banyak uang dan energi yang dibutuhkan, lalu jalani proses menabung dan mengerjakannya.
Jangan impulsif
Arsipkan 'dream purchases' untuk referensi di masa mendatang, dengan menyimpan suatu barang di 'keranjang belanja'.
Dreamscrolling membantu orang-orang menghindari pembelian tak terduga. Artinya, aktivitas ini dapat membantu memilah apa yang sebenarnya diinginkan.
Pembelian impulsif jelas dapat membuat kita terlilit masalah keuangan yang dalam. Jadi, pertimbangkan dan jangan membeli sebelum memikirkannya serta melakukan perhitungan.
Perlu diingat bahwa kehidupan nyata lebih rumit daripada apa pun yang kita lihat di "mimpi". Selama tidak berlebihan, dreamscrolling bisa menjadi hal yang positif, lho! Semoga informasi ini menambah wawasanmu, ya!