5 Tips Beli Rumah di Dekat Jakarta dengan Gaji UMR
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Harga rumah semakin melambung tinggi. Rasanya seperti sangat sulit terjangkau, apalagi untuk kaum generasi milenial atau generasi Z yang baru memulai karier dengan gaji UMR. Belum lagi banyaknya godaan coffee shop kekinian yang menjamur dan posting-an healing di sosial media yang bikin impulsif.
Namun, kalian jangan khawatir. Dengan perencanaan yang matang, kalian bisa punya rumah, bahkan di usia 20-an. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba. Simak baik-baik, ya!
1. Hidup sesuai kebutuhan
Step klasik ini memang sudah sering terdengar. Tapi, ini memang cara ampuh untuk mewujudkan semua mimpi, termasuk mimpi punya rumah di usia muda saat awal memulai karir. Meskipun bergaji UMR, jangan berkecil hati.
Kamu harus bisa membedakan mana itu kebutuhan dan mana itu keinginan. Pastikan biaya bulanan rutin kamu hanya untuk kebutuhan wajib seperti sewa tempat tinggal, makan, groceries, internet, dan kebutuhan inti lainnya. Masih boleh nongkrong cantik di coffee shop tapi tetap harus terukur ya!
2. Budgeting dan catat setiap pengeluaran
Setelah bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan, selanjutnya segera buat budgeting berdasarkan kebutuhan. Untuk gaji UMR, bisa mengikuti metode komitmen dari Zap Finance di mana 75% gaji untuk living dan 25% gaji untuk saving. Dengan gaji UMR Jakarta yang sebesar Rp4,9 juta misalnya, kamu bisa mengalokasikan Rp3,7 juta untuk living atau biaya hidup dan Rp1,2 juta untuk saving atau menabung.
Setelah melakukan budgeting, jangan lupa selalu mencatat pengeluaran. Pastikan setiap bulannya tidak melebihi budget untuk living, ya. Lebih bagus lagi kalau kamu bisa pangkas beberapa pengeluaran living kemudian alokasikan di saving. Misalnya dengan memasak di kos dan membawa bekal ke kantor. Pasti jadi lebih hemat.
Baca Juga: 5 Pertimbangan sebelum Beli Furnitur dan Dekor Rumah, Stay On Budget!
3. Siapkan dana Down Payment (DP)
Editor’s picks
Alokasi saving 25% yang sebesar Rp1,2 juta bisa disiapkan untuk dana DP rumah. Perkiraan saving bulanan dalam 1 tahun yaitu Rp14 jutaan. Cukup banyak ya kalau bisa konsisten.
Nilai saving ini bahkan bisa lebih kalau kamu bisa hidup lebih hemat. Selain itu, kamu juga bisa bekerja freelance untuk menambah pendapatan. Namun, pastikan pekerjaan freelance kamu di luar jam kerja, ya. Jangan sampai mengganggu pekerjaan utama.
4. Pilih rumah dengan harga terjangkau
Saving yang terkumpul dalam 2 tahun yaitu Rp28 jutaan. Nilai tersebut sudah cukup untuk membayar DP beserta biaya surat-surat rumah subsidi yang seharga Rp168 juta. Harga ini khusus wilayah JaBoDeTaBek ya. Wilayah lain tentunya lebih murah lagi.
Program rumah subsidi dari pemerintah ini sangat membantu untuk kaum milenial dan gen Z yang baru memulai karier dan memiliki gaji di bawah Rp 6 juta untuk single dan Rp8 juta untuk yang sudah menikah. Dengan harga rumah Rp168 juta dan DP 5% saja, kalian bisa menyicil rumah dengan bunga flat 5% sampai lunas. Untuk gaji UMR bisa memilih tenor 20 tahun dengan cicilan Rp1 juta saja.
5. Segera siapkan dana renovasi awal
Setelah menemukan rumah idaman, jangan lupa untuk segera menyiapkan dana renovasi awal. Biaya ini digunakan untuk menutup tembok belakang atau membuat dapur, menyesuaikan dengan kondisi awal rumah. Namun, umumnya rumah dengan harga murah belum menyediakan dapur. Biayanya kisaran Rp15 juta, menyesuaikan dengan spesifikasi yang kamu inginkan.
Selain biaya renovasi awal ini, jangan lupa juga dengan biaya printilan seperti pembelian lampu, gorden, serta alat kebersihan. ya. Walaupun terkesan sepele, tapi biaya-biaya ini menjadi terlihat besar kalau belum disiapkan.
Semoga tips-tips beli rumah dengan gaji UMR di atas bisa menginspirasimu, ya. Jangan putus asa melihat harga properti yang semakin tinggi. Kamu bisa mulai konsisten menabung dari sekarang untuk beli rumah!
Baca Juga: Millennial Gaji UMR Mau Punya Rumah Idaman? Ikuti Tips Ini Yuk!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.