Tips Membuat Playlist Mudik Berdasarkan Riset Ilmiah

Ternyata ada penelitian tentang ini

Libur Lebaran sudah tiba. Dengan dikendorkannya restriksi COVID-19, mudik kali ini bisa dilakukan dengan lebih leluasa. Kalau kamu salah satu yang merencanakan mudik menggunakan kendaraan pribadi lewat jalur darat, ada beberapa hal yang harus disiapkan. 

Cek dulu kondisi kendaraan. Pastikan pengemudi dalam kondisi prima serta jangan abaikan bekal makanan, minuman, serta obat-obatan pribadi.

Satu lagi, nih. Walau bukan elemen esensial dalam perjalanan, kamu mungkin membutuhkan musik untuk menemani perjalananmu. Radio tidak bisa selalu diandalkan, terutama bila memasuki wilayah-wilayah dengan penerimaan sinyal yang buruk. 

Solusinya, coba siapkan playlist mudik sendiri untuk didengar saat perjalanan. Bisa menggunakan rilisan fisik atau layanan streaming. Pertanyaannya, genre musik apa yang cocok untuk dijadikan lagu pengiring perjalanan darat? Ternyata jawabannya ada di beberapa publikasi ilmiah berikut. 

1. Lagu bertempo sedang sangat direkomendasikan 

Tips Membuat Playlist Mudik Berdasarkan Riset Ilmiahilustrasi berkendara (Pexels.com/Tobi)

Sebuah penelitian menarik dari trio peneliti, Li, Chen, dan Zhang di jurnal i-Perception  berjudul "Effect of Music Tempo on Long-Distance Driving: Which Tempo Is the Most Effective at Reducing Fatigue?" menemukan bahwa musik bertempo sedang adalah jenis musik ideal untuk didengar saat berkendara. 

Riset ini mereka lakukan pada sejumlah pengemudi berusia 20--30-an dengan durasi waktu mengemudi 140 menit. Pada 80 menit awal, mereka dibiarkan mengemudi di jalan tol yang lurus dan monoton tanpa musik. Kemudian, 60 menit sisanya mereka diperdengarkan pada tiga tipe tempo musik, yakni cepat, sedang, dan lambat. 

Hasilnya, musik bertempo sedang bisa mengurangi rasa lelah serta mempertahankan konsentrasi pengemudi lebih lama dibanding dua tipe musik lainnya. Untuk penelitian ini, ketiga peneliti sengaja menggunakan musik yang tidak berlirik. 

2. Hindari lagu rock, EDM, dan rap yang bertempo cepat 

Tips Membuat Playlist Mudik Berdasarkan Riset Ilmiahlayanan streaming (Pexels.com/John Tekeridis)

Masih merujuk penelitian yang sama, musik bertempo cepat yang energik memang bisa meringankan rasa lelah, tetapi bisa mengurangi konsentrasi pengemudi. Ini hampir sama dengan studi Matthews, dkk berjudul "Rock Music, Task-Induced Stress and Simulated Driving Performance", di jurnal Behavioral Research in Road Safety yang menemukan bahwa musik rock yang keras dan cepat bisa meningkatkan energi dan antusiasme saat mengerjakan satu pekerjaan. 

Musik rock juga ditemukan bisa meningkatkan daya respons pengemudi terhadap satu kejadian tak terduga. Namun, riset tersebut tidak menjelaskan dengan detil durasi observasinya.

Bila merujuk penelitian Li dkk, efek musik bertempo cepat hanya bertahan dalam waktu singkat. Untuk konteks berkendara jarak jauh, Li dkk sepakat tidak menyarankan jenis musik ini.  

3. Lagu mellow dan klasik juga tidak disarankan 

dm-player
Tips Membuat Playlist Mudik Berdasarkan Riset Ilmiahilustrasi berkendara (Pexels.com/ArtHouse Studio)

Lagu bertempo lambat, seperti musik klasik, memang terbukti bisa meningkatkan konsentrasi. Ia ideal untuk kondisi belajar yang butuh konsentrasi dan ketenangan. Melansir Science Daily, musik klasik bisa membantu aktivitas gen yang berfungsi dalam produksi dopamin, transmisi otak, belajar, dan mengingat. 

Li dkk pun tidak memungkiri bahwa musik bertempo lambat mampu meningkatkan intensitas konsentrasi pengemudi. Namun, dalam waktu bersamaan juga meningkatkan rasa lelah alias kantuk. Ini yang membuatnya tidak ideal untuk didengar kala berkendara. 

Baca Juga: 5 Pengaruh Mendengarkan Musik untuk Kesehatan Mental 

4. Lagu yang membangkitkan memori masa lalu bagus didengarkan di perjalanan 

Tips Membuat Playlist Mudik Berdasarkan Riset Ilmiahplaylist di laptop (Pexels.com/Seyfi Durmaz)

Menurut survei yang dirangkum The Independent, hampir setengah populasi pengemudi yang disurvei memilih untuk mendengarkan lagu-lagu dengan unsur nostalgia. Melansir liputan Vice, lagu dengan unsur nostalgia akan membuat otak aktif karena membangkitkan memori-memori masa lalu. Nostalgia juga bisa memicu produksi dopamin yang bagus untuk memperbaiki suasana hati. 

Survei juga menunjukkan bahwa mayoritas pengemudi merekomendasikan playlist dengan genre yang variatif. Ini mungkin dilakukan untuk menghindari rasa bosan dan kantuk saat mengemudi. 

5. Rekomendasi genre musik untuk didengar saat perjalanan mudik 

Tips Membuat Playlist Mudik Berdasarkan Riset Ilmiahilustrasi berkendara (Pexels.com/ Danik Prihodko)

Dari beberapa studi yang dibahas di atas bisa disimpulkan bahwa untuk perjalanan darat, kamu disarankan memilih lagu-lagu yang bertempo sedang. Namun, tetaplah kreatif dengan mendengarkan beragam genre. 

Genre musik soft-rock, new-wave rockjazz, atmosferik, R&B, dan pop bisa kamu eksplorasi saat membuat playlist untuk mudik. Namun, tetap bebaskan sesuai seleramu juga.

Untuk jalur tengahnya, kamu bisa memasukkan beberapa lagu tempo cepat dan lambat sebagai variasi. Namun, pastikan porsinya lebih kecil dibanding lagu bertempo sedang. 

Perhatikan juga volume musik. Hindari menggunakan earpods atau headphone, selalu gunakan speaker dan bunyikan dengan volume yang cukup. Pastikan kamu masih bisa mendengar suasana jalan dan kendaraan lain. 

Baca Juga: 5 Tips Mudik Sendirian yang Aman dan Nyaman bagi Perempuan

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya