9 Novel Feminis yang Sukses Sabet Banyak Penghargaan 

Narasinya kuat, bikin betah baca

Apakah kamu salah satu orang yang lebih nyaman membaca novel daripada buku non-fiksi? Jangan berkecil hati, dari novel kamu juga bisa belajar banyak hal baru. Ada karakter dan plot cerita yang tetap bisa kamu analisa dan jadikan inspirasi untuk terus belajar. Terutama untuk kamu yang suka atau tertarik mendalami topik feminisme, silakan coba belajar lewat beberapa rekomendasi novel berikut. 

Bermuatan feminisme dengan karakter perempuan yang keren, lengkap dengan masalah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, novel-novel di bawah ini layak masuk radarmu. 

1. My Brilliant Friend 

9 Novel Feminis yang Sukses Sabet Banyak Penghargaan instagram.com/soulread_s

My Brilliant Friend adalah novel pertama dari tetralogi seri novel Neapolitan karya seorang penulis dengan nama samaran Elena Ferrante. Ceritanya tentang persahabatan dua gadis yang tinggal di pinggiran kota Napoli, Italia. Erat dengan kemiskinan dan kekerasan, pembaca akan diajak mengikuti dinamika pertemanan Lenu dan Lina sejak tahun 50an hingga di usia senja mereka di awal tahun 2000an. 

Ferrante banyak dipuji untuk keauntetikan ceritanya, hingga banyak yang percaya bahwa ini diambil dari kisah nyatanya sendiri. Hal lain yang dipandang unik adalah kepiawaian sang penulis menarasikan perang atau konflik yang harus dihadapi perempuan di masa itu. Tak perlu jauh pergi ke medan perang, perempuan nyatanya sudah dihadapkan pada berbagai ekspektasi dan persepsi di ranah domestik. 

Seri novel Neapolitan ini sudah diadaptasi jadi serial televisi dengan judul sama yang tayang di HBO. Sejauh ini HBO sudah merilis dua musim, musim ketiganya sedang digarap. 

2. My Dark Vanessa 

9 Novel Feminis yang Sukses Sabet Banyak Penghargaan instagram.com/sfbookgirl

Vanessa adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang terlibat kisah asmara dengan seorang guru di sekolahnya. Selama ini, ia menganggap sang guru benar-benar kekasihnya. Sampai belasan tahun kemudian, sebuah tuduhan pelecehan seksual menyasar sang guru. Vanessa pun  dibuat bimbang. Ia mulai menengok masa lalunya dan bertanya apakah benar hubungan asmaranya dengan sang guru ia lakoni atas kemauannya sendiri atau ia salah satu korban manipulasi pria tersebut? 

Banyak yang bilang buku ini menarik, tetapi sekaligus disturbing utamanya bagi beberapa orang yang punya trauma tertentu. Mirisnya, kisah dalam novel feminis ini adalah sebuah gambaran nyata kejadian yang bisa dialami siapa saja.

3. Honour 

9 Novel Feminis yang Sukses Sabet Banyak Penghargaan instagram.com/__wander_inpages_

Honour adalah salah satu novel feminis karya penulis Turki, Elif Shafak. Bukan hal yang baru mengingat Shafak seringkali memuat isu feminisme dalam karya-karyanya. Honour sendiri berkisah tentang kehidupan dua saudara kembar dari etnis Kurdi, Jamila dan Pembe.

Pasca menikah, Jamila memilih tinggal di negara asalnya dan menjadi ibu rumah tangga. Sementara, Pembe ikut merantau ke Inggris bersama suaminya. Namun, di tengah jalan Pembe dihadapkan pada dilema pasca kepergian sang suami. Haruskah ia mempertahankan tradisi atau berusaha beradaptasi dengan tempat tinggalnya sekarang?

Novel ini dikemas dalam beberapa sudut pandang, membuat pembaca dapat menyelami pikiran dan dilema yang dihadapi tiap karakternya. 

4. Red at the Bone

9 Novel Feminis yang Sukses Sabet Banyak Penghargaan instagram.com/jennareadsbooks

Beralur maju mundur, novel karya Jacqueline Woodson tersebut dibuka pada tahun 2001 di mana Melody sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-16. Enam belas tahun yang lalu, gaun ulang tahunnya itu sebenarnya dijahit untuk sang ibu, Iris. Sayangnya, saat itu Iris tidak bisa mengenakan gaun tersebut karena kondisinya yang sedang hamil tua.

Novel ini akhirnya kembali ke masa muda Iris saat harus mengandung putrinya di usia yang sangat muda. Di tengah stigma buruk yang melekat pada kehamilan di luar nikah, kemiskinan, dan rasisme yang menyasar warga kulit hitam, kisah Iris jadi jembatan bagi pembaca untuk memahami novel ini. 

Tak sampai 300 halaman, novel ini tergolong tipis dan bisa diselesaikan dalam waktu cepat. Meski begitu, jalan ceritanya banyak dipuji karena ringkas, tetapi kaya emosi dan tentunya tidak meninggalkan plot hole. 

Baca Juga: 5 Novel Terbaik Ini Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggrismu, Yuk Baca!

5. The Color Purple 

9 Novel Feminis yang Sukses Sabet Banyak Penghargaan instagram.com/lindsaylibrary
dm-player

Masih berlakonkan perempuan dari ras kulit berwarna, novel feminis berikutnya yang selalu masuk daftar rekomendasi adalah The Color Purple. Celie, tokoh utama dalam novel ini adalah seorang gadis kulit hitam yang harus hidup dalam kemiskinan dan diskriminasi. 

Kebahagiaan tak pernah berpihak pada Celie yang sejak kecil dilecehkan oleh ayahnya sendiri dan akhirnya dipaksa menikah dengan orang yang tidak ia cintai. Namun, Celie menemukan suara dan kekuatannya ketika ia bertekad menemukan kakak perempuannya. 

Fenomenal, novel feminis penuh prestasi ini akhirnya diangkat ke layar lebar pada tahun 1985 oleh Steven Spielberg. Sebanding dengan novelnya yang laris manis, filmnya pun meraih banyak nominasi dan penghargaan. 

6. Lilac Girls 

9 Novel Feminis yang Sukses Sabet Banyak Penghargaan instagram.com/ellaisreadingabook/

Lilac Girls terinspirasi dari kisah hidup para perempuan yang meski berkontribusi selama Perang Dunia II tidak pernah mendapatkan apresiasi yang setara dengan rekan mereka yang bergender laki-laki. 

Novel ini bernyawakan tiga karakter utama. Caroline yang bekerja untuk Konsulat Perancis di New York. Kasia, remaja Polandia yang bekerja menjadi kurir untuk kelompok pemberontak. Herta, dokter asal Jerman yang mendapatkan promosi bekerja untuk pemerintah Nazi. 

Ketiganya tak sengaja bertemu di Ravensbruck, sebuah kamp konsentrasi Nazi khusus perempuan. Di tengah tragedi kemanusiaan tersebut, mereka membentuk sebuah ikatan yang bertahan hingga perang usai. Narasi mereka bagaikan tamparan akan kelalaian masyarakat menilai kontribusi dan pengorbanan perempuan selama perang.

7. The Power 

9 Novel Feminis yang Sukses Sabet Banyak Penghargaan instagram.com/books.withaview

Bagi pembaca novel The Handmaid's Tale, rasanya The Power tak seharusnya dilewatkan begitu saja. Dengan sentuhan sci-fi di dalamnya, Naomi Alderman mencoba mendeskripsikan hipotesanya akan pertanyaan: Bagaimana jika perempuan diberi kekuatan lebih dibandingkan laki-laki?  

Ia kemudian membuat sebuah dunia di mana perempuan memiliki kekuatan super yang mematikan hanya dengan sentuhan tangannya. Secara drastis, tatanan dunia yang patriarki berbalik. Dengan premis seberani dan seunik ini, tak heran jika Alderman mendapatkan banyak penghargaan untuk novel The Power.

Sebagai disclaimer, novel ini mengandung adegan kekerasan yang tentu hanya cocok untuk pembaca yang sudah cukup umur. 

8. Dominicana

9 Novel Feminis yang Sukses Sabet Banyak Penghargaan instagram.com/elena.luo

Novel feminis berikutnya berkutat pada keputusan-keputusan yang dibuat oleh seorang perempuan asal Republik Dominika bernama Ana. Ia masih berusia 15 tahun saat bermimpi ingin pindah ke Amerika Serikat. Mimpinya seakan terjawab saat seorang pria bernama Juan melamarnya dan berjanji akan membawanya ke Amerika untuk menetap. 

Merasa tak punya pilihan disertai tekanan orang di sekitarnya, Ana pun menerima pinangan sang pria yang usianya jauh lebih tua darinya. Di sana, Ana ternyata tak menemukan apa yang ia bayangkan. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam apartemen, tak punya kemampuan berkomunikasi dengan orang sekitar karena keterbatasan bahasa, dan sempat berniat untuk kabur.

Saat Dominika bergejolak, Juan harus kembali ke negaranya untuk mengurus beberapa bisnis dan asetnya. Meninggalkan Ana di Amerika Serikat. Selama itu, barulah Ana sadar bahwa ia memiliki kemampuan untuk menentukan nasibnya sendiri. 

9. Women Talking

9 Novel Feminis yang Sukses Sabet Banyak Penghargaan instagram.com/sumaiyya.books

Diangkat dari sebuah kejadian nyata, novel feminis ini ternyata hanya berlatarkan satu malam saja. Sejumlah perempuan dari kelompok agama Mennonite memutuskan untuk mengadakan pertemuan di sebuah bukit terpencil untuk membahas masa depan mereka. 

Mereka tak lagi tahan membiarkan ketidakadilan terus terjadi. Dengan modus yang sama, para perempuan Mennonite ini dicekoki dengan obat terlarang atau alkohol dan dilecehkan. Setiap kali mereka membuat laporan, aparat setempat hanya menganggap mereka berimajinasi. Beberapa bahkan dengan santainya menganggap pelaku pelecehan yang mereka maksud adalah jelmaan iblis yang dikirim untuk membalas dosa-dosa mereka. 

Di tengah berbagai keterbatasan, para perempuan tersebut akhirnya memutuskan untuk menuntut para pelaku pelecehan yang masih bebas berkeliaran. Novel ini ditulis dari sudut pandang seorang notulen rapat di pertemuan tersebut. 

Jika diperhatikan kesembilan novel feminis di atas merupakan hasil karya penulis perempuan. Namun, bukan berarti hanya perempuan yang berhak membacanya, siapapun harusnya bersedia membaca dan memahami isu feminisme dengan mata terbuka. Salah satu cara serunya  melalui narasi yang menarik seperti beberapa rekomendasi novel di atas. Silakan tambahkan daftar novel feminis yang kamu tahu atau sukai di kolom komentar. 

Baca Juga: 10 Novel Anak Terjemahan yang Cocok Dihadiahkan pada Pembaca Pemula 

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya